ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Minggu, 24 Agustus 2014

Romantic Effect of Soju



Tittle  : Romantic Effect Of Soju
Cast  : Byun Baekhyun (Exo) & Lee Hyerin (OC)
Author : Stephcecil
Genre : Romance, Friendship
Lenght : Oneshoot, Ficlet
Disclaimer : jalan cerita di FF ini murni hasil karya author, cast juga punya author #no.
N/B :  Inilah FF comeback author, dengan inspirasi pas-pasan (?). Bagaimanapun juga silahkan dibaca dan jangan lupa kritik plus sarannya sangat ditunggu ^^ thanks!






***



Sembari melirik kearah kanan dan kirinya, yeoja itu menaiki tangga terdekat menuju kelasnya. Jika saja ini bukan di sekolah, bukan hal yang mustahil jika ia dianggap penguntit. Ekspresi tegang tercetak jelas pada wajahnya. Tidak. Bukan tegang. Lebih seperti.. takut ketahuan.

Yes! Dia tidak melihatku

Baru saja ia ingin menarik nafas lega, namun sayangnya sesuatu membuatnya mengurungkan niat tersebut. Sebuah tangan menyentuh bahunya dari belakang. Sontak ia terlonjak kaget. Hal yang jauh lebih mengejutkan bagi Hyerin... yaitu saat ia memberanikan diri menoleh ke belakang, dan Matanya menangkap sosok yang sedang ia hindari saat ini.

Byun Baekhyun.

“ M-mwo? “ Hyerin terbata.

“ Kenapa wajahmu seperti itu, hah? Seperti melihat hantu saja. “

Kaulah hantunya. Baboo.

Baekhyun menaikkan salah satu alisnya. Sebuah senyum usil pun terukir di wajahnya. Senyumannya. Yah, ini merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang membuat seorang Lee Hyerin –yang menganggap semua namja di dunia ini payah- jatuh cinta pada Byun Baekhyun. Tingkah usil serta lelucon-leluconnya selalu berhasil membuat Hyerin tertawa. Dan itu adalah satu hal lagi yang patut diacungi jempol dari Baekhyun. Lee Hyerin bukan seorang yeoja yang mudah tesenyum, apalagi tertawa.

“ Memangnya ke-kenapa? “

“ Tidak boleh. “ jawab Baekhyun sekenanya.

“ kau tidak punya hak melarangku. “

Dengan acting sok cool nya itu, Hyerin bisa saja mendapat penghargaan dari cannes. Wajahnya merah padam. Rasa malunya sudah mencapai puncak. Setelah apa yang ia lakukan tadi malam, rasanya ia tidak mampu lagi melihat wajah namja satu ini. Tidak sekarang.

Hyerin berpaling dan berjalan meninggalkan Baekhyun. Namun baru beberapa langkah, sesuatu menghentikannya. Baekhyun menahan tangannya.

Ya Tuhan. Dia menggenggam tanganku.

“ Lee Hyerin… aku.. “



                                                                              ***

FLASHBACK.

Lee Family’s house. 23.00 KST.

Rumah besar itu terlihat kosong. Hanya terdapat seorang yeoja yang sibuk dengan remote televisi. Tak henti-hentinya Ia mengganti channel. Berharap menemukan tayangan yang dapat mengusir perasaan bosannya. Sayangnya, ketika hampir kedua belas kalinya ia mengganti channel. Ia tetap tidak menemukan tayangan yang pas.

Argh, membosankan.

Hyerin mematikan televisi dan membanting sang remote sembarangan. Remote tersebut terbanting ke lantai dan menghasilkan bunyi ‘duk’ yang cukup keras. Ia melemparkan tubuhnya ke sofa. Walau terbiasa sendirian di rumah, namun tetap saja ia merasa kesepian dan bosan. Eomma-Appanya pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis. Sedangkan Eonninya tidak akan pulang ke rumah sebelum pukul 3 pagi. Berbeda dengan Lee Sora, Hyerin merupakan tipe ‘anak baik-baik’.

Tiba-tiba gadis itu merasa lapar, ia baru ingat jika perutnya belum mencerna apapun sejak tadi siang. Dengan enggan, Hyerin beranjak dari sofa dan berjalan menuju dapur. Matanya menjelajahi isi kulkas dan tidak menemukan apapun yang dapat dimakan.Kulkas itu benar-benar kosong, kecuali beberapa botol soju yang berjejer rapi. Pasti milik Sora unnie.

Entah apa yang merasukinya, tangan hyerin meraih salah satu botol soju dan mengamati benda tersebut. Selama 16 tahun hidupnya, ia belum pernah mencicipi soju. Selain karena masih di bawah umur, ia tidak pernah tertarik mencobanya.

Namun sekali lagi, entah apa yang merasukinya.

Tidak apa-apa kan meminumnya? Hanya sedikit…

Mengesampingkan segenap keraguan yang ada, hyerin meminum soju yang ada di tangannya.

Satu tegukan.

Dua tegukan.

Tidak ada yang terjadi. Karena merasa tidak ada efeknya, maka ia terus meminumnya. Dan tanpa terasa, ia telah menyikat habis sebotol penuh. Benar-benar habis tanpa sisa. Untuk beberapa detik –setelah menghabiskan sebotol soju- Hyerin hanya terpaku di tempatnya. Kemudian ia menaruh botol soju yang telah kosong tadi di atas meja dapur.

Kepala gadis itu mulai terasa berat dan pusing. Dengan terhuyung-huyung –sembari memegangi kepalanya- ia mencoba berjalan kembali ke ruang tengah. Baru setengah jalan, ia merasa tidak sanggup lagi melangkahkan kaki. Pandangannya berputar-putar. Hyerin terduduk begitu saja di lantai.

“ Baek-ssi. Kau benar-benar menyebalkan. “ desisnya tak jelas.

Mengapa seorang Byun Baekhyun kini terlihat begitu menyebalkan di mata Hyerin? Pasalnya, Lee Hyerin juga tidak mengerti mengapa akhir-akhir ini ada perasaan aneh yang menggelayuti dirinya –saat berada di dekat baekhyun-. Ia juga tidak mengerti arti debaran yang ia rasakan ketika Baekhyun memanggil namanya. Dan yang paling menyebalkan bagi Hyerin, gadis itu tidak paham mengapa ia merasa kesal saat Baekhyun mengupload foto di instagramnya. Tidak masalah jika itu hanya foto biasa. Hanya saja foto itu… adalah foto yang diambil Baekhyun bersama yeoja lain, Kim Taeyeon.

Lee Hyerin –masih dibawah pengaruh alkohol tadi- meraih telepon genggam yang teronggok di atas meja, tidak jauh dari tempatnya berada sekarang. Hanya butuh waktu singkat untuk menjelajahi phone book nya dan menemukan nama Byun Baekhyun.

Tanpa sedikit pun keraguan –gilanya- Hyerin menekan tombol calling.

“ Yeoboseyo? “ suara Baekhyun terdengar serak. Tampaknya namja itu terbangun dari tidur.

“ Yah! Byun Baekhyun! “ sentak Hyerin.

“ Hah? Mwo? “

“ Aku membencimu! “

Mendengar kalimat ketus Hyerin, Baekhyun segera beranjak dari posisi tidurnya –berganti menjadi posisi bersila di atas kasur-. Namja itu kebingungan. Apa ia melakukan hal yang salah? Jika tidak, mengapa sahabatnya satu ini tiba-tiba menelepon dan membentaknya? Tengah malam pula. Selama 5 tahun berteman, ia telah mengenal kepribadian seorang Lee Hyerin yang memang kerap bertingkah aneh. Gadis itu memang weirdo, bahkan di mata baekhyun. Tapi tetap saja tidak seaneh ini: menelepon orang lain dan membentak-bentaknya tanpa alasan.

Atau jangan-jangan…

“ Lee Hyerin, apa kau mabuk? “ tebak Baekhyun tepat sasaran.

“ Mabuk? Memangnya kau bisa mabuk hanya karena meminum sebotol soju? “

Gadis ini benar-benar mabuk, batin Baekhyun.

“ Sebaiknya sekarang kau langsung tidur “

“ YAH! Byun Baekhyun! Apa kau mencoba mengalihkan topik pembicaraan?! “

“ Bukan begitu… “ Baekhyun menjadi serba salah.

“ Apa kau tau.. apa yang kurasakan sekarang? “

“ Hyerin-ah… “

“ AKU TIDAK MENGERTI APA INI! “

“ ……….. “

Baekhyun tidak menjawab. Ia bingung respon apa yang harus ia berikan. Untuk beberapa saat setelahnya, hanya keheningan yang ada. Hingga akhirnya samar-samar Baekhyun mendengar isakan pelan dari seberang telepon.

Baekhyun panik.

“ Ya-yah. Hyerin-ah, kau menangis? Kenapa? Apa ada yang salah? “

Tanya Baekhyun hati-hati. Ia takut jika mengatakan hal yang salah dan tingkah yeoja itu makin menjadi-jadi. Apa saja bisa terjadi jika kau dibawah pengaruh alkohol. Tidak ada jawaban dari Hyerin. Yang ada hanya suara isakan yang semakin lama semakin keras.

“ Hyerin-ah… “

“ Ki-kita ini sahabat, bukan? “ Hyerin terbata.

“ Ne… “

“ Ta-tapi kenapa aku merasa seperti ini? “

“ …….. “

Susah payah ia berbicara di sela-sela tangisnya. Suara Hyerin yang serak menambah kesulitan Baekhyun dalam mencerna perkataannya. Karena ingin menuntaskan rasa penasarannya, namja itu memutuskan untuk langsung bertanya. To the point.

“ Apa maksudmu ? “

“ Kau tau ini tidak mungkin. Kau dan aku adalah sahabat, iya kan? Tapi ini… ini aneh “

“ Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. “

“ Kurasa… aku menyukaimu “

Seusai mengatakan kalimat tersebut, Hyerin buru-buru mengakhiri pembicaraan mereka. Ia memutus sambungan telepon. Meninggalkan Baekhyun yang kini seolah terpaku di tempatnya. Jika ia tidak salah dengar tadi.. gadis itu berkata jika ia menyukainya. Lee Hyerin menyukai seorang Byun Baekhyun.

Bolehkah ia merasa syok saat ini?



FLASHBACK END.



                                                                           ***



“ Lee Hyerin… aku… “

Hyerin seolah membeku di tempat. Bagaimana tidak? Ketika Baekhyun berada di dekatnya atau memanggil namanya saja, jantungnya berdebar tak keruan. Apalagi saat ini?

“ Yang tadi malam… “

“ Semalam aku mabuk. Tolong lupakan apa yang kukatakan. “

“ Tapi kau terdengar serius bagiku “

“ Lupakan! “

Hyerin menyentakkan tangannya hingga terlepas dari genggaman Baekhyun. Lagi-lagi ia membalikkan badan dan bersiap pergi dari tempat itu. Wajahnya terasa panas. Sedikit lagi… ya sedikit lagi ia pasti akan menangis. Seakan semua perasaan ini tidak cukup –menyukai sahabatnya sendiri- Ia harus patah hati ketika jatuh cinta untuk pertama kalinya. Fakta bahwa Byun Baekhyun memiliki kekasih, terasa sangat menyesakkan baginya.

“ Kim Taeyeon… dia sepupuku “ ujar Baekhyun tiba-tiba.

Eh.. jadi selama ini.. ? Ia salah sangka?

Dan detik berikutnya, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Baekhyun memeluk erat Hyerin dari belakang. Membuat yeoja itu membelalakan matanya karena terkejut. Kedua kakinya lemas seketika.

Oh Tuhan, apakah ini mimpi?

Kemudian Baekhyun membisikkan sesuatu di telinga Hyerin. Tiga kata keramat yang diucapkan Baekhyun membuat Hyerin tersenyum lega sekaligus bahagia.

“ I Love You, too “

=The End=

5 komentar: