ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Sabtu, 24 November 2012

My Annoying Leader (Part 8) - END





Tittle : My Annoying Leader (Part 8) - END
Author : StephCecil
Genre : Romance
Lenght : Series / Chaptered
Main Cast : Kim Bum & Kim So Eun
Cameo : Suzy, Junhyung
PS : Akhirnyaaaa... setelah perjuangan yang amat panjang *elap keringet with GD, saya berhasil nyelesaian nih FF. Dan mianhe buat reader yang nungguin kelanjutan FF ini karena LAMAAA banget heheheh ._.V . Sebelumnya mian kalo FFnya gaje, Endingnya kurang greget, Typo (s) everywhere, alur kecepetan, FF kependekan, dll. Juga makasih buat seorang reader yang udah berani commen plus ngasih 3 masukan sekaligus ^^" semoga FF di FF nih kekurangan2 itu udah diperbaiki (?). haha, keknya Author kebanyakan ngebacot nih. Oke. Happy reading ^o^ and Don't forget to COMMEN and REACTION!


***

Author POV

So Eun sedang berjalan-jalan di taman sekolah. Ia melihat-lihat pemandangan di sekililingnya.Para siswa dan guru yang berlalu lalang, melakukan rutinitas harian yang.. membosankan.
So Eun mendesah pelan. Pikirannya masih kacau oleh karena kejadian yang dialaminya sekitar sebulan yang lalu.

“Aku sangat menyedihkan.. jatuh cinta pada namja seperti dia, eoh ? “ rutuk So Eun dalam hatinya.

Setelah kurang lebih sepuluh menit ia berjalan-jalan tanpa tujuan yang jelas. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk-duduk di bangku panjang yang terletak  di taman sekolah tersebut. Yeoja yeoppo itu membuka tasnya dan mencari-cari i-pod kesayangannya. Tak lama kemudian, So Eun telah asyik mendengarkan music melalui headphonenya. Dan tanpa disadari, telah beberapa menit berlalu. So Eun pun jatuh tertidur.

***
Kim Bum POV

Aku berjalan cepat menyusuri lorong sekolah dan sesekali menengok ke dalam kelas-kelas, siapa tahu So Eun berada di sana karena yeoja itu tidak ada di kelasnya sendiri. Kemudian aku berhenti sejenak dan mulai berpikir. Di mana kira-kira yeoja satu itu berada? Yang jelas dia tidak ada di kelas, di perpustakaan, di ruang OSIS, bahkan di kantin sekolah. 
Tiba-tiba aku menyadari sesuatu. Kutepuk dahiku perlahan. Betapa bodohnya aku, tempat itu sama sekali belum terpikirkan olehku!

***

@taman

Dapat kulihat yeoja itu tengah tertidur pulas. Aku sedikit heran padanya, bagaimana mungkin ia bisa tertidur di tempat seperti ini? Dasar yeoja aneh!
Sedetik kemudian, seolah ada yang merasukiku… wajahnya yang putih terpapar sinar matahari tampak sangat menarik di mataku. Dan lagi, ekspresinya ketika tertidur! Dia terlihat polos seperti anak kecil. Entah mengapa, aku tak bisa melepaskan tatapan mataku dari So Eun. Yah, mungkin aku memang benar-benar jatuh cinta pada yeoja satu ini.
Aku mengulurkan tanganku, hendak membangunkannya. Namun kuurungkan niatku itu, aku tidak mau mengganggunya, Ia pasti sangat lelah.. Dan pastinya, sekarang aku tidak bisa menjelaskan padanya jika aku tidak menyukai Suzy.
Tiba-tiba bagaikan ada sebuah bohlam terang yang muncul di otakku.

***

“ Taeyon-ah.. jebal ? “  Kim Bum memohon-mohon pada Taeyon.

“ Anni… ! “ Taeyon setengah mati menolak permintaan namja tampan itu.

“ Kumohon. Lakukan ini untukku.. “ kata Kim Bum memelas. Kali ini dengan jurus andalannya, puppy eyes. Taeyon jadi salah tingkah. Namun bagaimanapun juga yeoja itu tetap menggeleng tidak setuju.

“ Taeyon-ah… “ kini Kim Bum memamerkan senyum mautnya. Pertahanan Taeyon jadi goyah.

“ Ne…. ? “ tanya Kim Bum dengan suara yang dibuat semanis mungkin.

Taeyon pun mengangguk  setengah hati. Kim bum tersenyum lebar.

***

“ Kriiiingggg..!! “ dering handphone So Eun yang cukup keras terdengar di kamarnya. So Eun yang baru saja keluar dari kamar mandi pun buru-buru mengangkat panggilan tersebut.

“ Yeoboseyo ? “ tanya So Eun.

“ So Eun-ah. Ini aku Taeyon. “ jawab sebuah suara di seberang sana.

“ Taeyon? Ada apa ? “

“ Besok kau ada waktu tidak? Mumpung besok hari minggu dan sekolah libur, bagaimana kalau kita jalan-jalan? Lagipula sudah lama kan kita tidak jalan-jalan berdua? “

So Eun terdiam sejenak, seolah berpikir keras. Ia sebenarnya enggan melakukan hal apapun selain makan, tidur, dan tentunya sekolah untuk saat ini. Pikirannya masih kacau karena namja yang belum lama ini mengisi ruang kosong di hatinya yang tak lain dan tak bukan adalah Kim Bum. Namun, So Eun juga berpikir jika ia terus uring-uringan seperti ini ia bisa jadi gila!

“ Ah.. arraseo “ jawab So Eun akhirnya.

“ Oke,.. jam 8 pagi besok di restoran dekat sekolah. Ne ? “ tawar Taeyon.

“ Ne.. “

Klik. So Eun memutus sambungan telepon. Yeoja itu segera merebahkan diri di atas tempat tidur dan memejamkan matanya. Tak lama kemudian, So Eun sudah telah terbang ke alam mimpi.

***

08.45 AM ~  Esok harinya..

Seorang yeoja yeoppo berambut panjang duduk di meja paling pojok sebuah restoran. Berkali-kali ia melirik jam tangannya sekedar memastikan bahwa ia tidak datang terlalu cepat. Tidak. Orang itu yang terlambat. Tak tahan lagi, ia mengambil handphone dari saku celananya dan sedetik kemudian jari-jari yeoja itu telah bergerak lincah menjelajahi tiap tombol yang ada pada handphonenya.
“ Tuutt… tuuut… “  masih nada sambung.
1 detik.
2 detik.
So eun nyaris membanting handphonenya karena gemas bercampur kesal.

“ A-anyeongg… “  Suara Taeyon terdengar gugup dari seberang. So Eun mendengus kesal.

“ Taeyon-ah. Kau bilang pagi ini tepat jam 8 kan? Tapi ini sudah lewat 45 menit dan kau masih belum datang?? Aigoo.. dimana kau sekarang ? “ Omel So Eun panjang lebar yang membuat Taeyon jadi merasa serbasalah.

“ So Eun ah.,,  sebenarnya… Ahh.. aku bingung harus bagaimana mengatakannya “ Taeyon gelisah.

“ Apa maksudmu, huh ? “ Mendadak perasaan So Eun jadi tidak enak. Ada yang tidak beres, batinnya.

“ Sebenarnya… anu.. Kim bum memintaku untuk,. “ ucap Taeyon tak jelas.

“ Aku tidak mengerti maksudmu. Bicaralah yang jelas! “

Taeyon panik. Di satu sisi ia ingin mengaku pada So Eun, bagaimanapun juga ia merasa tidak enak karena ‘mengkhianati’ sahabatnya sendiri. Namun di lain sisi, ia tidak ingin mengacaukan rencana Kim Bum apalagi ia sudah berjanji pada namja itu untuk membantunya. Taeyon jadi kesal pada dirinya sendiri. Mengapa pada waktu itu ia bersedia untuk membantu Kim Bum? Tapi rasanya mustahil ia bisa lolos dari senyum maut namja itu, yang mampu membuat semua wanita meleleh di hadapannya.

Taeyon mendesah perlahan. Ia baru saja akan mengaku pada So eun saat tiba-tiba seorang namja menarik kursi di hadapan So Eun dan duduk di sana. Kemudian namja itu dengan santainya mencopot earphone yang terpasang di kedua telinganya dan mulai membuka-buka daftar menu yang ada di restoran tersebut. So Eun meringis. Perasaanya bercampur aduk tak karuan antara senang, kesal, heran, dan bagaimanapun juga ia merasa… bodoh.

“ Sekarang aku sudah mengerti maksudmu. “ ucap So Eun dengan nada datar. Klik! Yeoja itu memutus sambungan telepon.

“ Apa kau… sudah menunggu lama ? “ tanya Kim Bum tenang, lengkap dengan Killer Smilenya.

***

“ Gomawo “ Suzy berterimakasih pada petugas penjaga kasir supermarket. Ia pun segera mengambil belanjaannya dan keluar dari tempat itu. Selang beberapa waktu ia berjalan. Tiba-tiba seorang namja menabraknya dari depan.

BRUK!
Suzy pun terjatuh dan barang belanjaannya tadi berceceran dimana-mana.

“ Aishhh… “ Suzy meringis kesakitan.

“ Neon.. gwenchana? Mianhe aku tidak berhati-hati tadi “ kata seorang namja sambil mengulurkan tangannya hendak membantu Suzy berdiri kembali.

“ Ah, gwenchana.. “ ujar Suzy. Ia pun menyambut uluran tangan namja itu dan segera berdiri kembali. Namun, begitu terkejutnya ia ketika menyadari siapa namja yang menabraknya tersebut.

“ Ju-junhyung oppa ? “ Suzy terkejut. Sedangkan Junhyung hanya tersenyum tipis.

***

“ Jadi.. kau menyuruh Taeyon untuk membantu menjalankan rencana konyolmu ini, huh ? “ ujar So Eun emosi sembari mengaduk-aduk  minuman favoritnya, Hot Chocolate. Aroma cokelat yang harum menyeruak memasuki indra penciuman yeoja itu.

“ Sepertinya begitu “ jawab Kim Bum. Raut wajahnya terlihat sangat tenang, seolah ia sama sekali tidak bersalah. Membuat So Eun makin merasa kesal.

“ Cih..! “ So Eun mendengus.

“ Apa kau marah ? “ tanya Kim Bum.

So Eun hanya diam saja. Sebenarnya ia sendiri juga bingung harus menjawab apa. Apakah ia marah? Mungkin ia memang marah, tapi  amarahnya itu ditutupi oleh perasaan senang dalam hatinya. Ya, ia senang karena Kim Bum telah “menipu” nya seperti ini. Tak dapat dipungkiri, ia sendiri masih menyukai namja usil itu.

“ …. “

“ Tapi kau senang kan ? “

DEG
 pertanyaan Kim Bum seolah menohok ulu hati So Eun.  Ingin sekali rasanya ia menjawab “Ya aku SANGAT senang “ tapi bisa turun harga diri So Eun jika melakukan hal itu.

“Katakan saja jika kau senang! Tidak usah malu ! Lagipula,, wajahmu telah menunjukkan semuanya”  ujar Kim Bum misterius. Seulas senyum penuh keusilan menghiasi wajah tampan namja itu.

“ Ap-apa maksudmu ?! “ So Eun tergagap-gagap.
Kim Bum mendekatkan wajahnya ke telinga So Eun dan membisikkan sesuatu pada yeoja itu.

“ Wajahmu…. Memerah “ bisik Kim Bum.
DAG DIG DUG . DAG DIG DUG.
Jantung So Eun berdebar-debar dengan kencang, sama sekali tidak dapat dikendalikan.

“ Sama sekali tidak “ jawab So Eun dingin.

“ Aissshh…. Yeoja ini ! “

“ Mwo ? “ So Eun malah nyolot.
Kim Bum hanya bisa geleng-geleng kepala.

“ Oh ya, sehabis ini kita pergi ke mana ? “ tanya Kim Bum.

“… “

Lagi-lagi So Eun tidak menjawab dan malah memalingkan wajahnya, seolah-olah ia tidak mendengar pertanyaan Kim Bum. Namun, tiba-tiba Kim Bum menarik tangan So Eun.

“ Kau sudah selesai kan.. ? Kajja! Kita nonton film! “  kata Kim Bum sambil menarik tangan So Eun, mengajak yeoja itu pergi dari restoran. Ia sama sekali tidak memberi kesempatan pada So Eun untuk menolak ajakannya.

“ Ap-apa maumu hah?! Hei tungguuuu..!!!! Kau ingin membawaku kemana?! Aku tidak mau!!! “  dengan susah payah So Eun meronta-ronta, mencoba melepaskan diri. Tetapi  tentu saja, semua usahanya itu sia-sia.

***

Junhyung dan Suzy sedang duduk-duduk di bangku taman. Hawa pada saat itu terasa cukup menyegarkan dan pemandangan taman terlihat sangat indah.  Namun, kedua orang itu tidak terlihat nyaman sama sekali. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

“ Sudah lama kita tidak bertemu “ Junhyung yang merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut mencoba mengawali pembicaraan.

“ Ya.. “ Suzy menjawab dengan enggan.

“ Euumm…  bagaimana kabarmu ? “ lagi-lagi Junhyung bertanya.

“ Aku baik-baik saja “

Junhyung terdiam sejenak. Bingung dengan apa lagi yang harus ditanyakannya. Sebenarnya ada satu pertanyaan yang sudah lumayan lama ingin ia tanyakan. Namun, ia takut jika situasinya tidak pas untuk menanyakannya sekarang.

“ Aisssshhhh…! “ Junhyung mengacak-acak rambutnya. Gemas.

“ Waeyo ? “ Suzy heran. Apa orang ini sudah mulai gila?, batinnya.
Junhyung menghela nafas sejenak. Ia tidak peduli lagi apa sekarang situasinya pas atau tidak. Yang ia tahu, dirinya sudah cukup lama memberi Suzy waktu. Dan ia tidak tahan lagi ingin menanyakan jawabannya.

“ Pertanyaanku waktu itu.. apa jawabanmu ? “

Hening.

“ Aku harus menjawabnya sekarang ya ? “

Junhyung menunduk menatap jari-jari kakinya. Gelisah. Sementara itu, Suzy menghela nafas dalam-dalam.

“ Oppa… kau tentunya masih ingat jika kau pernah mengecewakanku kan? “
DEG.
Junhyung jadi semakin tegang ketika mendengar kata-kata Suzy barusan. Namja itu hanya mengangguk perlahan.

“ Aku sangat sedih waktu itu, kau tahu ? “ Suzy tersenyum pedih. Matanya menerawang mengingat masa-masa ‘kelam’ yeoja itu ketika Junhyung mencampakannya.
Kini giliran Junhyung yang menghela nafas dalam. Dengan mudah ia bisa menebak jawaban Suzy. “ Ia akan menolakku kan? Aku memang namja bodoh.. “ batin namja itu.

“ Aku bahkan tidak habis pikir apa kesalahku waktu itu “
Junhyung memainkan jari-jarinya, salah satu kebiasaan yang dilakukannya jika ia merasa gugup.

“ Jadi jawabanku… “
Junhyung memejamkan matanya. Pasrah.

***

Lampu dalam bioskop mulai dinyalakan pertanda film telah selesai diputar. Para penonton berhamburan  keluar dari ruangan tersebut.  Dan kini, hanya tinggal mereka berdua yang ada di dalam bioskop.

“ Bagaimana filmnya ? “ tanya Kim Bum.

“ E-eh ? Filmnya,.. cukup bagus “ So Eun menjawab dengan gugup. Sejujurnya tadi ia sama sekali tidak memperhatikan film yang sedang diputar. Bahkan judulnyapun ia tidak tahu. Perhatiannya tersita oleh wajah tampan Kim Bum yang duduk di sebelahnya. Belum lagi  jantungnya yang ber dag-dig-dug tak karuan.

“ Adegan apa yang paling kau sukai ? “
Pertanyaan Kim Bum membuat So Eun jadi mati kutu. Ia bingung harus menjawab apa. So Eun memutar otaknya mencari jawaban yang aman.

“ Semuanya! “ jawab So Eun akhirnya.
“ Wow.. tampaknya kau sangat menyukai film itu ya? “ Kim Bum bertanya sambil memamerkan Killer smilenya. Alhasil, So Eun merasa jantungnya akan melompat keluar dari tempatnya.
So Eun hanya mengangguk-angguk.

“ Aku tak menyangka kau adalah penggemar film perang “ Kim Bum tersenyum usil.

Fi-film perang ?! “  batin So Eun dalam hati.

“ hahaha.. “ So Eun hanya tertawa garing.

“ Kita pulang sekarang ? “ kata Kim Bum.

“ Ah.. ne.. “ So Eun buru-buru merogoh tasnya mencari telepon genggam miliknya. Ia berencana menelepon eonni untuk menjemputnya.

“ Apa yang sedang kau lakukan ? “ Kim Bum heran.

“ Aku.. ingin menelepon Eonni untuk menjemputku “ jawab So Eun,.

Kim bum mendecakkan lidahnya kesal. Harga dirinya turun satu peringkat (?) . Sudah jelas pada saat-saat seperti ini sudah pasti ia sebagai seorang namja yang akan mengantar yeoja itu pulang. Maka, lagi-lagi Kim Bum menarik tangan So Eun.

“ kajja! Aku akan mengantarmu pulang! “

“ Mwo ? aku bisa pulang sendiri!!! Heeei!!! “
Dan seperti yang bisa kita duga (?) kim bum tidak memperdulikan perkataan So Eun dan langsung membawa yeoja itu pergi begitu saja. 

***

“ Jawabanku adalah.. YA “ jawab Suzy akhirnya. Yeoja itu menoleh ke arah Junhyung yang kini membuka matanya perlahan-lahan. Segumpal ketegangan yang sedari tadi dirasakan namja itu lenyap sudah.

“ Ji-jinjja ? “ Junhyung masih belum mempercayai ucapan Suzy barusan. Ia membelalakkan matanya. Kaget bercampur gembira.

“ Yup! Atau.. oppa ingin aku menarik kembali jawabanku ? “ goda Suzy.

“ A-anniya! Tapi, yang kau katakan tadi… kau serius kan ? “ lagi-lagi Junhyung bertanya.
Suzy mengangguk yakin. Junhyung tersenyum lebar. Kemudian dengan perlahan-lahan ia berjalan mendekat ke arah Suzy dan mengecup pelan kening yeoja yeoppo itu.

CHU!

Suzy sedikit kaget dengan tindakan Junhyung yang tiba-tiba. Namun sedetik kemudian, seulas senyum tersungging di bibirnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah kisahnya dengan junhyung berakhir bahagia atu sebaliknya? Ia tidak peduli semua itu. Yang ia tahu kini ia bahagia memiliki namja seperti Junhyung di sisi nya.

***

Ckiiiittt…!
Kim Bum memarkir  mobilnya tepat di depan rumah So eun. Rumah yeoja itu terlihat sangat mewah. Tentu saja, ayah So Eun adalah seorang direktur perusahaan terkenal. Hanya saja tidak banyak teman-teman So Eun yang mengetahui hal itu. Dan selama ini, orang tuanya selalu mengajari yeoja itu untuk hidup sederhana.
So Eun membuka sabuk pengaman dan menjulurkan tangannya hendak membuka pintu mobil. Namun tepat pada saat itu Kim Bum menahannya.

“ Jangan pergi dulu. .. “ ujar Kim Bum yang menghentikan gerak So Eun.

“ Waeyo ? “ So Eun menoleh. Heran.

“ Ada.. sesuatu yang ingin kukatakan padamu.. “

DEG. Jantung So Eun berdegup kencang. So Eun menenangkan dirinya. Tidak mungkin ia akan menyatakan perasaan kan? Batinnya.

“ So Eun ah.. “
Hening.
Baik So Eun maupun Kim Bum. Keduanya bergerak-gerak gelisah.  Terutama Kim Bum, sebulir keringat dingin mengucur di pelipisnya, pertanda bahwa ia sangat tegang.

“ So Eun-ah.. SARANGHEYO . Jadilah yeojachinguku..“
Sebuah pengakuan yang meluncur dari bibir Kim Bum itu membuat So Eun membelalakkan matanya, dan jantungnya seolah berhenti berdetak.

“ Be-benarkah ? “ tanya So Eun dengan suara lirih.
Kim Bum mengangguk mantap. Kemudian tanpa diduga, air mata meluncur begitu saja membasahi pipi So Eun.
Tes.
Tes.

“ So-So Eun ? “  Kim Bum menjadi bingung. Apakah ia melakukan sesuatu yang salah sehingga menyebabkan yeoja ini menangis ? begitu pikirnya.

“ Nado..  nado sarangheyo oppa….!! “ So Eun menangis bahagia sembari memeluk erat namja yang sejak beberapa saat yang lalu telah resmi menjadi namjachingunya. Sedangkan Kim Bum hanya tersenyum lebar. Ia berjanji mulai saat ini akan menjaga yeojachingunya itu dengan baik. Yah, mungkin So Eun bukan yang pertama baginya, namun ia yakin yeoja ini adalah yang terakhir baginya.

                                                              =THE END=

Jadi… gimana reader?!  Endingnya gaje kah? Tidak sesuai harapan?! Tapi bagaimanapun author ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya bagi yang udah mau baca FF author ini .. khususnya buat reader yang ngikutin perkembangan FF dari part 1 sampe terakhir ini ! ^^ dan author minta maaf jika jangka waktu pembuatan FF dari satu part ke part yang lain lamaaa banget. GOMAWO ^^ dan jangan lupakan COMMEN ya… ^^” . sampai jumpa lagi di FF-FF author yang lainnya *bow

6 komentar:

  1. Keren, jul..
    <3 IT !!!

    ENDINGNYA LAGI, TUH.. KEREN BANGET JUL...
    BENER - BENER KEREN

    BalasHapus
  2. keren..hheheh...lanjut thor...di tunggu next ff bumsso-nya...hwaiting...^^

    BalasHapus
  3. wah tak terasa udah sampai ending
    senang semua berakhir dng happy end
    ditunggu story about bumsso
    keep spirit author!!

    BalasHapus
  4. Kisah ..yg mengharu kan teruma bagi semua cewek penggemar kimbum oppa dgn smile killernya ....yh bisa memikat hati soun onni ....
    Makasih cerita bagus sgt terhibur lumayan lah bisa mongobai rasa rindu pada bummso....
    Desy tunggu yah author yg lebih seru dan lebih menantang...
    Gomawoooooooo....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu lagi yh author yg lebih menantang....

      Hapus