ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Selasa, 18 Juni 2013

Bring Me, Butterfly





Title: Bring me, Butterfly..

Main Cast: Kwon Jiyong (Bigbang) & Lee Jin Ah (OC)

Other Cast: Bigbang’s & 2NE1’s member

Genre: Romance

Length: Doubleshot

Author: HaranaPanda

A/N: hadiah ulang tahun yang terlalu ngaret._. maap ya @Nafa Assifa
and, its my first photoshop! hahaha.. jelek ya -_-
well, enjoyed~

***

Memang menyenangkan duduk menyendiri di depan jendela kamar seperti ini. Apalagi sambil menontoni butiran salju yang turun. Musim salju kali ini agaknya lebih dingin dari tahun lalu.


Aku menggigil. Kurapatkan syal di leherku. Padahal penghangat ruangan sudah dinyalakan. Namun, tetap saja tak mampu menangkis dinginnya musim salju. Tapi, untunglah musim salju tinggal beberapa hari lagi. Aku sudah bisa merasakan udara musim semi yang hangat.

Kaki ku yang sedari tadi kusuruh melipat, ku renggangkan sedikit untuk menghilangkan pegal. Bangku kayu yang menjadi tempat favorit dikamarku ini, ku geser sedikit mendekat ke arah jendela. Kali ini pemandangan terlihat agak lebih baik. Walau tetap putih. Kembali mataku mengikuti butiran-butiran putih itu.

Tak sengaja, dari kejauhan, aku melihat sesuatu melayang ke arah jendelaku. Bersinar. Semakin lama, semakin dekat. Rupanya seekor kupu-kupu. Senyum kecil menghias di wajahku. Heran. Masih ada saja kupu-kupu yang tahan di musim seperti ini. Kupu-kupu itu, melayang-layang tepat di depan jendela kamarku.

Mwo? Aku tak salah lihatkan? Di sekitar tubuh makhluk kecil ini, berpendar warna-warna yang lucu. Biru, lalu hijau. Kemudian agak merah muda. Bukan konsisten dengan satu warna seperti sejenisnya. Tiba-tiba saja dari arah belakang, kanan, dan kiri kupu-kupu itu, muncul lebih banyak kupu-kupu. Mereka mendekati kupu-kupu yang pertama sampai tadi. Pendarannya makin kuat. Aku membelalakan mata, terkejut.

Dari mana datangnya makhluk-makhluk ini? Bagaimana bisa mereka bertambah sebanyak ini?’ batinku agak merinding.

Lee Jin Ah!!” sebuah teriakan dari bawah menyadarkanku dari keterkejutan itu.

Ne, eomma?” sahutku.

Ige, eomma buatkan coklat hangat untukmu. Kajja, turunlah!” seru eomma lagi.

Ne! Aku segera turun!” aku lekas bangkit dari tempat dudukku. Kulirik jendela hendak melihat kerumunan kupu-kupu itu.

Dan tebak apa yang ku dapatkan? Mereka hilang! Coba kau pikir. Ini tidak logis! Bagaimana bisa segerombolan besar kupu-kupu menghilang dengan begitu cepatnya dan tanpa jejak sedikitpun?

Aku mengucek mata ku lalu kembali melihat kearah luar. Sama.

Mimpi. Ya, aku pasti Cuma bermimpi. Mimpi yang sangat singkat.

Aku melihat keluar jendela lagi. Menghela napas sebelum akhirnya berjalan menuruni tangga menuju ruang makan.
***

”Ah, sedap sekali!” ujarku setelah menghabiskan tegukan terakhir.

”Dasar gembul. Itu gelas ketiga, bukan?” tanya Seungri, dongsaengku, padaku.

”Apa? Gembul?! Berani sekali kau berkata seperti itu pada noona-mu ini!” aku bangkit dari kursi dan menjitaknya yang duduk tepat didepanku.

”Ya! Apa yang noona lakukan? Sakit tau!” ringis Seungri sambil mengelus kepalanya. Kujulurkan lidah mengejek.

”Hahaha.. kalian ini masih seperti anak kecil saja.” ujar appa yang melihat kelakuan kami berdua.

Noona yang memulainya.” tuduh Seungri

Mwo? Aku? Enak saja kau bicara. Itu kan kau yang mulai.” aku kembali bersiap melancarkan seranganku kepadanya.

”Kalian ini. Sudah, hentikan. Seharusnya kalian sadar umur kalian sekarang.” eomma datang melerai kami sambil membawa snack. Aku dan Seungri hanya terkekeh seolah tak bersalah.

”Oh, sepertinya aku akan naik ke kamarku.” aku berjalan ke arah tangga.

Wae? Takut denganku?” Seungri meledekku. Aku menatap tajam padanya seolah berkata, ’jangan macam-macam denganku!’. Seungri memutar bola matanya. Mengabaikanku. Aku mendengus sambil melenggang naik.

”Kau tidak ingin makan snack, sandara?” tanya eomma.

Aniyo, eomma. Oh iya, jeongmal gomawo untuk coklat hangatnya yang lezat.” aku tersenyum lalu mulai menaiki tangga kembali.
***

Sesampainya dikamar, aku lekas mengecek keadaan di luar jendela. Masih sama seperti terakhir kali aku meninggalkannya. Kupu-kupu tadi juga sepertinya tidak akan menampakan wujudnya lagi. Aku kembali duduk di kursi malasku yang selalu ter-set tepat di depan jendela. Aku kembali menatap lurus keluar.

Sebenarnya, aku kesepian. Walaupun aku tengah berkuliah dan memiliki segudang pekerjaan, tetap saja aku merasa sepi. Huft. Andai ada keajaiban yang bisa membuat hatiku hangat dan tersenyum. Yah, anggaplah aku sedang memohon pada salju yang terus turun itu.

Hoam.. aku menguap. Sepertinya, coklat hangat tadi berhasil membuatku mengantuk. Aku agak membenarkan posisi dudukku. Lumayan nyaman. Perlahan, aku memejamkan mata. Hendak menjelajahi alam bawah sadarku.

Namun, belum lama aku tetidur, sebuah suara dengkuran kecil mengusikku. Ku tegakkan dudukku lalu menengok ke kanan dan ke kiri. Tidak ada siapa-siapa dikamar ini. Hanya aku.

Hening. Suara dengkuran itu berhenti. Merinding. Aku berusaha mengabaikannya. Kembali ku coba untuk tidur kembali.

Lagi. Dengkuran kecil itu terdengar lagi. Kali ini sedikit lebih keras. Aku bergeming. Takut bertemu hal yang tidak-tidak jika aku malah mencari asal dengkuran tersebut.

’Aigoo! Suara apa itu?’ batinku ketakutan. Hening sesaat. Kemudian, suara dengkuran tadi kembali terdengar.

”Aish! Suara apa sih, itu?! Mengganggu sekali!” akhirnya, aku habis kesabaran. Lekas saja aku bangkit dan mencari sumber dengkuran tersebut. Aku memindai tiap inci kamar.

Tertangkaplah oleh ekor mataku ada seseorang yang sedang duduk di sofa depan penghangat. Orang itu memakai topi hitam seperti pesulap yang tidak terlalu tinggi. Berambut pendek keemasan. Aku kembali merinding. Entah mengapa.

Perlahan, aku berjingkat mendekatinya. Semakin aku mendekat, makin jelaslah suara dengkuran dari mulutnya.

”Siapa kamu?” ku beranikan diri bertanya padanya. Aku masih mengambil jarak aman sebelum benar-benar mendekat padanya.

Tidak terdengar jawaban. Aigoo! Aku lupa ia sedang tertidur. Aku menepuk dahiku.

”Seungri-ah?” pabo sekali aku masih bertanya pada orang tidur.

Perlahan, aku kembali berjingkat. Sekiranya aku sudah berada lumayan dekat dengannya, aku menelengkan kepala. Kini, aku berhadapan dengan wajahnya yang tertutup topi. Ku perhatikan dia dari ujung kaki ke ujung topinya. Setelan yang aneh. Jas merah sewarna apel, celana panjang yang hanya sebetisnya, dan sepatu boots hitam yang tidak terlalu tinggi.

Tunggu! Boots?! Berani sekali dia menginjak karpet bulu ku dengan sepatu bootsnya!

Ah, lupakan.

Aku mengamatinya lagi. Dari penampilannya, kupikir dia seorang namja. Namun, aku belum sepenuhnya bisa memastikan karna belum melihat wajahnya. Hanya mulut kecilnya yang sesekali mendengkur kecil.

Sedikit demi sedikit, aku bergeser mendekatinya. Ku ulurkan tanganku, hendak mengangkat topinya. Tiba-tiba, aku berdebar. Takut membangunkan namja ini. Aku menahan napas. Tanganku dengan ujung topinya tinggal beberapa centi lagi. Aku hampir menyentuhnya.

GREP!!

Nyaris aku menjerit karna terkejut. Tangan namja yang kukira tidur ini, tiba-tiba menahan tanganku.

Jantungku berdegup makin kencang. Ya ampun! Dia tidak sadar apa, kalau dia hampir membuat jantungku meloncat keluar.

”Tak usah repot-repot. Aku bisa sendiri.” Namja itu membuka topi yang menutupi wajahnya. Aku terlalu terkejut untuk berkata-kata.

Terlihatlah oleh ku wajahnya yang, harus ku akui, tampan. Matanya yang memiliki binar yang manis. Pipinya yang seperti porselen.

Omo! Dia tidak terlihat seperti namja. Dia malah terlihat seperti seorang yeoja.

Aku melepaskan tanganku dari genggamannya lalu memalingkan wajahku. Yah, kurasakan muka ku memanas. Mungkin garis-garis merah itu telah memenuhi wajahku.

Hiyaah! Apa-apaan aku ini?! Kenapa jantungku tak mau berhenti berdebar? Ah, bersikaplah seperti biasa, Jina!’ umpatku dalam hati.

”Siapa kau? Apa yang kau lakukan di dalam kamarku?” tanyaku sambil memandangnya sinis. Berusaha tak terlihat gugup.

”Ah, jadi begini kamar seorang yeoja. Aneh.” jawabnya.

Mwo? Kau bilang apa? Aneh? Berani sekali kau! Sudah masuk kamarku tanpa izin, memakai boots dalam kamar, lalu mengatakan kamarku aneh! Siapa sih kau?” tanyaku lebih sinis lagi. Bukannya merasa bersalah, dia malah terkekeh kecil.

”Aku belum memperkenalkan diri rupanya. Panggil saja aku Jiyong.” dia mengangkat topinya sambil membungkukan badan.

”Jiyong? Nama yang aneh. Kau tau punya marga?” giliranku yang mengatainya.

”Marga ya? Kurasa aku tak memerlukannya. Ngomong-ngomong, siapa namamu Agasshi? Aku sudah memperkenalkan diri.” tanyanya dengan sopan. Aku mendengus lalu bersidekap.

Lee Jin Ah. Orang-orang memanggilku Jina.” aku memperkenalkan diriku secara singkat.

”Ah, Jina-ssi. Senang berkenalan denganmu. Yah, sepertinya cukup sampai disini.” Jiyong tersenyum kearahku. Ia berjalan ke arah pintu.

Eh? Apa yang akan orang tua ku bilang jika melihat seorang namja baru saja keluar dari kamarku? Aku lekas melangkah cepat ke arahnya.

Oh iya!” ia menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu. Aku pun turut berhenti.

Annyeong haseyo.” ujarnya tanpa menoleh lalu melangkah keluar kamar. Entah mengapa, aku tau dia tersenyum di balik punggungnya. Aku bengong. Agak terkejut dengan ucapannya tadi. Tersadar, aku kembali mengejarnya.

Sesampainya di luar kamar, aku sangat kaget. Jiyong menghilang begitu saja. Padahal, ia belum terlalu lama keluar dari kamar. Aku berlari ke kamar Seungri yang berada tepat di samping kamarku.

”Seungri-ah!” aku mendobrak kamarnya. Terlihatlah oleh ku bahwa Seungri sedang berganti pakaian. Aku lekas menutup mataku dan berbalik.

Aigoo! Apa yang noona lakukan? Kenapa tidak mengetuk dulu, pabo?!” ia lekas menyelesaikan urusan berganti pakaiannya. Aku lekas berbalik.

Mwo? Pabo?!” aku mendekatinya. Hendak memberikan jitakan di kepalanya. Namun, urung kulakukan karna teringat tujuan semulaku.

”Ah, Seungri-ah. Tidak kah kau melihat namja aneh yang berjalan keluar kamarku?” tanya ku.

Ani. Noona kan melihat sendiri pintu kamarku tertutup. Bagaimana aku bisa melihat keluar?” tanya nya balik. Aku menepuk dahiku sendiri.

”Hmm.. kau benar. Mianhae telah mengganggumu, Seungri-ah.” aku keluar dari kamarnya dan menutup pintu.
Apakah tadi Cuma ilusi ku? Tapi, tadi aku jelas-jelas berbicara dengannya. Ah, lupakan saja. Hari ini aku sudah bermimpi dua kali. Dan kedua mimpi itu tidak logis sama sekali.

Aku menghela napas. Sepertinya aku perlu beristirahat. Aku agak pusing. Lagipula, besok aku ada ulangan di kuliahku. Aku harus mendinginkan kepalaku. Aku lekas berjalan ke arah kamarku tanpa menyadari seekor kupu-kupu bercahaya melayang-layang dibelakangku.
***

yah, hahaha.. ff comeback ku~
di nikmatin aja lah meski jelek jg -_-
jgn lupa komen and reaksi ne! i will so happy ^^

4 komentar:

  1. HIHIWW ;3 FFnya bagus kok saeng ^^ tunggu FF comeback dari eonni yahh ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kah?? #terharuberat
      siplah eonni! pasti di tunggu kok ><

      Hapus
  2. aku komen apa? aku harus ngomong apa? aku ngapain? aku harus ngebacot(?) apa? terus ngapain aku komen? .___.
    aku kasih jempol kaki ja deh .______.*DORR!!*ditembak mati author Harapanda* ciyusan ini bercanda, aku bener2 bingung mau coment apa*mikir keras*
    yah ... pokoknya We Ow We(?) bangetzzz(?) ceritanya >,< tpi ada siswanto yg mengganjal, genrenya, menrtku drpda romance, kyanya fluff deh, meski aku lpa genre fluff itu mnjlar k mana .__. soalnya klo romance kan harusnya lope2(?) githu ... .__. yo wes, iku ae saran aku, sing wae teteh teu kasinggung .________.*sungkem*

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahaha.. drpd bingung mo komen apa, mending traktir author ^^ #plak #gakdahubungannya -_-
      jeongmal? gomawo :*

      begitukah?
      aku jg bingung klo ngasih genre2 gitu._.
      lgan ini blom inti cerita nya kok! klo udh nyampe pasti ada lope2nya~
      hahaha.. tapi makasih sarannya :*

      Hapus