Tittle : Goodbye Baby
Main Cast : Taeyang a.k.a Dong Youngbae ( BigBang) & Sandara Park (2NE1)
Author : StephCecil
Lenght : OneShoot
PS : Amat
disarankan (?) mendengarkan lagu Taeyang - Wedding dress selama membaca
FF ini. Sebelumnya Author minta maaf kalo banyak typo (s) yang
bertebaran dimana-mana ._.V. Dan alur kecepetan, feelnya gak dapet,
ceritanya gaje, endingnya gantung, dll. ._.
***
Taeyang POV
Langit sendu seolah turut mengharubirukan perasaanku.
Sementara kakiku terus melangkah gontai hingga akhirnya aku berhenti di depan
rumah mewah nan megah, yang telah menjadi tempat tinggalku selama ini.
“ CKLEK! “
Kubuka pintu depan rumah itu. Sunyi. Hanya kesunyian yang
kudapatkan.
Rasa lelah menjalari tubuhku, memaksaku untk mengistirahatkan
diri sejenak di atas sofa.
“ HHHhhh.. “ desahku.
Semua ini tidak
mungkin kan? Mana mungkin ini bisa terjadi?
Aku menggelengkan kepalaku berulang-ulang, tak percaya.
Dan entah untuk keberapa puluh kalinya, kuputuskan untuk
membaca undangan itu lagi. Dengan perlahan namun pasti, kubuka tasku dan
kukeluarkan benda itu. Sebuah undangan berwarna merah muda dengan pita putih
yang menghiasinya.
Kubuka benda itu, dan kubaca kata demi kata yang tercetak di
sana. Hasilnya? Sama.
Mau berapa ribu kalipun kubaca hasilnya tetap sama! Yah, dia
akan segera bertunangan dengan namja itu. Dia, yeoja yang diam-diam sangat
kucintai selama ini akan segera bertunangan dengan sahabatku sendiri, Kwon
Jiyong.
Dia adalah Sandara Park.
Aku meremas jambulku dengan penuh perasaan kesal.
Ini salahmu sendiri
Dong Youngbae! Mengapa selama ini kau tidak pernah menyatakan perasaanmu
padanya? Dan kini dia akan bertunangan dan setelah itu menikah dengan sahabatmu
sendirii!
Kenyataan ini membuatku begitu depresi, rasanya sulit sekali
untuk bernafas. Dadaku terasa begitu menyesakkan, dan perlahan-lahan cairan
bening keluar dari kedua mataku. Air mata.
Baboo Dong Youngbae…
***
Flashback
2 tahun lalu, SMA
Bongguk
“ Oppa! Kemarilah ! “
Panggil Dara sambil melambai-lambaikan tangan mungilnya, memintaku untuk
menemuinya.
Aku pun berlari kecil
menuju ke tempat di mana yeoja yeoppo itu berada.
“ Kau kemana saja
oppa? Bukankah sudah kubilang aku pulang pukul 03:30 tepat? Aku sudah menunggu
selama hampir satu jam tahu! “
Dara mengerucutkan
bibirnya dengan jengkel. Dalam hati aku selalu tertawa ketika dia melakukan hal
itu. Dia terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
“ Ah, Mianhe Dara-ah.
Tadi jalanan sangat macet “ jelasku.
“ Bohong! “
“ Mwo ? “ tanyaku
heran.
“ Jalanan tidak pernah
macet oppa. Yang macet itu kendaraannya! “ katanya polos.
Aku sangat menyukai
selera humor yeoja satu ini, selalu berhasil membuatku tersenyum dan tertawa
dalam saat yang bersamaan.
“ Mana mungkin?
Hahhaha “ tawaku
“ Itu hal yang
sebenarnya! “
Dara masih bersikeras
dengan pendiriannya yang aneh itu. Dan kini dia melipat tangannya di depan
dada, sambil melotot padaku. Aigoo, betapa menggemaskannya yeoja satu ini!
“ Aish sudahlah, lebih
baik kita segera pulang. Kalau tidak, eommamu akan khawatir “ saranku padanya.
Dara hanya mengangguk
pelan dan mengikutiku menuju mobil
Flashback End
***
Kenapa kau bisa begitu bodohnya Dong Youngbae?!
Andaikan kau tidak bersikap seperti pengecut dan berani
mengungkapkan perasaanmu padanya. Mungkin saja tidak akan seperti ini jadinya.
Yah.. mungkin saja.
***
Flashback
Beberapa jam yang lalu,
Aku sedang
berjalan-jalan di toko swalayan untuk membeli sepatu baru saat kulihat Dara dan
namja itu sedang bergandengan tangan dengan mesranya.
Kemudian Kulihat namja
itu membisikkan sesuatu pada Dara yang disambut dengan tawanya.
“ Hahhahahhaha “ Dara
tertawa renyah. Memamerkan sederetan giginya yang putih.
Deg! Dadaku terasa
sakit, entah apa yang kurasakan saat ini. Tapi yang kutahu, aku tidak tahan
lagi melihat mereka berdua.
Aku harus pergi dari
sini sekarang juga.
Baru saja aku hendak melangkahkan
kedua kakiku saat kudengar mereka memanggilku.
“ Hei, Dong Youngbae!
“ panggil Kwon Jiyong.
Langkahku terhenti
seketika. Terlambat. Mereka sudah tahu aku ada disini.
“ Youngbae oppa, apa
yang kau lakukan? Kemarilah! “ Kali ini kudengar suara Dara yang memanggilku.
Kuputuskan untuk terus
melangkah dan pergi dari tempat itu, berpura-pura tak mendengar suara mereka.
Namun kurasakan ada yang menepuk punggungku, Spontan aku menoleh ke belakang
dan kulihat yeoja yang sudah sukses membuat hatiku hancur berkeping-keping
sejak beberapa detik yang lalu.
“ Youngbae oppa ! “
sapa Dara ceria
Aku hanya meringis
mendengarnya memanggil namaku.
“ Youngbae-ssi. Sudah
lama aku tidak melihatmu, hum.. ? “ ujar Jiyong sambil merangkul Dara yang
tersipu malu.
“ Hahahahha “ aku
memaksakkan diriku tersenyum paksa.
“ Aku hampir lupa!
Seharusnya aku memberikan ini padamu dari kemarin-kemarin! “ kata Dara sambil
menepuk dahinya, seolah-olah melupakan sesuatu yang penting. Dia merogoh tas
tangannya dan sibuk mencari sesuatu disana. Sedetik kemudian, dia mengeluarkan
secarik undangan dan menyerahkan benda itu padaku.
“ Youngbae-ah. Kami
sangat berharap kau datang pada acara itu. Benar kan Chagiya? “ Dara melirik sekilas kea rah jiyong sambil
mengedipkan matanya dengan genit. Kemudian dia menyerahkan undangan tersebut
padaku. Hatiku serasa ditusuk-tusuk saat dia melakukan hal itu.
Aku hanya termenung
saat benda itu sudah berpindah ke tanganku.
“ Apa ini ? “ tanyaku.
Sungguh pertanyaan yang amat bodoh.
“ Ini undangan
pernikahan kami “ jawab Jiyong.
Tubuhku terasa beku
saat mendengar jawaban Jiyong. Lidahku kelu. Dan entah untuk keberapa ratus kalinya dalam hidupku, aku merasa seperti
pecundang.
***
Taeyang POV
Seoul, 07:00 am
Sinar matahari pagi menembus kamar. Membuatku
menyipitkan mata.
Aku bergeliat pelan di kasur, sembari melirik sekilas kea
rah jam dinding di ruangan tersebut. 07:00 am.
“ Satu Jam lagi “ batinku.
Ah, apa aku benar-benar bisa melakukan hal ini? Melihat
yeoja yang amat kucintai menjadi milik namja lain? Tapi apa lagi yang bisa
kulakukan selain merelakannya. Aku harus bisa melupakanmu, Sandara Park.
Dengan enggan aku turun dari tempat tidur dan mengambil jas
yang telah kusiapkan semalam. Lalu kulangkahkan kakiku menuju ke kamar mandi.
***
Author POV
~ Wedding’s place
Sepasang yeoja dan namja berdiri berdampingan di altar.
Dengan seorang pendeta yang ada di hadapan mereka. Seulas senyum tersungging di
wajah mereka berdua.
“ Bersediakah anda Kwon Jiyong, menerima Sandara Park
Sebagai istrimu? Mencintainya hingga maut memisahkan kalian ? “ tanya sang pendeta kepada namja yang tak lain
dan tak bukan adalah Kwon Jiyong.
“ Ya, aku bersedia “ Jawab Jiyong dengan mantap.
Sang Pendeta pun berbalik kepada pengantin wanita dan
menanyakan hal yang sama kepadanya.
“ Bersediakah anda Sandara Park, menerima Kwon Jiyong
sebagai suamimu? Mencintainya hingga maut memisahkan kalian ? “
Dara terdiam sejenak. Namun sedetik kemudian dia mengangguk
dan menjawab tak kalah mantap,
“ Ya, aku bersedia”
“ Sekarang kunyatakan kalian berdua sebagai suami istri “
ujar sang pendeta.
Mendengar hal tersebut Dara segera memeluk Jiyong dengan
penuh kebahagiaan, Jiyong yang sejak beberapa detik lalu telah resmi menjadi
suaminya.
***
Youngbae berjalan keluar dari gedung tempat pernikahan
berlangsung dengan langkah gontai. Dadanya terasa sesak, dan entah untuk
keberapa kalinya dia mengusap cairan bening yang keluar dari matanya. Air mata.
Hatinya terasa sangat sakit sekarang. Sungguh berat baginya, merelakan yeoja
yang diam-diam amat ia cintai. Tanpa pernah sekalipun menyatakan perasaannya
pada yeoja tersebut.
“ Dong Youngbae !! “ Panggil seorang yeoja.
Taeyang hapal benar siapa pemilik suara indah itu. Dengan
berat hati dia berbalik dan memaksakkan seulas senyum palsu.
“ Dara-ah, selamat atas pernikahanmu. Aku harap kau bahagia
“
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar