ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Rabu, 03 Oktober 2012

My Annoying Leader (Part 7)


Tittle : My Annoying leader (Part 7)
Author : stephcecil
Genre : Romance
Rating  :G
Main Cast  : Kim Bum , Kim So Eun
Cameo : Suzy, Junhyung
PS : Sekali lagi nih FF saya abaikan ._.V #PLAK. Tapi entah mengapa, semalem author pengen ngelanjutin nih FF! So, jadilah begini.. sebelumnya mian dengan adanya typo (s), alur kecepetan, cerita gaje, dll. Dan buat yang udah baca sampe akhir. Jangan lupakan commen atau sekedar memberi reaksi . Happy Reading! ^^


***

Author POV

“ So Eun…. Aku.. “ kata kim Bum misterius.
So Eun menanti  kata-kata yang akan keluar dari mulut kim Bum dengan jantung berdegup kencang.

“ Mwo ? “ tanya So Eun penasaran.

“ Ah, Anniya.. “ Kim Bum tidak melanjutkan kata-katanya.

“ Kau tidak apa-apa kan so eun? “ tanya Kim Bum lagi, mencoba mengalihkan pembicaraan.

“ Ne, gwenchana “ jawab So Eun singkat
Tak urung so Eun merasa sedikit kecewa, tadinya dia mengharapkan sesuatu yang ‘lebih’

“Memangnya apa yang kau harapkan So Eun? Dasar yeoja baboo “  So Eun merutuki dirinya sendiri

“ Tadi,,, kenapa kau turun dari panggung seperti itu huh? Itu bukan sikap yang pantas dilakukan oleh wakilku! “ Kim Bum memarahi So Eun sambil memamerkan senyum usilnya. Senyum yang telah memikat hati So Eun.

“ Mianhe.. “ tidak seperti  biasanya, So Eun hanya terdiam. Biasanya dia akan marah-marah dan membalas kata-kata Kim bum. Namun kali ini dia hanya diam saja.

  Ada apa denganmu? Kau Tidak seperti biasanya .. “ tanya Kim Bum.

“ Jinjja ? Ah,, mungkin karena aku merasa sangat lelah hari ini. Kau tau kan? Menyiapkan ini dan itu. Untunglah acara berjalan dengan lancar    sanggah so Eun sambil tersenyum kaku.

Yah.. acara ini berjalan dengan amat lancar. Persis seperti yang kuduga… hahahahha”  So Eun tertawa dalam hati. Menertawai dirinya sendiri.

“ Aku tidak percaya “

“ Terserah kau mau percaya atau tidak “

Seusai mengatakan itu, So Eun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut. Meninggalkan Kim Bum yang kebingungan dengan sikap aneh gadis itu.

“Tidak seperti biasanya dia begini. Tunggu, apa jangan-jangan dia mengira….. ”  Kim Bum terkesiap kaget dengan pemikiran yang baru saja muncul dalam benaknya.
Dia diam sejenak, merasa bahwa pemikirannya itu tidak mungkin, “Mustahil”  pikirnya.


***


“ Kim Bum oppa.. “ panggil suzy tiba-tiba.
Kim bum segera menoleh dan melihat Suzy sudah berdiri di belakangnya.
Suzy? Sejak kapan yeoja itu ada di sini?

“ Suzy-ah.. “ sapa kim Bum

“ Oppa.. aku “ Suzy tampak akan mengatakan sesuatu, namun Kim Bum buru-buru memotongnya.

“ Soal hadiah itu, kau tau aku tidak bisa melakukannya. Mianhe. “
Diluar dugaan, Suzy hanya tersenyum mendengar penuturan dari namjachingunya itu, meskipun Ia sendiri tidak yakin apakah namja yang berdiri di hadapannya itu masih namjachingunya.

“ Aku sudah tau “  kata Suzy, kedua bola matanya menatap Kim Bum penuh arti.
Kim Bum hanya diam tertegun.

“ Aku tau kau menyukai So Eun Eonnie. “ lanjut Suzy.

“ Suzy, apa maksudmu? Kau tau itu semua tidak benar. Kau adalah yeojachinguku, mana mungkin aku menyukai yeoja lain? “ elak Kim Bum

“ Jangan membohongi aku lagi oppa.. “

“ Tapi Suzy, apa yang kau pikirkan itu sama sekali tidak benar! “ Kim Bum berjalan mendekati Suzy. Berharap yeoja itu akan berhenti menodongnya dengan berbagai pernyataan yang bahkan dia sendiri tidak yakin kebenarannya.
Suzy hanya diam, seolah semua ucapan Kim Bum  tak berarti apa-apa baginya.

“ Suzy-ah…. “  Kim Bum masih berusaha meyakinkan Suzy

“ Hentikan! “ Teriak  Suzy tiba-tiba.
Teriakannya yang cukup keras itu berhasil membuat Kim Bum bungkam, namja itu hanya bisa berdiri dengan kaku dihadapan Suzy.

“ Jangan membohongi aku lagi. Aku tau bahwa sebenarnya aku tidak berarti apa-apa bagimu. Dari awal aku sudah bisa menyangka bahwa kau menyukai So Eun Eonni. Dan seiring berjalannya waktu, aku semakin yakin bahwa dugaanku itu benar.”
Kata demi kata yang diucapkan Suzy itu bagaikan godam besar bagi Kim Bum.

“ Aku sudah lelah oppa.. Aku tidak bisa terus begini! Kurasa hubungan kita ini sudah tidak mungkin lagi untuk dilanjutkan” lanjut Suzy.
Seusai mengatakan itu, Suzy berjalan pergi meninggalkan Kim Bum tanpa menunggu tanggapan dari namja itu.

“ Suzy…… “ panggil Kim Bum, tapi dia tidak berusaha mengejar yeoja itu. Dia hanya berdiri diam hingga sosok yeoja itu tak lagi terlihat olehnya.
“ Betapa bodohnya aku… “ gumam Kim Bum. Ia meremas-remas rambutnya dengan penuh perasaan kesal.

***


“ Tak apa Suzy-ah. Kau sudah melakukan hal yang benar “  ujar Junhyung sambil memeluk yeoja cantik itu, mencoba menenangkan perasaannya.

“ Hiks.. hiks.. “ Suzy masih terisak-isak. Hatinya terasa sangat sakit kali ini. Bagaikan ada pisau besar yang menusuk dirinya, tepat di jantungnya. Sakit seperti ini baru pertama kali ia rasakan. Dia memang sering memutuskan hubungan dengan namja-namja lain. Tapi belum pernah hatinya terasa sakit seperti ini, mungkin karena baru sekararang ia benar-benar merasa jatuh cinta.

“ Oppa…  kenapa air mata ini tidak mau berhenti? “ tanya Suzy sambil menatap Namja yang ada di hadapannya itu, matanya merah karena terlalu banyak menangis.
Junhyung hanya diam saja mendengar pertanyaan Suzy. Hatinya ikut sakit jika melihat yeoja itu bersedih. Ia paling tidak mampu melihat seorang yeoja menangis, apalagi jika yeoja itu adalah Suzy.

“ Suzy, aku tau waktunya tidak tepat. Tapi aku benar-benar ingin mengatakan sesuatu padamu. Sekarang juga. ”  kata Junhyung sambil perlahan-lahan melepaskan pelukannnya dari yeoja itu. Tanpa terlebih dahulu menjawab pertanyaan Suzy.

“ katakan saja oppa.. “

“ Aku benar-benar menyadari jika aku telah berbuat salah padamu, dan mungkin kau tidak akan pernah memaafkanku karena kesalahanku waktu itu. Dan aku juga tau mungkin aku ini namja yang kurang ajar karena masih berani meminta hal ini padamu tapi aku benar-benar harus mengatakannya sekarang”

“ Tidak usah berbelit-belit oppa. Langsung saja ke intinya! Sebenarnya apa yang ingin kau katakan ? 

“ Suzy melipat tangannya di depan dada dan menatap Junhyung dengan tidak sabar. Ia memiringkan kepalanya sehingga terlihat sangat imut.

DEG! Jantung Junhyung berdegup kencang.

“ Suzy-ah.. Entah mengapa aku tetap tidak bisa melupakanmu. Aku masih sangat menyukaimu..”  batin  Junhyung.

“ Suzy… .. aku “ Junhyung menghela nafas sejenak, sebelum melanjutkan kata-katanya.

Hening.

“ Saranghaeyo, maukah kau menjadi yeojachinguku? “ pinta Junhyung.

“ Ju-junhyung oppa.. Apa maksudmu? “  Suzy Syok. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Junhyung akan memintanya menjadi yeojachingunya.

“ Aku tau… aku tau bila saat ini sama sekali bukan waktu yang tepat. Tapi aku tetap harus mengatakannya kareana aku.. “ Junhyung berhenti berkata-kata saat ia mendapati yeoja yang sangat ia cintai itu memeluknya. Pelukan yang sangat erat dan hangat.

“ Deg deg deg “ jantung Junhyung berdegup dengan amat kencang.

“ Andaikan waktu bisa berhenti sekarang juga “ batinnya.

“ Oppa… berikan aku sedikit waktu untuk memikirkan hal ini ya? “ pinta Suzy sambil perlahan melepaskan pelukannya.

Junhyung hanya bisa mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun.



***


Kim Bum POV

Semenjak berakhirnya kontes itu, entah mengapa So Eun selalu menghindariku. Saat aku hendak berbicara dengannya dia selalu menolak dan berkata bahwa dia sibuk. Jika aku kebetulan berpapasan dengannya di koridor, dia pasti akan langsung pergi menjauhiku. Aku juga jarang melihatnya dalam kegiatan OSIS, karena sekarang dia benar-benar menjalankan tugasnya sebagai wakil ketua OSIS. Yah. Benar-benar hanya sebagai seorang wakil. Karena kini aku harus mengerjakan tugas-tugasku sebagai ketua OSIS sendirian. Kalian pasti masih ingat kan tentang perjanjian yang dibuat antara aku dan So Eun? Dia telah menepati janjinya dengan mengusulkan hadiah “aneh” itu. Dan kini adalah giliranku menepati janjiku untuk tidak menyerahkan seluruh tugasku padanya lagi.

Dan Suzy? Kini aku juga jarang melihat yeoja itu, biasanya yeoja itu selalu membuntutiku kemana-mana dan menggandengku sambil mengatakan pada semua orang yang kebetulan lewat bahwa aku adalah namjachingunya. Namun kini? Entahlah aku tidak tau. Mungkin dia sudah menyadari bahwa aku ini adalah namja yang paling plin plan dan baboo yang pernah dia kenal.

“ Bum – ssi, apa yang kau lakukan ? “ tanya Min Ho yang duduk di sebelahku.

“ Aku hanya membaca “ jawabku singkat. Sekarang memang sedang tidak ada pelajaran. Istilahnya, jam kosong. Jadi para murid lebih suka bermain sepak bola atau sekadar keluyuran di sekitar sekolah. Sementara aku? Aku merasa terlalu malas untuk melakukan kedua hal tersebut dan lebih memilih untuk berdiam saja di kelas sambil membaca.

“ Dasar aneh “  olok Min Ho

“ Mwo? Apa maksudmu? “ tanyaku heran. Apa aku melakukan hal yang aneh? Menurut pendapatku, duduk diam dan membaca itu bukan hal yang bisa dikatakan aneh.

“ Bukumu terbalik, Baboo ! “ Min Ho memandang Kim Bum dengan heran

“ Jinjja ? “ kemudian dengan segera aku mengecek bukuku. Dan benar sekali, aku memang sedang membaca buku TERBALIK. Hebat sekali aku ini. Dengan segera aku memperbaiki letak bukuku. Dan melanjutkan membaca, atau lebih tepatnya berpura-pura membaca.

“ Bum-ssi Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan? Kuperhatikan akhir-akhir ini kau sering sekali bersikap aneh, huh? “ tanya Min Ho.
Aku hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaannya.

“ Biar kutebak! Apa kau… baru patah hati? “

JLEB!

“ Nilai 100 untukmu Lee Min Ho! “ rutukku dalam hati.

“ Aku benar bukan? Hahahhaha! “ min Ho tertawa girang. Membuatku makin kesal.

BRAKK!
Kubanting buku yang sedari tadi kubaca dengan penuh emosi.

“ Yah, aku hanya bercanda. Kau tidak perlu marah“ ujar Min Ho padaku, dia pikir aku membanting buku karena aku marah padanya. Tidak . Aku tidak marah padanya, aku hanya marah pada diriku sendiri.
Aku tidak membalas ucapannya dan mulai memasukkan barang-barang milikku yang ada di atas meja ke dalam tas.

“ Hei, kau mau kemana? “ tanyanya.

“ Membereskan semuanya” jawabku singkat, padat, dan jelas. Min Ho hanya melongo mendengar jawabanku.


To Be Continued...

6 komentar:

  1. kerenn!! aku kira udah mau end, mian baru komen aku reader baru, aku suka banget fanfic bumsso nya...
    ditunggu next partnya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Howwaaaa... akhirnya ada juga yang bukan sider.. TT^TT *Terharu
      Gomwo atas pujiannya ^^
      Next partnya secepatnya kok :D

      Hapus
  2. Authoorr...
    aku ingin komentar,
    tapi maaf kalau komentarnya berupa kritikan nae..?*pasang muka innocent
    1.di part ini menurutku gak ada konfliknya
    2.ceritanya pendek ameeeettt...!(bikin penasaran -_-)
    3.alurnya terlalu cepat
    dan...terakhir,
    4.Kenapa ini ff kaga dilanjutin lagi??
    sebagai readers saiya bisa2 mati kutu karena penasaran >,,<
    udah gitu aja,saiya minta MAAF SEBESAR-BESARnya kalau author tersinggung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Gak ada konflik? mian.. author masih amatiran ._.V
      2. Kependekan yaa.. ? saya ngerjain sambil diburu bejibun tugas ._.V
      3. Miaaannn >.<
      4. Dilanjutin koookkkk.. cuma tolong berikan saya waktuu... ne ?

      sekali lagi author minta maaf dengan segala kekurangan yang ada di FF ini! ^^"

      Hapus
  3. waduhh... oopa mau ngapain..heheheh ??

    BalasHapus
  4. good story,,
    but this short story too
    i'm wait next part
    semangat author!!

    BalasHapus