ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Kamis, 20 Juni 2013

That Handcraft




Tittle  : That Handcraft
Main Cast  : Seo Jeohyun (SNSD) & Jung Yonghwa (CN Blue) - YongSeo Couple
Genre : Romance
Lenght  : Oneshoot / Drabble
Author : StephCecil
A/N : Anyeongg.. ini FF comeback author setelah lama hiatus dari dunia FF >.< . FF ini dibuat dalam waktu 2 jam ._.V *ceritanya ngebut* jadi mian kalo banyak typo, cerita gaje, alur kecepeten, dll. Harap dimaklumi author udah lama gak buat FF soalnya -_-. Oya, ini author lagi tergila-gila sama YongSeo couple sejak nonton WGM >.< jadi pengen bikin FF yang castnya mereka :3. Ah udahlah author kebanyakan bacot ya? ._. Monggo dibaca aja deh.. jangan lupa COMMEN dan REAKSINYA ya ^^. Thx



***

Seohyun POV



Memang menyenangkan duduk di pojokan kamar sembari menikmati pemandangan dari luar jendela, apalagi hujan rintik-rintik yang membuat jendela kamarku mengembun. Dingin memang. Tapi tak masalah bagiku, karena aku sangat menyukai hujan. Membuatku tenang.

“Seohyun-ah!! Turunlah cepat! “

Lamunanku buyar. Kedamaian yang sempat kudapatkan berganti dengan rasa kesal karena teriakan eomma. Aisshh.. Sungguh menyebalkan

“ Ada apa eomma? “

Aku malah balik bertanya. Masih enggan mengubah posisi dudukku yang nyaman. Dengan tangan yang masih setia menopang dagu.

“ Ada yang mencarimu “

“ Nugu? “

“ Turun dan lihat sajalah sendiri! “

Atas dasar rasa penasaranku dan berhubung aku sedang malas juga berdebat dengan eomma. Kuputuskan untuk turun ke lantai bawah (kamarku berada di lantai atas) setelah sebelumnya merapikan penampilanku yang tak karuan. Yah, seperti menyikat rambut dan mencuci wajah.

Ketika kakiku sudah menginjak anak tangga yag paling bawah. Dapat kulihat siluet seorang namja, yang tengah duduk di sofa ruang tamuku. Wajahnya yang tampan dan penuh karisma. Badannya yang tidak terlalu kurus maupun gemuk. Dan yang terpenting.. tatapan matanya.. yang.. Entahlah, ada sesuatu.

“ Nugu? “ tanyaku langsung.

Namja itu terlihat agak kaget. Rupanya dia belum menyadari kehadiranku di ruangan ini. Yahh.. setidaknya sejak beberapa detik yang lalu.

“ Eh, mian jika aku mengganggumu. Aku hanya ingin mengembalikan ini.. “ dia merogoh sesuatu dari saku celananya. Sebuah saputangan manis berwarna merah muda dengan motif hati yang menghiasinya. Benda itu terlihat sangat familiar bagiku. Tunggu,, bukankah itu memang milikku?

“ Eungg.. benda ini. Milikku bukan? “ tanyaku. Agak ragu sebenarnya.

“ Ne.. ini milikmu “ jawabnya

“ Darimana kau mendapatkan ini? “

“ Kau meninggalkannya di kafe “

“ Kafe..? “ aku bingung. Mencoba mengingat bagaimana aku bisa meninggalkan saputangan itu di sebuah kafe (?)

“ Ah, mungkin kau tidak ingat. Aku bekerja di kafe di Cofee Shop yang kau kunjungi seminggu yang lalu”

Aku terdiam sejenak. Mencoba menggali pikiranku.. seminggu yang lalu..

***



-Flashback 1 week ago-

Pandangan mataku kabur, tertutup dengan air mata yang menggenangi kedua bola mataku. Berulang kali tanganku mencoba menyeka butiran bening yang terus saja mengalir tanpa henti. Terlalu sakit. Rasanya sungguh menyesakkan dan pilu. Oke, mungkin bagi kalian aku terlihat sangat melankolis? Berlebihan? Tapi kurasa itu hal yang wajar. Bayangkan saja jika namjachingumu ternyata berselingkuh dengan yeoja lain yang ternyata adalah sahabat terdekatmu sendiri.

Kepalaku pusing, dadaku sesak, dan mataku perih akibat terlalu banyak menangis. Kulangkahkan kakiku di jalanan yang bersalju dan dingin tanpa arah. Terhuyung-huyung. Sampai akhirnya tiba di depan sebuah Cofee Shop. Entah bagaimana caranya, namun akal sehatku ternyata masih berjalan. Aku butuh sesuatu yang hangat untuk membuatku tenang. Jadi kubuka pintu coffee shop itu dan masuk kedalamnya.

“ Selamat datang”

sebuah suara yang berat dan hangat menembus gendang telingaku.Aku menoleh, seorang staff namja tengah menyambutku. Jika saja aku sedang dalam keadaan “normal” dan bukannya seperti sekarang ini, pasti sudah kubalas ucapan staff itu, setidaknya mengucapkan “ne, gomawo” . Tapi untuk sekarang ini, untuk membuka mulut saja berat rasanya, Apalagi berbicara.

Tanpa buang waktu, aku segera duduk di bangku di pojok coffee shop itu. Aku diam sejenak. Tenggelam dalam pikiranku sendiri. Selang beberapa menit berlalu, dan staff namja tadi menghampiriku.

“ Ada yang bisa saya bantu, aggashi? “ tanyanya.

Spontan aku mendongak. Agak terkejut dengan pertanyaannya. Namun pada akhirnya tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku.

“ Anda ingin memesan sesuatu? “ dia bertanya lagi.

Aku masih diam saja. Dan tampaknya staff namja tersebut terlihat agak khwatir denganku. Yah, kurasa wajar saja. Pasti mataku terlihat sangat bengkak sekarang ini.

“ Bagaimana dengan secangkir kopi hangat aggashi? “ dia menawarkan. Masih belum menyerah.

Entah dengan kekuatan apa, akhirnya kuanggukan kepalaku. Seulas senyum tipis tiba-tba menghiasi wajah namja itu. Diapun membungkuk permisi dan berlalu dari hadapanku.

Tanganku yang terasa sedingin es karena sedari tadi berada di luar ruangan kini tengah merogoh saku celana jinsku. Mencari-cari sesuatu di dalamnya. Dan yak.. akhirnya aku menemukannya. Saputangan kesayangan yang selalu kubawa kemana-mana. Hadiah ulang tahun –entah yang keberapa- dari eommaku.

Kukeluarkan sapu tangan itu dan menatapnya sejenak. Benda itu selalu menemaniku pada saat-saat seperti ‘ini’. Dan kugunakan saputangan itu demi menyeka sisa-sisa air mataku. Aku menatap kosong kearah jendela coffee shop. Terlihat sepasang kekasih yang tengah berbagi payung. Ekspresi mereka terlihat sangat bahagia.

Oke, ini membuatku merasa semakin buruk.

“Agasshi, ini pesananmu “

Aku mengalihkan pandanganku dari jendela. Demi menatap staff namja yang tengah meletakkan secangkir hot coffee pada meja di hadapanku. Untuk beberapa saat, aku tidak menyentuhnya. Hanya diam saja, menatap secangkir hot coffee yang tengah menunggu untuk diminum.

“ Cofee itu sangat enak, cobalah aggashi “ kata staff tersebut.

Astaga, ada apa dengan namja ini? Kenapa rasanya dia sangat perhatian denganku? Apa aku terlihat ‘seburuk’ itu saat ini? Aigoo, seo jeohyun.

“ Arraseo “ akhirnya sebuah suara keluar dari mulutku. Aku sendiri terkejut karenanya. Kuletakkan saputangan yang sedari tadi kugenggam dan tanpa buang waktu lagi, kuulurkan tanganku demi menyeruput hot coffee yang kini membuat tubuhku terasa lebih hangat.

“ Enak bukan, aggashi? “

Aku mendongak. Dan menatap namja itu, yang ternyata lumayan tampan. Rambutnya berwarna kecokelatan, Kulitnya putih namun tidak pucat, dan matanya.. terasa hangat.

“ Ne… gomawo “

Dia hanya tersenyum mendengar ucapan terimakasihku. Dan entah mengapa ada perasaan ‘aneh’ yang kurasakan pada saat itu. Namja ini.. mungkin aku akan bertemu dengannya lagi.

-Flashback End-

***


“ Ah! Aku ingat sekarang, kau staff namja yang waktu itu kan? Yang menawariku hot coffee? “ tanyaku langsung segera setelah ingatanku akan peristiwa seminggu lalu itu kembali.

“ ne.. “ dia mengiyakan sembari tersenyum. Senyumnya itu, membuat perasaan ‘aneh’ seminggu yang lalu itu kembali menyergap. Mendadak aku menjadi salah tingkah.

“ Ngomong-ngomong, siapa namamu? “ tanyanya.

Aigoo, apa aku tidak salah dengar? Dia menanyakan namaku? Padahal kita kan baru saling ‘kenal’. Haruskah aku memberitahukan namaku pada namja asing ini? Ah, apa yang kau pikirkan Seo jeohyun!

“ Seo Jeohyun imnida.. panggil saja Seohyun “ akhirnya kuputuskan untuk memberitahukan namaku.

“ Yonghwa. Jung Yonghwa. Senang berkenalan denganmu, Seohyun-ah “ Dia mengulurkan tangannya. Untuk beberapa saat aku gugup, namun kusambut uluran tangannya itu.

“ Ne.. senang berkenalan denganmu juga.. Yonghwa oppa”

Aku tersenyum. Sudah kuduga perasaan ‘aneh’ seminggu yang lalu itu benar. Aku akan bertemu lagi dengan namja ini. Dan kurasa, pertemuan kali ini dengannya juga bukan yang terakhir kalinya. Aku tidak tahu.. lihat saja nanti.



-The End-

4 komentar:

  1. We ow wE banget deh, muahaha ....!!(??)*kemalingan kata2* .___.
    bingung, aku ini bnrnya pntes komen kaga ya? soalnya tiap kli komen sllu pengen panjang2 .___.
    tu de poin, aku suka ff kambek mu eon, bahsanya rapih en sesuatu(?) bangettzzz(?) kelihatan lbh rpih dari yg sblum2nya, alurnya mertku pas kaga kecepetan, muahaha ....!! XD(?)
    sgitu aja deh komennya, klo2 pnjang2 tkutnya eon malah ngelempar jum*oh ke saya .______.

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru baca commenmu saeng ._.)/ makasih makasih '-')/
      Hihi. Iya nih entah kenapa ya? wkwkw >w<
      Thanks for commen ^^ saranghae uri reader~

      Hapus
  2. kenapa ga dilanjutin aja ya ceritanya?hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. kapan kapan dbuat Sequel nya deh '-')/ heheh ^^
      Sekarang masih banyak kerjaan soalnya ^^ baru sempet gecek KFF ._.V
      thx for commen ^^ <3

      Hapus