Tittle : Alien, U’re Mine
Author : Hello World
Author : Hello World
Cast :
·
Seungri
BIGBANG
·
Choi Soo
Young SNSD
·
Yuri SNSD
·
Lee
Taemin SHINee
·
Daesung
BIGBANG
Genre : Friendship, Fluff, Angst (?)
Length : may be One Shoot, or Double Shoot? Check it then...
Rating : PG 13
WARNING!! :
§ Alternate Universe tingkat dewa! Aseli khayalan author
§ Yang ngga suka pairing Seungri & Seo
Hyeon, pikir dua kali sebelum baca
PS : ini kiriman FF keduaku ^^ mian, karena kesalahan spelling judul posternya jadi “Ur Mine”, hehe
amatiran ._.V Enjoy!
***
SEUNG RI
Mahasiswa yang berasal dari sebuah kota kecil ; Tertarik pada Soo Young
; Bersifat kekanakan, polos, jail ; Tipe pemikir ; Jago teknik karate ; Hobinya
ngekor orang lain ; Selalu membawa ranselnya kemana-mana ; Berguru pada Yuri ;
Pinternya = Genius.
CHOI SOO YOUNG
Mahasiswa peringkat terbaik, ya, sebelum kehadiran Seungri ; Postur
tubuh tinggi, rambut panjang, tubuh ideal ; Tapi kuper ; Tak begitu peduli
dengan penampilan ; Hanya bicara seperlunya ; cowok idaman menurutnya adalah
cowok yang bisa menjaganya ; Pinternya = Rajin belajar.
YURI
Sahabat dekat Soo Young ; Yang paling mengerti Soo Young lebih dari
ibunya sendiri ; lebih gaul dibanding Soo Young ; Hobinya shopping, merawat
tubuh ; Berpenampilan modis ; Selalu berkata apa saja yang keluar dari mulutnya.
LEE TAEMIN
Sahabat Soo Young yang lain ; Tampang cute tapi kepribadian macho ;
Suka Soo Young sejak tingkat satu SMU.
***
[TEASER]
POV : AUTHOR
Seorang gadis
sedang duduk manis diantara bangku-bangku kosong dan beberapa gadis lain yang
sedang asyik mengobrol. Dia memang sendiri, tapi tampaknya dia tak merasa
kesepian. Sesekali menguap. Bosan sih, tetapi ia tampak menikmatinya. Beberapa
hari terakhir suasana setenang ini begitu langka, ya, tepatnya semenjak
kehadiran si mahasiswa baru itu...
***
Flashback
Two weeks ago
Two weeks ago
POV : Soo Young
Pagi itu di kelas,
pagi yang kurasa mirip dengan pagi-pagi sebelumnya. Kegaduhan teman-teman
kampus, peringkatku yang selalu teratas, membuat masa kuliah yang harusnya
menyenangkan jadi makin monoton saja. Kuharap kali ini aku tidak sedang de
javu.
Udara sejuk
mengelilingi kami di pagi hari. Musim dingin telah dimulai. Beberapa dari kami
telah siap dengan mengenakan jaket tebal dan sweater hangat, bahkan ada juga
diantara mereka yang malah mengusung termos dari rumah (?)—Ya, karena saking dinginnya. Untung, Ondol di
kelas masih berfungsi dengan baik, sehingga cuaca dingin dari luar tak begitu
membekukan telapak kaki kami.
“Grek”
Seorang dosen
membuka pintu, masuk ke kelas dan membuatnya senyap seketika. Tahun pertama
kuliah, suasana manusia-manusianya masih sama persis dengan di SMU dulu.
Tiba-tiba satu
orang lagi masuk, nyeleneh seenaknya menyusuri bangku-bangku seperti sedang
mencari sesuatu. Beberapa detik kemudian orang asing itu menemukan ‘sesuatu’
tersebut : bangku kosong, dan segera mendaratkan pantat disana. Tentu saja,
yang lain sama melihatinya dengan tatapan heran, sepertiku saat ini. Siapa dia?
Tebal juga nyalinya untuk menerobos dan menempati salah satu bangku di kelas
kami.
Dosen kami,
Mrs.Lee, tampak tak begitu kaget. Jangan-jangan mereka bersekongkol?
“Kalian
bisa berkenalan dengannya nanti. Dia mahasiswa baru...” katanya. Seperti tak
mengijinkan yang lain sekedar bersuara ‘whooa’,
beliau langsung mengorek-ngorek papan tulis dan mulai membahas materi
kuliah.
Benar juga. Di
kampus kami hanya kelas ini yang masih menyisakan bangku semenjak penerimaan
siswa baru tahun lalu.
Pelajaran
berlangsung seperti biasa. Ketika Mrs.Lee banyak menerangkan dan siswa-siswanya
sibuk mencatat, yang terlihat santai disana hanya anak baru itu. Dia hanya diam
mendengarkan sambil sesekali melihati seisi ruangan. Meja bangkunya tampak
bersih. Ya, tentu saja, ini adalah hari pertama baginya. Dia hanya cukup
menyesuaikan diri saja. Aku berbalik, kembali fokus kearah dosen. Satu tanganku
menyangga dagu dengan bertumpu di meja, satunya lagi sibuk mencatat segala yang
keluar dari mulut Mrs.Lee yang seakan tiada ujung.
“Pssst...”
.....
“...psssttt!!”
Siapa sih! Berisikk!! gerutuku dalam hati sambil menoleh pada sumber suara.
Hampir saja aku terjungkil dari bangku tempatku duduk. Anak baru itu, kini dia
sedang mencondongkan badan kearahku, membuat jarak hidungku dan hidungnya hanya
berkisar sepuluh senti saja. Bukannya tadi tempat duduknya berada di seberang
sana? Bagaimana bisa?
“Eh, Annyeong! Aku
Seungri! Siapa namamu noona?” bisiknya padaku dengan semangat menggebu. Aku
terdiam sejenak. Sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk berkenalan. Aku tak
ingin membuang waktu walau sekedar untuk memberitahu namaku, bahkan berfikir
seperti sekarang ini. Tetapi tampangnya yang sumringah dan penuh harap itu,
membuat mataku tak berhenti berkedut sebelah.
“Noona? Kau
mendengarku?” tanyanya sekali lagi.
“Ehh?... aku Soo
Hyun” kataku terbata, bingung, sebenarnya anak baru ini memang sengaja
menjebakku atau pura-pura tak melihat? Mrs.Lee yang mengerikan itu kini telah
melotot-melotot kearah kami, tapi dia terus bicara.
“Nama yang bagus!”
serunya berhasil membuat yang lain menoleh. Aku langsung menerjap, tak tau apa
yang telah aku—mungkin kami—perbuat. Kami menjadi pusat perhatian
sekarang. Sudah begitu, si anak baru ini seakan tak menyadarinya dan terus
mengembangkan senyum padaku.
Wajahku mulai
memerah. Mereka mulai berbisik, firasatku tidak enak. Rasa-rasanya tak pernah
aku menjadi pusat perhatian dalam hal seperti ini. Seungri, berhentilah tersenyum padaku!
Sepertinya ini
akan menjadi hari yang panjang.
***
“Soo Young!”
Aku menoleh,
mendapati Yuri melambaikan tangan dari kejauhan padaku.
“Ku dengar ada
mahasiswa baru di kelasmu?”
Secepat itukah
berita beredar? Aku tak yakin jika kini Yuri tidak mendengar desas-desus tak
jelas dari mahasiswa satu kelas yang menyangkut-pautkan namaku dan anak baru
itu.
“Ne. Tak perlu jauh-jauh menanyakan seperti apa orangnya...”
Tampaknya Yuri
belum paham juga dengan siapa laki-laki yang berdiri di satu langkah di
belakangku sekarang.
Belum sempat aku
memperkenalkan mereka berdua, Seungri sudah membungkuk 90o duluan.
Semangatnya yang menggebu tak memudar sedikitpun semenjak tadi pagi “Anyyeong!
Seungri-imnida!” lagi-lagi dia menebarkan senyum sok ceria. Aku melongos dalam
hati, Yuri hanya membungkuk kecil sambil tersenyum masam menanggapinya.
Yuri berbisik
padaku “Soo Young-ah, kau mengenalnya?”
“Baru tadi pagi”
jawabku singkat. Kali ini Yuri mengangguk-angguk mengerti.
“Baiklah, Kajja!”
ajakku segera menggenggam tangan Yuri. Seperti biasa, sepulang kuliah kami
selalu mampir ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku. Ah, mungkin hanya
aku, bukan kami.
Beberapa langkah
kemudian langkahku terhenti. Kurasakan sesuatu yang ganjil diantara kami.
Seungri, dia masih
berada di belakang kami.
“He? Apa yang kau
lakukan, namja?” tanyaku memendam perasaan tak-habis-pikir. Cukup pengap juga
seharian dibuntuti oleh orang asing sepertinya.
Tak ada respon
darinya, barangkali otaknya sedang buffering *wkwk LOL* tetapi tatapan matanya
tetap stabil. Yah, paling tidak begitu yang kulihat.
Ku ulangi sekali
lagi, memperjelasnya. “Kau tidak akan menguntit kami bukan?”
Tampak ekspresi
wajahnya berubah, dari ceria menjadi memelas. Mungkin yang berkecamuk
dipikirannya sekarang adalah lalu-apa-yang-harus-aku-lakukan-sekarang.
“Soo Young,
mungkin dia belum begitu mengenal daerah ini? Biarkan saja dia...” kata Yuri,
selalu tanpa pertimbangan.
“Dia benar!” sahut
Seungri secepatnya. Hei, Kita belum
begitu mengenal orang ini, bagaimana jika sebenarnya dia orang jahat? Aku tak
bisa menerima perkataan Yuri begitu saja.
Ah, tetapi memang
sepertinya akulah yang terlalu banyak berpikir. Bukankah dia hanya orang baru
yang membutuhkan semacam guide? Jika
hanya pergi ke perpus, kenapa tidak?
“Baiklah”.
Bukannya tak suka
jika ada lelaki diantara kami. Biasanya aku dan Yuri juga mengajak Taemin.
Tetapi dia orang asing... maksudku, kenapa dia tidak menguntit pada teman yang
sama laki-lakinya saja? Jika seperti ini aku dan Yuri serasa dibuntuti. Tidak
nyaman sekali.
“Sedang apa, Soo
Young?”
Suara itu, aku
tahu betul, Taemin.
“Tentu kau tahu”
godaku ingin membuatnya penasaran, tapi gagal. Ia hanya tersenyum simpul,
memancarkan aura cool khas Taemin.
“Hei, potongan
rambutmu baru?” tanyaku, sedikit mentertawakan.
“Bagaimana
menurutmu?” tanyanya balik.
Aku sedikit
menahan geli. Jujur saja, jika dilihat-lihat, potongan rambutnya yang sekarang
terlalu pendek untuk disandingkan dengan wajahnya yang biasa kulihat dengan
rambut panjang. If you know what i mean,
rambut Taemin sebelum ini lebih panjang dengan gaya Shaggie. Mungkin gaya rambut tersebut sudah terlalu kuno sehingga
dia memilih untuk memotongnya.
“Buku apa yang kau
ambil?” tanya seseorang dari balik tubuhku, mengagetkan saja.
“Kau bisa melihat,
bukan?” jawabku membuatnya mendengus kecil, lalu terkikik. Apanya yang lucu?
“Siapa
dia?”perhatian Taemin cukup tersita dengan kehadiran Seungri. Lelaki yang
kudengar pindahan dari sebuah kota kecil tersebut kini sudah disibukkan dengan
berbagai macam pilihan buku.
“Dia mahasiswa
baru di kelasku”. Mendengarnya Seungri seakan terpanggil dan mendongak, tepat
kearah lawan bicaraku.
Beberapa detik
kemudian mulutnya membuka, mengucapkan sederet kata yang membosankanku seharian
ini. “Annyeong, hyung! Seungri-imnida!!”
Eh, tunggu,
sepertinya ada yang salah disini. “Dia satu angkatan denganmu, kenapa kau
memanggilnya seperti itu?” bisikku padanya.
“Sungguh? Whoaa... dia tampak dewasa sekali!” Serunya sekali lagi menghancurkan keheningan perpustakaan. Bocah ini, sepertinya dia sadar bahwa dirinya bersifat tidak dewasa sama sekali sampai-sampai memuji Taemin setinggi itu. Berlebihan.
Taemin tampak tak
memusingkan sebutan untuknya. “Dari luar kota? Sejak kapan pindah ke Seoul?”
“Tadi pagi”
jawabnya enteng, membuatku sedikit tercengang. Kepindahan se-mendadak itu
ternyata masih bisa diluangkan untuk kuliah. Jika dia baru pindah dan mengenal
daerah ini, lalu siapa yang mengurusi administrasi kepindahan kuliahnya?
“Darimana kau tau
jika dia—”
“Aku mendengar
kabar burung, bahwa di kampus ada mahasiswa baru dari luar kota” jawab Taemin
sebelum kalimatku tuntas.
Tiba-tiba Yuri
datang dari balik rak, membawa sebuah buku yang berhasil membuatnya tak bisa
berhenti untuk membaca.
“Soo Young-ah, aku ingin menanyakan sesuatu” katanya.
Tumben Yuri
menanyakan tentang materi kuliahnya. Setelah kucoba memahami materi tersebut
ternyata susah juga. Jurusan kami memang berbeda, jadi aku belum paham betul
dengannya. Ketika kutanyakan pada Taemin, hasilnya sama, dia juga belum begitu
mengerti. Hampir aku mengatakan ‘mari kita tanyakan pada dosenmu’, tetapi
Seungri malah merebut buku itu.
“Kenapa kau tidak
coba menanyakannya padaku?” tanyanya dengan tampang tak berdosa. Memang siapa dia? Pikirku dalam hati.
Kami baru saling kenal sekitar sepuluh jam yang lalu, tapi lagaknya seperti
sudah mengenal kami lama.
Tanpa diminta, dia
menerangkan pada kami tentang materi itu panjang lebar. Yuri mengangguk-angguk,
aku dan Taemin ternganga. Anak baru ini pintar juga rupanya. Dia menguraikan
materi itu secara rinci dan kurasa... masuk akal juga. Kami tak bisa memungkiri
itu.
“Akhirnya... Gomawoyo,
Seungri. Kau hebat!” puji Yuri sambil mengacungkan kedua jempol di sisi kanan
dan kiri pipinya.
“Ah, bukan
apa-apa...” jawabnya sambil meringis tersipu, menggaruk-garuk kepalanya yang
tidak gatal. Ku akui, tingkahnya yang seperti itu lucu sekali. Tanpa sadar aku
sudah ikut tertawa melihatnya.
Flashback – END
**
Yah, begitulah.
Setelah hari itu kami jadi lebih sering bersama. Dia—Seungri—juga telah meminta nomor handphone-ku, Taemin,
dan Yuri. Alhasil, dia rajin mengirimi kami pesan-pesan singkat yang tak jelas.
Dan berkatnya, kini aku lebih sering membuka-tutup handphone flip ku yang
sekian lama telah jarang kugunakan.
Walau Seungri itu suka
mengganggu orang dengan berbagai cara, tapi aku yakin bahwa dia orang baik.
Paling tidak, sekarang aku memiliki seseorang yang bisa kuandalkan di kelas—itulah yang
kuharapkan.
POV CHOI SOO YOUNG – End
***
Eh, sekedar info ya. Alamat WP-ku yang lama udah aku hapus, sekarang
jadi http://helloworldfanfic.wordpress.com/ #promosi #abaikan
Yang udah baca dari atas sampe bawah beri komentar / saran ya buat
kelanjutan FF ini ^^
Omigod.. I like it :D
BalasHapusLanjutannya jangan lama-lama ya >.<
Btw, baca FF ni jadi keinget filmnya seungri ma TOP yang "nineteen" pas seungri jadi mahasiswa XD
Makasiih XD
HapusWah, film kayak gimana tuh min? jadi pingin nonton >< *malah nggak tau
Filmnya kerennn... >.<
HapusIni ceritanya tentang 3 remaja yang diduga jadi pelaku pembunuhan.. Yaitu TOP, Seungri, ma pemain cewek.. ^^
Judulnya nineteen (19)
nih linknya kalo mau nonton di youtube : http://www.youtube.com/watch?v=6SI8LjETLLs&feature=relmfu :D
okeh okeh thaanks XD
HapusFFnya daebak thor! Keren ^^
BalasHapusDitunggu full Ffnya ^^
iya, makasiih ><
Hapusoh, iya. itu kalo diatas banyak tulisan "Seo Hyun" padahal cast-nya Seo Young, harap maklum. Jujur aja sampe sekarang di SNSD aku kurang bisa bedain yang mana Seo Hyun yang mana Seo Young, trims =="
aish, baru mampir setelah lewat2~
BalasHapussweet bgt!! seungrinya childish abis >w<
kyaaa!! love u oppa *kisseu oppa
hahha..
lanjutkan, thor ^^
makasih, part 1-nya baru aja di publish *promosi ^^v
Hapus