ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Jumat, 12 Oktober 2012

My Sweet Hobae [1/3]




Tittle : My Sweet Hoobae Part 1 of 3
Author : @bora_jotwins aka Shin Ha RA
lenght : Series
Genre : romance
Main cast : Jo Kwang min, Bora (OC/You) , Hyun Seong
Other cast : tentukan sendiri xD


***

Author POV


Seorang yeoja mulai mengedarkan pandangannya mengelilingi sekolah dihadapannya, dia mulai mengitari sekolah itu, sebenarnya sekolah itu bukanlah sekolah yang baru ditempatinya, sekolah itu sudah menemaninya selama 2 tahun ini, ini adalah tahun ketiga dia berada di sekolah ini, dia adalah siswi senior di senior high school performing arts seoul, saat dia sedang asik mengitari sekolahnya, seorang yeoja memanggilnya keras dan mendekatinya.


“hya, bora-ya, bora-ya” ujar yeoja itu keras, yeoja itupun melengos kesal ke arah suara.


“wae? Kenapa kau seperti orang kesetanan seperti itu?” tanyanya kepada yeoja itu,


“kenapa kau masih disini? Kajja kita rapat untuk penerimaan siswa baru minggu depan” ujar yeoja itu sambil menarik tangan yeoja yang bernama bora itu.

“bukankah sudah kubilang aku tak mau menjadi panitia penerimaan siswa baru, bagiku kegiatan itu sama sekali tidak menguntungkan” ujar bora kepada yeoja itu,


“tapi wali kelas sudah menunjukmu, mau tak mau kau harus bergabung dengan kami panitia penerimaan siswa baru” borapun menggeleng.


“Ani, aku tidak mau, kita kan sudah kelas tiga, sudah tak ada waktu untuk mengurusi hal seperti itu kim hye rim” kata bora masih dengan pendiriannya.


“Hya bora-ya, kau mau ikut denganku atau kau akan dihukum oleh wali kelas, kau tau tidak Han songsaenim sangat jahat jikalau sudah menghukum seseorang”ujarnya sedikit menakuti bora, borapun bergidik akhirnya dengan pasrah bora mengikuti hye rin.


***




Bora POV


Menyebalkan sekali kenapa aku harus terlibat dalam hal tidak penting seperti ini? sangat menyebalkan, namun apa daya, benar yang dikatakan hye rin, han songsaenim kami sangat galak, aku tak mau menjadi sasaran hukuman oleh wali han songsaenim yang jahat itu, andwe, lebih baik aku ikut acara ini walaupun dengan sangat berat hati,
Aku dan hye rim kemudian mulai masuk ke dalam ruang rapat, hanya ada segelintir orang sehingga menyebabkan kami harus menunggu hingga rapat dimulai, walaupun menyebalkan tapi aku harus tetap bersabar.

“Hya, bora-ya, kau tau tidak?” tanya hye rim kepadaku.

“Anio, wae?” jawabku malas.

“Shim Hyun Seong, namja yang kau sukai juga menjadi panitia disini” jawabnya sambil berbisik ke arahku.

“jeongmall? Kau tidak membohongiku kan?” ujarku kepadanya.

“Tentu saja tidak, aku berjanji aku tidak membohongimu, dia menjadi panitia disini, bukankah itu bagus untukmu, ini kesempatan bagus untukmu dekat dengannya” ujarnya sambil tersenyum licik, aku mengangguk kemudian mulai tersenyum lebar,.

Hingga akhirnya semua orang telah berkumpul di ruangan kami, termasuk hyun seong oppa, omona dia sangat tampan, jiiahh membuatku hampir pingsan saja, kami memang tak pernah sekelas namun sekarang aku bisa melihat wajahnya dari dekat, bagaikan sebuah mimpi saja, ternyata dibalik sebuah musibah masih tersimpan mujizat juga.

Entah kenapa aku tidak bisa fokus kepada penyampaian rapat penerimaan siswa baru itu , aku hanya bisa fokus memandangi wajah tampan hyun seong, omona andai aku bisa sekelompok dengannya pasti ini akan menjadi kesempatan yang bagus bagiku untuk dekat dengan hyunseong oppa.

“Hya, kau mendengarkan tidak?” bisik hye rim kepadaku sontak membuat lamunanku buyar, kemudian aku mulai menggeleng sambil tersenyum simpul.

“Pabo, kau tau tidak kau sekelompok dengan hyunseong di bagian p3k” ujar hye rim kepadaku.

“Jeongmalll??? Kau tidak usah bercanda” kataku kepadanya

“Anio, kenapa aku harus bercanda disituasi genting seperti ini” ujarnya dengan tampang putus asa,

“gumawo hye rim-ah, kau memang sahabatku yang paling baik, akhirnya mimpiku terwujud” kataku berbisik kepadanya,dia hanya tersenyum memandangku.

Aku sekelompok dengan hyun seong oppa, berarti ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk dekat dengannya, terima kasih Tuhan kau telah dengarkan doaku.



***



1 minggu kemudian


Dengan langkah lemas aku mulai masuk ke halaman pelataran sekolahan kami, keadaan sekolah masih sangat sepi hanya ada segelintir panitia yang sudah bersiap untuk mengospek murid baru, kemudian aku mulai duduk di bangku kosong di depan kelas, lagi pula acara ospek masih dimulai setengah jam lagi, jadi masih ada waktu bagiku untuk istirahat sejenak.

“Kenapa kau disini dan tidak bergabung dengan panitia lain?” tanya seorang namja sukses membuatku mendongak ke arahnya, dia tersenyum ke arahku, aigoo aku tak menyangka ternyata namja itu adalah shim hyun seong, namja yang paling aku sukai dan aku kagumi saat ini.

“Ngggg... aku masih ingin bersitirahat” ujarku sambil menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak gatal ini, lalu hyun seong menghampiriku dan duduk disampingku,

“Kau sekelompok denganku kan, oya nan hyunseong imnida,kalau kau?”tanyanya sambil mengulurkan tangannya kepadaku, dengan grogi aku membalas uluran tangannya dan tersenyum kepadanya, aku sangat bahagia tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sudah 2 tahun ini aku menyukainya sekarang aku bahagia bisa dekat dengannya.

“Nan bora imnida” ujarku kepadanya.

“Kau anak kelas 3.1 ya” tanyanya kepadaku, aku mengangguk, bagaimana dia tau kalau aku anak kelas 3.1

“Kenapa kau diam, apakah aku namja yang tidak enak diajak mengobrol”ujarnya sambil tertawa kepadaku.

“Anio, kau namja yang baik” ujarku seadanya sambil tertawa kikuk.

“Kajja , kita bergabung dengan panitia yang lain kurasa sebentar lagi acaranya akan dimulai” kata hyunseong kemudian mulai menarik tanganku dan menyuruhku bergabung dengan mereka, Tuhan jantungku berdegup kencang, entah kenapa mukaku menjadi memerah.

Kamipun memulai acara, penerimaan siswa barupun dimulai, banyak siswa yang berkumpul di sekolah kami, dan entah kenapa aku melihat seorang siswa berlari dari pintu samping, dan tak sengaja tangannya mulai terbesit pagar dan darahpun keluar membanjiri lengan kanannya, dengan langkah tergopong-gopong dia mulai masuk ke dalam barisan, sambil memegang lengan kanannya yang berlumuran darah dan menahan rasa sakitnya, aku melihatnya kemudian menghampirinya bermaksud untuk mengobati luka yang berada di lengan kanannnya.

Namja itu hanya terbengong-bengong melihatku sambil memegang tangan kirinya, lalu kamipun mulai sampai di uks, aku mulai mengambil peralatan p3kku dan mulai mengobati lukanya.

“Ngg,,, pelan-pelan, sakit tau” ujar namja itu sedikit manja, aku memandangnya tajam kemudian mulai melanjutkan aksi (?) mengobatiku.

“Ngg... arrrhhh” rintihnya dengan suara keras kepadaku.

“Salah sendiri, kenapa kau harus lewat pintu samping, pintu itu berbahaya tau” kataku tanpa memandang ke arahnya.

“Aku terpaksa melakukan itu tau, aku terlambat karena aku harus bekerja semalam” ujarnya kepadaku,

“Mwo , kau bekerja?” dia mengangguk kemudian aku mulai meneruskan aksi mengobatiku.

“Ngg.... sakiittt” teriaknya kepadaku, aku menghela nafas panjang kemudian memandangnya.

“jakkaman, sebentar lagi juga akan selesai” ujarku kepadanya, dia mengangguk, aku mulai mengobatinya kemudian membungkuskan kain kasa putih di lengan kirinya,.

“Done, sekarang kau boleh kembali ke barisan” ujarku kepadanya.

“Nae, oooyya siapa namamu?” tanyanya sambil memandang kearahku.

“Bora,kau bisa memanggilku dengan sebutan bora sunbae” ujarku sambil membereskan kotak P3Kku.

“sunbae, itu tidak cocok denganmu, bagaimana kalau aku memanggilmu nona saja" katanya manja

“kenapa kau tak memanggilku sunbae saja” tanyaku kepadanya.

“Kau lebih pantas dipanggil nona” ujarnya kepadaku.

“Arraseo, terserah kau saja, sekarang kembalilah kepada barisanmu, kau tak mau dihukum kan?”ujarku kepadanya

“Aku punya nama nona, namaku jo kwang min, panggil aku kwangmin” ujarnya sambil tersenyum kepadaku.

“Ne terserah kau saja” kemudian aku mulai pergi meninggalkannya.

“Nona, tolong jangan sampaikan aksi kenakalanku tadi kepada sunbae yang lain ya, jebal” ujarnya sambil memasang muka memelas ke arahku,

“Haruskah?” tanyaku kepadanya.

“Ne, tolonglah, jebal nona” ujarnya kepadaku, akupun mengangguk mengisyaratkan menyetujui perkataannya.

“Ne, arraseo, aku harus bergabung dengan panitia yang lain” ujarku kemudian pergi meninggalkannya, namja yang aneh, dia namja paling aneh yang pernah kutemui, tapi bagaimanapun aku harus mengerti dia kan hanyalah seorang hoobae

“Kau kemana saja tadi bora-ya?” tanya hyunseong saat aku sudah kembali ke barisan panitia.

“Ng..mengobati hoobae, lukanya lumayan parah” ujarku kepadanya, kemudian dia hanya membalasku dengan senyuman, omona senyuman itulah yang selalu kurindukan , yang selalu membuatku merasa memiliki dunia baru, senyuman dari namja yang sangat kusuka dua tahun belakangan ini,


***



Aku merebahkan diriku di tempat tidurku, sambil terus memutar kepalaku mengingat mos hari pertama ini, aku merasa sangat capek, namun disatu sisi aku merasa sangat bahagia sekarang aku sudah dekat dengan hyunseong oppa, bahkan tadi dia mengantarku pulang ke rumah,tak bisa kulukiskan bagaimana bahagianya aku saat ini, namun disatu sisi lain aku merasa sangat sebal karena ternyata aku bertemu dengan hoobae yang sangat meyebalkan, hoobae itu tak lain tak bukan adalah hoobae bernama jo kwang min yang kuobati tadi pagi, dia terus mengikutiku kemanapun aku berada, bahkan dia menungguku di depan kamar mandi, saat aku sedang berada di kamar mandi, dia terus menggodaku, aku sampai sebal kepadanya, dia adalah seorang hoobae setidaknya kan dia harus menghormatiku karena aku seorang sunbae di sekolah ini, ahh paboya kenapa aku jadi kesal memikirkan namja itu sebaiknya aku segera tidur sekarang, aku merasa sangat capek.


Bora POV End


***



Jo Kwang min POV

Aku tersenyum sendiri, entah kenapa aku tak bisa berhenti tersenyum membayangkan kejadian tadi pagi, awalnya aku merasa sangat malas berada di School of performing arts seoul, tapi pemikiranku berubah setelah mengenal bora nona, dia adalah gadis yang sangat baik dan manis, walaupun dia adalah sunbae di sekolahanku.

Dia juga baik hati, walaupun aku melihat dia sedikit kesal karena sedari tadi aku hanya mengganggunya saja, tapi bagaimanapun dia adalah yeoja yang baik, dia tak mengadukan masalah keterlamabatanku dan menerobos pintu samping, aku masih ingat wajah cantiknya saat mengobatiku , dia berhasil membuatku tersenyum sendiri seperti orang gila saat ini, sepertinya nona itu berhasil membuatku penasaran kepadanya.


Jo Kwang min POV End


***


Bora POV

Omo, kenapa waktu cepat sekali berlalu, rasanya baru saja aku mengistirahatkan diriku, sekarang aku harus kembali lagi ke sekolah untuk penerimaan siswa baru lagi, namun untungnya hari ini adalah hari terakhir, omo aku harap hariku kali ini lancar saja, dan semoga saja hoobae yang menyebalkan itu tidak mengangguku lagi, semoga.

“Hya, bora-ya, kenapa kau mengacuhkanku begitu saja, aku sudah menunggumu lumayan lama” ujar seorang namja kepadaku, aku menengok ke asal suara dan betapa kagetnya aku mendapati hyunseong oppa sudah berada di depan rumahku.

“Mwo, bagaimana kau kesini, kenapa kau tidak menghubungiku saja” kataku kepadanya, sebuah jitakan pelan mulai mendarat di kepalaku, membuatku mengaduh walaupun sebenarnya itu sama sekali tidak sakit.

“kau pabo apa? Kau tau kan aku tak punya nomor telefonmu” katanya kepadaku, aku pun mulai nyengir kuda.

“mana handphonemu?” ujarku kepadanya, dia pun mengeluarkan handphone dari sakunya kemudian aku mulai memencet nomorku lalu menyerahkan kepadanya.

“Kapan-kapan kalau kau kesini, telefon saja dulu, siapa tau aku tidak ada, jadwalku kan sangat padat” ujarku mengajaknya bercanda, diapun mulai tersenyum dan menggandeng tangan kiriku.

“kajja, kita berangkat, kau tak mau diomeli oleh Han songsaenim kan?” tanya hyunseong aku mengangguk pelan, kemudian mulai naik sepeda motor bersamanya, omo jantungku berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya *bisa dibayangin readers *plak, keringat dingin mulai bercucuran membasahi dahiku, God please help me, aku bisa gila karena seong oppa.

“Kita sudah sampai” katanya membuyarkan lamunanku, akupun mulai turun dari sepeda motor, dan merapikan rambutku yang berantakan dengan menggunakan jari tanganku.

“tenang saja, kau tetap yeopo” kata hyunseong oppa membuat pipiku memerah, entah kenapa aku merasa sangat senang mendengar pujian dari hyunseong oppa.

“gumawo” ujarku lirih,

“bora nona” ujar suara yang sangat tidak asing bagiku, suara yang mengantuiku dua hari ini, aku menengok ke asal suara dan mendapati seorang namja tampan tengah berjalan ke arahku dan hyunseong oppa.

“wae? Kenapa kau bisa ada disini?” tanyaku kepadanya.

“kenapa kau memandangku seperti itu nona, kau tau kan aku murid disini, apakah aku aneh jika berada disekolah ini” ujarnya membuatku menyadari ketololanku, akupun menepuk dahiku pelan dan melirik ke arah hyunseong oppa,

“oppa, kajja kita bergabung dengan panitia yang lain” ujarku kepada hyunseong, tentunya hyunseong maupun kwangmin sangat terkejut mendengar perkataanku, kenapa bisa? Tentu saja karena kali ini aku memanggil hyunseong dengan sebutan oppa.

Saat aku tengah berjalan ke lorong, tiba-tiba hyunseong menghentikan kakinya dan refleks membuat ku mengikuti gerakannya, dia memandangku heran, sementara aku memandangnya dengan tatapan seolah mengartikan “ada apa?”

“kau memanggilku oppa?” tanyanya kepadaku, membuatku menyengir kuda lagi dan melayangkan tatapanku ke arah yang lain, sambil menggaruk kepalaku yang sama sekali tak gatal ini *kebiasaan admin banget *plak

“mianheyo, apakah kau sebal aku memanggilmu oppa tadi?” tanyaku kepadanya, sambil berusaha untuk mengontrol detakan jantung yang semakin lama semakin cepat ini.

“Ani, aku sangat menyukainya, kau yang memulainya, jadi mulai sekarang kau harus memanggilku oppa” ujarnya sambil tersenyum lebar ke arahku, membuatku tak sadarkan diri sementara waktu, aku sangat terkesima dengan senyumannya, dia sangat tampan.

“Ne, hyunseong-ah, ahh mian ne oppa” ujarku lalu kemudian aku mulai melangkahkan kakiku bergabung dengan panitia yang lain, hyunseong mengekoriku dari belakang.

“bora-ya, kali ini kau harus mengurusi hoobae yang sakit, dia sedang di UKS sekarang, tapi mianhe aku dan hyunseong harus mengawasi hoobae jadi tidak bisa menemanimu, gwencana?” tanya kin hye rim panjang lebar, aku kemudian tersenyum ke arahnya dan memegang pundaknya pelan.

“gwencanayo, kau tenang saja, aku akan mengurusi hoobae itu” hye rimpun mengangguk pelan akupun mulai melangkahkan kakiku menuju ke UKS, sebenarnya aku sangat malas, namun bagaimanapun ini adalah hari terakhir bagiku menjadi panitia MOS, jadi sebaiknya aku harus bersemangat menjalaninya.

“Annyeong” kataku sambil mengetuk pintu UKS, tak terdengar jawaban dari orang yang berada di dalam UKS, aku pun kemudian masuk ke dalam ruangan dan mendapati jo kwangmin tengah terbaring disitu, dan saat dia melihatku, dia mulai mengeluarkan evil smarknya yang membuatku menyengir sebal *kalo auhor malah terkesima dengan evil smarknya kwang, hehe

“Kau, kenapa kau disini? Kaukah hoobae yang sakit itu?” tanyaku kepada kwangmin, omona kenapa aku harus berurusan dengan hoobae seperti kwangmin.

“Nona, apakah kau sangat kaget melihatku? Aku justru senang melihat nona kemari” ujarnya jujur membuatku melongo tak percaya.

“ng....ada apa..???? kau sakit apa?” tanyaku kepadanya sambil berusaha menahan agar pipiku tidak memerah karena mendengar kata-katanya tadi.

“nona kenapa pipimu memerah? Apakah kau senang mendengar pujianku tadi?” katanya seolah bisa membaca pikiranku, entah kenapa aku menjadi sangat gugup mendengar perkataannya.

“Sudahlah, kalau tidak ada perlu aku pergi sekarang” ujarku mengancam, aku pun mulai melangkahkan kakiku keluar dari ruangan itu, namun terlambat tangan kanan kwangmin mulai menarikku erat, sehingga membuat tubuhku mengarah kepadanya, omona aku sangat kaget melihatnya dari jarak dekat seperti itu, jarak kami sangat dekat, sehingga aku bisa merasakan desahan nafasnya menghembus pelan ke arahku, sejujurnya entah kenapa aku merasa deg-degan, *kalo admin yang kaya gt, admin pasti udah langsung pingsan di pelukan kwangmin.

Aku berusaha untuk mendorong tubuh kwangmin pelan, namun entah kenapa dia tak mau melepaskan pelukanku, hya apa sih maunya hoobae yang satu ini.

“ya, kwangmin-ah, lepaskan aku” kataku lirih sangat lirih bahkan, aku mengedarkan tatapan ku menghindari kedua bola mata kwangmin.

“kenapa nona tak mau memandangku, apakah nona takut padaku?” tanyanya sambil menyengir lebar ke arahku.

“Lepaskan aku kwangmin-ah, kau tak sakit kan sebenarnya, kau hanya ingin mengerjaiku kan?” tanyaku sambil memberanikan diriku menatap kedua matanya lekat.

“Anio, aku hanya ingin bersama dengan nona sekarang, sejujurnya aku sangat sebal nona bersama dengan hyunseong hyung itu, apalagi nona memanggilnya dengan sebutan oppa, entah kenapa aku merasa aku tidak menyukai itu” ujar kwangmin jujur, aku memandangnya kemudian mulai mendorong tubuh kwangmin keras sehingga dia mulai terjatuh di lantai bawah , aigoo dia meringis kemudian mulai memegangi dadanya dan meremas bajunya, sambil merengek kesakitan.

“nona, kau tau tidak , sangat sakit saat ini” katanya kepadaku membuatku merasa bersalah, akupun menghampirinya kemudian memastikan keadaannya.

“gwencana” tanyaku kepadanya, dia memegang tanganku, kemudian meremasnya pelan dan ujung jarinya mulai mengelus punggung tanganku.

“Hya, kwangmin apa yang kau lakukan?” tanyaku kepadanya, dia tak menjawab dia justru meremas (?) tanganku semakin dalam.

“Nona kalau asma ku sedang kambuh seperti ini, aku biasa memegang tangan orang lain supaya sakitnya sedikit berkurang” ujarnya kepadaku, akupun mendesah pasrah,

“Arraseo, sebaiknya kau rebahkan dirimu di tempat tidur “ kataku lalu mulai membantunya berdiri kemudian dia mulai merebahkan dirinya di tempat tidur, akupun duduk disampingnya sambil terus memperhatikan tanganku yang masih saja dipegang oleh namja itu.

“Nona, sakit” ujarnya kepadaku.

“Lepaskan tanganku, aku akan mencarikan obat untukmu” kataku kepadanya, diapun mulai melepaskan tanganku dan akupun mulai mencari obat untuknya, dan mengambilkan segelas air putih untuknya.

“minuumlah” kataku kepadanya sambil menyerahkan obat dan air minum kepadanya, diapun mulai meminum obat itu hingga akhirnya dia bisa bernafas sedikit lega.

“gumawo nona, aku sudah baikan sekarang” ujarnya kepadaku, aku mengangguk sambil tersenyum dipaksakan kepadanya.

“cheonmayo, sekarang aku kembali ke lapangan dulu” kataku kepadanya, sambil melangkahkan kakiku pergi.

“nona, jangan pergi, aku takut sendirian” ujarnya manja

“tapi aku harus kembali ke lapangan” ujarku mencari alasan.

“aku kan menjadi tanggung jawabmu nona, kau kan petugas p3k, kalau kau tak mengurusku bagaimana jika keadaanku tambah parah” ujarnya kepadaku, lalu aku melangkahkan kakiku kembali ke tempat semula.

“gumawo nona” ujarnya sambil mengeluarkan evil smarknya ke arahku, membuatku harus tersenyum dipaksakan lagi, omona kenapa dia begitu menjanya kepadaku, membuatku sebal saja.

Hingga entah mengapa suasana ini membuatku sedikit mengantuk, hingga akhirnya aku tertidur di UKS.

Bora POV End


***



Kwangmin POV

Kenapa nona ini begitu menarik? Dan kenapa juga aku bisa merasa penasaran dengan nona ini? sebenarnya ada apa dalam dirinya sehingga membuatku merasa sangat senang, bahkan aku selalu tersenyum seperti orang gila hanya karena aku berada di dekatnya saat ini, aku mengamatinya yang sedang tertidur disampingku, seulas senyum mulai mengembang dipipiku, aku merasa senang dia menuruti keinginanku untuk menemaniku disini, aku memperhatikannya yang sedang tertidur.

Entah kenapa timbul desiran aneh dalam hatiku, aku merasa deg-degan saat melihat wajah nona itu yang yeopo, dan bibirnya yang tipis itu membuatku berpikiran menerawang jauh, hya kwang min-ah, kau tidak boleh melakukan hal bodoh seperti itu, namun entah kenapa aku tak bisa mengontrol hasratku, aku ingin sekali mengecup bibir manis nona itu walaupun hanya sebentar, perlahan aku mulai mendekatkan wajahku ke bibir manisnya, hingga sekarang posisi kami sangat dekat dan aku hampir saja mengecup bibir tipis bora.

“Hya bora-ya, kau dicari hyunseong” seru seorang yeoja sambil membuka lebar pintu UKS, membuatku mati gaya, dia sangat terkejut melihatku, apalagi melihat jarakku dengan bora sekarang, refleks aku mulai menjauhkan diri dari bora nona yang masih lelap dalam mimpinya, dia menujuk tidak percaya ke arah kami berdua.

Akupun segera bangkit dari tempat tidur dan menggandeng yeoja itu keluar dari UKS, tentu saja agar gadis itu tidak menceritakan perbuatan konyol yang hampir kulakukan tadi.

“Ap..ap...apa yang kaulakukan dengan bora tadi” ujar yeoja itu setelah kami berada di luar UKS.

“Mianhe, aku hampir menciumnya tadi, dan tolong jangan katakan kepada bora nona, jebal, aku tak ingin dia memarahiku habis-habisan” ujarku kepadanya.

“Kenapa kau berani melakukan itu padanya, kau tidak tau sekarang dia sangat dekat dengan hyunseong, apakah kau tidak takut kalau hyunseong marah-marah kepadamu, kau juga tidak sadar kalau kau adalah hobae kami” ujar gadis itu panjang lebar, membuatku terpaksa mengeluarkan jurus mautku (?), aku mulai memegang tangan nona itu dan menatapnya tajam.

“Jebal nona, tolong jangan katakan perbuatan konyol ku tadi pada siapapun terutama pada bora nona dan hyunseong hyung, jebal, apakah kali ini kau tak mau membantuku kim hye rim nona yang yeopo” ujarku lalu memasang ekspresi muka seimut mungkin menghadapnya, membuatnya mengalihkan wajahnya menghindari tatapan mataku.

“Arra, arraseo, aku tidak akan mengatakan kepada siapapun, tapi kau harus janji tidak akan melakukan perbuatan seperti itu tadi? Arrayo?” tanya kim hye rim nona kepadaku.

“dan satu lagi bagaimana kau tau namaku?”tanyanya kepadaku,

“nona lupa kalau nona sedang memakai pamflet nama saat ini” kataku kepadanya,dia mulai menepuk jidatnya menahan kemaluan *bahasa loe min *plak

“baiklah aku pergi dulu” ujarnya sambil melangkahkan kakinya menghindariku.

“gumawo nona” ujarku sambil memasang senyum manis ke arahnya.,

“cheonma, kau harus menuruti kata-kataku tadi mengerti” ujarnya kepadaku,.

“tentu saja, kalau aku sudah memiliki bora nona sepenuhnya baru aku melakukan hal tadi” ujarku sambil menyengir kuda, dia memasang tatapan tak bersahabat ke arahku dan pergi meninggalkanku, akupun mulai masuk ke dalam UKS dan mendapati bora nona sedang tertidur pulas, entah kenapa seulas senyum mulai mengembang dipipiku lagi ,aku merasa sangat bahagia bisa memandang wajahnya sedekat ini,dia tetap cantik walaupun dia sedang tertidur.


Kwangmin POV End


***



Bora POV

Aku mulai membuka mataku yang masih lekat ini, semua ini karena aku harus mengerjakan tugas hukuman dari Han songsaenim sehingga membuatku tak bisa tidur nyenyak semalaman, aku mengedarkan pandanganku ke tempat ini, dan hingga tak sadar aku mendapati kwangmin sedang duduk tersenyum memandangku, akupun menjadi syok berat melihatnya seperti itu.

“Hya, kenapa kau bisa ada disini” ujarku kepadanya.

“yah nona tidur mu lama sekali, membuatku sedikit mengantuk melihatmu tertidur lelap seperti itu” ujarnya kepadaku.

“omo, jadi aku tadi tertidur, mian.mian” ujarku sambil menunduk pelan.

“gwencana nona, tapi aku menunggumu sangat lama tau, padahal semua murid dan guru sudah pulang, tapi aku belum pulang karena menunggumu terbangun” ujarnya kepadaku, aku melirih ke arah jam tangan, omo sudah jam 3 sore, pasti semuanya sudah pulang, batinku lalu menepuk pelan jidatku.

“Mianheyo, aku pulang dulu” kataku kepadanya.

“Anio, aku akan mengantarkanmu pulang nona, kau jadi terlambat pulang juga karena kesalahanku” ujarnya kepadaku sambil memasang senyum lebar.

“tapi apa tidak merepotkanmu?” tanyaku waspada, dia tersenyum kepadaku kemudian mengangguk pelan, dia mendekatiku kemudian menarik tanganku.

Dia mengajakku ke loker tempat dimana tasku dan tasnya tersimpan, aku membuka lokerku kemudian mulai mengambil tasku dan menggantungkan di punggungku, aku memandangi kwang kemudian mulai berjalan mendekatinya.

“Sudah selesai?” tanyanya kepadaku, aku mengangguk pelan.

“Kajja, kita pulang, tapi nona aku kelaparan sekarang” ujarnya sambil menyengir kuda lalu memegangi perutnya, aku mendesah pelan kemudian mulai menenggelamkan kepalaku.

“Arraseo, kita cari makan dulu” kataku kepadanya.

“Kau menraktirku?” tanyanya kepadaku.

“Ne aku akan menraktirmu” kataku pelan.

“Hahaha, aku hanya bercanda nona, tentu saja aku namja yang akan menraktirmu, kajja kita cari makan sebelum cacing di perutku memulai konsernya” ujarnya lalu menarik tanganku menuju motornya, kamipun pergi ke salah satu kafe minimalis dengan tatanan arsitek yang luar biasa bagus, aku sangat menyukai kafe ini.

Nuansa romantis menempel ketat di cafe ini, banyak pasangan yang sedang makan di restoran ini membuat keningku berkenyit heran, kenapa jo kwang min mengajakku ke tempat romantis seperti ini.
Kamipun mulai di salah satu kursi di pojok ruangan di tempat berlantai dua ini, posisi kami berada didepan jendela, sungguh menakjubkan bisa melihat pemandangan dari sini, bisa terlihat pemandangan kota seoul sore ini, sungguh membuat mataku tertarik untuk terus memandangnya.

“Kau suka?” tanya jo kwang min membuyarkan pandanganku, aku mengangguk antusias, kemudian dia mulai mengeluarkan nafas panjang.

“Aku senang jika kau menyukainya”katanya kepadaku, akupun memandangnya tajam seolah mencari arti dibalik kata-katanya, namun aku tak mau pikir panjang, aku terus memandangi pemandangan yang sedang terpampang di hadapanku, sejujurnya aku sangat takjub melihat semua itu.

“Nona, aku ingin berbicara serius dengan nona” ujarnya kepadaku, akupun menaikan alisku mengisyaratkan

“ada apa”

“Nona,kenapa kau sangat dekat dengan hyunseong hyung?” ujarnya kepadaku, seulas senyum mulai mengembang dipipiku, aku suka jika semua orang mulai membicarakan hyunseong oppa karena aku memang menyukainya.

“Nae, aku suka sekarang aku bisa dekat dengan hyunseong oppa” ujarku sambil tersenyum malu, kemudian mulai menggaruk kepalaku untuk menahan rasa malu *author sukanya garuk-garuk kepala saja *hehe, maklum kebiasaan author , hehe

“Tapi aku tidak suka melihatmu dekat dengan dia” ujarnya kepadaku, aku memandangnya tajam entah kenapa ada perasaan aneh hinggap di hatiku, kenapa aku tiba-tiba menjadi seperti ini, anio aku harus tetap setia kepada hyunseong oppa.

“Kenapa? Apakah kau memiliki dendam pribadi dengan hyunseong oppa?” tanyaku sambil berkenyit heran

“Aku tidak dendam, hanya saja, aku sedih setiap kali melihat nona bersamanya, ahh sudahlah lupakan saja, aku tak ingin membahas ini lagi” katanya lalu mulai melahap makanan yang sudah tersedia di hadapannya, aku memandangnya entah kenapa muncul rasa penasaran kepadanya, kenapa dia selalu menggodaku setelah aku mengobatinya saat dia terluka kemarin, berbagai pertanyaan mulai muncul di benakku, namun setahuku kwangmin ini adalah namja yang terkenal tenar di tingkatnya,

“Kwangmin-ah” panggilku kepadanya. Dia memandangku tajam.

“Kenapa kau selalu mengangguku? Bukankah kau punya banyak fans di sekolah?” tanyaku hati-hati kepadanya, dia kemudian meletakan makanannya dan memegang erat tanganku, membuatku sangat heran,

“Karena Bora nona berbeda dengan mereka, sehingga aku merasa sangat penasaran dengan nona” katanya kepadaku.

“mwo, kau pasti bercanda kan?” tanyaku sambil tersenyum ke arahnya.

“Anio, tentu saja tidak, aku serius bora nona memang berbeda di mataku” ujarnya mantap.

Aku memandangnya dengan tatapan tak percaya,namun disisi lain entah kenapa hatiku sangat senang mendengar perkataannya.

“Apa yang kalian lakukan disini?” tanya seorang namja kepada kami, aku memandang ke arah namja itu dan betapa kagetnya aku melihat namja itu,

Desiran aneh inipun menjadi perasaan yang sangat sakit, othoke? Apa yang harus aku lakukan saat ini.




TBC....



***


Penasaran sama kelanjutannya kah???
Tunggu part selanjutnya ya semuanya..
Sebenarnya autor sedikit tidak percaya , karena ini ff threeshot pertama author, mian kalau part1 nya masih kependekan dan belum kerasa konfliknya, mungkin dipart 2 baru akan timbul konfliknya. *ceilah
Jangan lupa tinggalkan jejak untuk kelanjutan ffnya ya..


Gumawo

2 komentar:

  1. Owwhhh.. Jadi nih ceritanya bora eonnie jadi brondong lover gitu thor?! *langsung ditabok author XD
    btw, penasaran tingkat akut nih ma lanjutan nya.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe, itu kan ide gila author *plak
      hehe..
      gumawo ya udah RCl..
      ditunggu ya kelanjutannya..
      *Bow

      Hapus