ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Minggu, 09 September 2012

One Day



Title : One Day
Author : @bora_jotwins aka Shin Hara
lenght : One shoot
Genre : romance
Main cast : Myungsoo, Kwangmin, Bora Sistar , Jeongmin
PS : Annyeong readers, Waahh lagi-lagi author share FF One Shoot, hehe, gapapalah ya readers, entar author bakl buat yang series, hehe, dan mian lagi-lagi share FFnya Boyfriend, hehe, Udahhh ahh dr pada author kebanyakan cing cong, mending baca FF Author ya.. :)Don't be plagiator and Silent Readers.



***

Aku mencoba membuka mataku dari mimpi indahku, malas rasanya aku harus terbangun disaat aku bisa memikirkan namja yang telah lama aku cintai, ne namja itu telah hinggap ke dalam hatiku selama 3 tahun lamanya, dan selama 3 tahun itu juga aku tak tau mengenai keberadaannya sekarang, padahal ingin sekali aku bertemu dengannya, ahh aku bisa gila karena setiap hari aku harus memikirkan namja yang bahkan tak mengenalku sama sekali, bahkan namaku wajahku saja mungkin dia tak mengenalinya, mengingat itu semua aku menjadi sangat sebal.

“bora-shi cepatlah bangun dan mandi , kau harus segera berangkat ke sekolah” kata eomma membuyarkan lamunanku.

“ahh..nae eomma...” kataku kepadanya tanpa merubah posisiku sekarang, dan tiba-tiba pikirkanku teringat kepada masa tiga tahun yang lalu, tepat saat aku mengenal dan mengaguminya untuk pertama kali.

***

Flashback

Aku berlari sekeras mungkin, mencoba menghindari kemarahan dari songsaenim yang akan mengajar di kelasku saat ini, songsaenim sangat sebal jika ada siswanya yang terlambat, ahh aku tak mau terkena sasaran kemarahan dari songsaenim galak itu.

Waktu menunjukan pukul tujuh pagi tepat, aigoo pasti gerbang sekolah telah ditutup, ahh apa yang harus aku lakukan sekarang, aku bisa gila saat ini.

Aku berlari sekeras mungkin hingga aku tak menyadari bahwa aku telah menabrak seorang namja tinggi, aigoo apa yang harus aku lakukan?

“ng...jeongmall mianhe, aku tak sengaja tadi” kataku sedikit menunduk.

“gwencana” katanya sambil tersenyum kepadaku, aigoo dia sangat tampan hingga membuatku terbius dengan ketampanannya. Ahh aku tak mengeti kenapa aku menjadi begitui gila kerana namja itu.

“aku harus pergi” katanya lalu berlari meninggalkanku, aku memperhatikannya dari kejauhan dan aku melihat dia memakai seragam yang sama dengan seragam smp yang aku kenakan, aigoo aku lupa, aku harus segera bergegas menuju ke sekolah.

Aku memasuki ruangan kelasku sedikit ragu dan takut, aku yakin seongsaenim pasti marah kepadaku karena aku telah terlambat mengikuti pelajarannya.

“jeongmall mianheyo songsaenim saya terlambat mengikuti kelas anda” kataku sedikit tertunduk.

“gwencana, duduklah” katanya sopan, aigoo aku tak percaya dengan apa yang aku dengar saat ini, namun aku sangat bahagia karena hari ini adalah hari keberuntunganku.

Aku duduk dan mengikuti pelajaran yang diberikan songsaenim kepadaku, ahh entah mengapa pikiranku tak bisa berkonsentrasi mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh songsaenim, aku terus memikirkan namja itu.

Semakin lama aku semakin penasaran oleh namja itu hingga akhirnya aku memutuskan untuk mencari identitasnya, ternyata dia adalah jo kwang min, dia adalah murid kelas 2, dan artinya dia adalah kakak kelasku yang berjarak satu tahun dari ku, dia mempunyai seorang saudara kembar bernama jo young min, mereka berdua sangat mirip bahkan mereka berdua bisa dibilang identik karena kemiripan yang mereka punyai, namun entah mengapa aku sangat menyukai jo kwang min, dia namja yang mempunyai banyak kelebihan di mataku, sejak saat itulah aku selalu mencintainya, namun aku sangat sedih saat setahun kemudian, tepatnya saat aku menginjak kelas dua , kwangmin memutuskan untuk pindah ke Busan karena mengikuti bisnis orang tuanya yang dipindahkan ke perusahaan cabang di Busan, dan itu membuatku sangat sedih, aku sangat mengaguminya namun dia justru pergi meninggalkanku tanpa mengenalku terlebih dahulu.

Flashback End

***

Aku memandangi diriku di depan kaca, entah mengapa aku merasa sangat malas untuk berangkat ke sekolah saat ini, padahal ini hari pertamaku masuk di kelas satu sma, tapi menurutku sekolah terasa sangat membosankan karena tidak ada kwangmin lagi, ahh padahal aku sangat mencintai kwangmin namun kenapa dia harus pindah ke busan? Kenapa dia harus meninggalkanku sendirian?

“dongsaengku tak berhentinya mengaca, liatlah jam dinding sudah menunjukan setengah 7pagi” kata oppaku mengagetkanku.

“wae? Ada apa oppa? Kau jangan menggodaku, aku sedang tak ada niat untuk bercanda” jawabku seadanya.

“anio oppa tak menggodamu, aku hanya ingin melihat dongsaengku yang yeoppo ini” katanya sambil tersenyum tertahan.

“oppa, aku ingin sekali mengigitmu kalau aku bisa” kataku sebal.

“hahaha, jangan dong saeng, oia eomma menyuruhmu turun untuk sarapan” kata jeongmin oppa lalu pergi meninggalkanku dan mulai turun di lantai bawah.

Setidaknya sekarang aku memiliki keluarga untuk meneruskan semangat hidupku, kenapa aku hampir gila hanya karena seorang namja, nampaknya aku harus melupakan kwangmin dan memulai lembaran baru dalam hidupku, aku harus bisa melupakan kwang min. Aku pun turun kelantai bawah dan melihat eomma , appa dan jeong min oppa sedang asik menikmati makanannya.

“changia, kau terlihat sangat capek” kata eomma kepadaku.

“anio eomma nan gwencana” kataku pelan lalu duduk dan mulai menyantap makananku yang nampaknya telah disediakan eomma khusus untukku tadi.

Entah mengapa aku juga tak ingin makan, rasanya aku sedang tidak ada nafsu untuk makan, aku tak tau harus melakukan apa saat ini.

“oppa cepatlah, kenapa kau lama sekali? Aku bisa terlambat tahu kalau oppa selama ini” kataku sambil teriak kepada jeong min oppa yang sedari tadi tak keluar dari kamarnya.

“nae tunggulah, kenapa kau tak sabar sedikit?” kata jeongmin oppa saat dia sudah selesai keluar dari kamarnya lalu kami mulai berangkat ke sekolah, nae berhubung aku berada di sekolah yang sama dengan jeongpa yang saat ini berada di kelas tiga sma.

Kamipun mulai sampai di sekolah untung sekali gerbang belum ditutup aku meningalkan jeongmin oppa dan mulai masuk ke dalam kelasku.

“wae bora, kenapa kau terlihat sangat capek?” tanya soo kyo kepadaku, aku memandangnya datar kemudian duduk disampingnya .

“Anio soo kyo-ah, aku hanya sedang sedih” kataku murung.

“wae?? Apa karena kwangmin?” tanyanya kepadaku, membuatku mengangguk pelan,  memang hanya kwangmin yang mampu membuat hatiku tak karuan seperti ini.

“bora-ah, kau boleh saja mencintai kwang min, tapi kau tak boleh menutup hatimu bagi namja lain, kwang min sekarang sudah pindah ke busan, bahkan aku tak tau apakah suatu saat nanti dia akan kembali ke seoul lagi, jadi sebaiknya kau segera lupakan kwangmin dan membuka lembaran baru hidupmu bersama dengan namja lain, myungsoo juga sangat mencintaimu” kata soo kyo sambil menunjuk ke arah myungsoo yang sedang asik dengan bukunya, aku hanya bisa mendesah pelan, apakah aku bisa melupakan namja yang sangat berarti bagiku.

“molla soo kyo-ah, aku tak tau, aku sudah berusaha sekeras mungkin untuk melupakannya namun sepertinya usahaku sia-sia, aku tak bisa menghapus dia dari hatiku, tidak bisa bahkan hanya semenitpun” kataku putus asa.

Perkataanku terpenggal saat songsaenim mulai masuk ke dalam kelasku membuatku harus mengikuti pelaaran yang songsaenim pelajaran kepadaku, ahh andai saja aku bisa kabur dari sekolah ini.

***

MyungSoo POV

Aku memandangi ke arah bora, entah mengapa dia terlihat sangat capek, itu adalah hal yang paling aku takutkan aku tak mau bora sampai kenapa-kenapa, entah mengapa mataku tidak hentinya berhenti memandanginya, aku sangat senang bisa melihatnya, namun aku juga sedih jika dia terlihat sangat capek, andai bora mengetahui perasaanku, aku telah lama mencintainya, tepatnya saat aku kelas satu smp, saat aku baru pertama kali bertemu denngannya.

Namun aku sangat sedih karena ternyata bora mencintai jo kwang min, lelaki yang tampan dan kaya berbeda denganku namja yang hanya memiliki cinta yang tulus kepada bora, andai saja bora mampu melupakan kwang min dan mulai mencintai aku seperti aku mencintainya.

“apa yang kau fikirkan myung soo-ah” tanya hoya disampingku mengagetkanku.

“anio, aku tak memikirkan apapun” kataku singkat sambil terus memandangi buku.

“mwo? Padahal aku melihat kau sedari tadi memandangi bora-shi, kau masih mau berbohong?” tanya hoya semakin mengejekku.

“anio sudahlah, aku tak mau dihukum oleh songsaenim hanya karena aku terus bercakap denganmu” kataku sambil tersenyum mengejek.

Hoya lalu manyun dan mulai memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh songsaenim, sementara aku tak hentinya memandang yeoja indah itu, bora kapan kau akan menjadi milikku???

Myungsoo POV End

***

Bora POV

Aku melangkahkan kakiku meninggalkan ruang kelas dan menuju ke kantin, namun langkahku terhenti saat di lapangan basket aku melihat myungsoo sedang asik dengan permainan bola basketnya, dia memang tampan dan pintar, namun entah mengapa aku tak bisa mencintainya, aku sedang asik melamun saat bola tiba-tiba menghantam keras wajahku dan membuat pandangan mataku kabur hingga akhirnya aku mulai pingsan dan tak sadarkan diri.

Bora POV End

***

MyungSoo POV

Aku sangat bersemangat saat aku melihat bora memperhatikanku disisi kiri lapangan, entah mengapa aku sangat gembira dia melihatku seperti itu, aku lalu mengoper bola kepada temanku hingga aku tak sadar bahwa ternyata bola yang aku serve mengenai wajah bora, aigoo apa yang harus aku lakukan? Aku memukul yeoja yang aku cintai.

Akupun segera berlari meninggalkan lapangan dan menuju ke arah bora.

“bagaimana bisa kau memukulnya myungsoo-ah?” tanya soo kyo kepadaku.

“mianhe soo kyo-ah, aku tak sengaja melakukan itu, sebaiknya sekarang biar aku bawa dia ke ruang uks, biar uisa menanganinya” kataku lalu mulai menggendong bora.

“aku ikut” kata soo kyo memaksa.

“andwe, tidak usah, biar aku saja , kau sebaiknya mengikuti pelajaran” kataku lalu membawa bora ke dalam uks.

Uisa telah memeriksa keadaanya untungnya tidak ada luka serius yang menimpa dirinya, aku hanya perlu menunggu dia sadarkan diri, aku sangat senang berada didekatnya, aku memandang wajahnya yang mungil itu, dia terlihat sangat cantik bahkan saat dia tertidur, tak berapa lama kemudian bora mulai membuka matanya pelan.

“ahh..aku dimana ini???” katanya sambil mengerang kesakitan dan memegang kepalanya.

“kau ada di uks” kataku pelan, dia terkaget dia lalu mulai memandangku.

“myungsoo-ah, kenapa kau bisa ada disini?” tanyaku kepada nya.

“kau pingsan karena aku, jeongmall mianheyo bora-ah” kataku sambil menunduk.

Dia memandangiku sambil tersenyum manis, ahh dia menjadi semakin manis di mataku, aku juga semakin menyukainya.

“gwencanayo myungsoo-ah, aku mengerti, semua ini hanyalah kecelakaan” katanya bijaksana kepadaku.

“gumawo bora-ah” kataku pelan.

Aku sanagat bahagia bora melihatmu, bahkan walau kau tak mengerti besarnya rasa cintaku untukmu.

Myungsoo POV End

***

Bora POV

Aku terbangun dan entah kenapa kepalaku menjadi sangat pusing, sepertinya aku barusan terkena pukulan dari benda yang sangat kuat sehingga membuatku tak sadarkan diri, aku memegangi kepalaku dan aku sangat terkaget saat melihat myungsoo di sampingku, bagaimana bisa dia ada disini? Dia yang membuatku pingsan, namun tidak apa-apa aku mengerti dia tak sengaja melakukan itu semua, lagi pula aku tau myungsoo adalah namja yang sangat baik. Dia sangat lembut dan perhatian hingga aku memutuskan untuk melupakan kesalahannya kepadaku.

Aku merasa sangat pusing, hingga akhirnya aku diantarkan pulang oleh Myungsoo, sementara jeongmin oppa kebingungan dengan keadaanku namun aku tak ingin jeongpa menjadi sangat kuatir kepadaku, dia kan sudah kelas tiga, jadi dia harus memikirkan ujiannya dari pada keadaanku, dia memaksaku untuk pulang bersamanya, namun aku memilih diantarkan oleh myungsoo pulang ke rumah.

Dia mengantarkanku sampai ke rumah, dia adalah namja yang baik dan bertanggung jawab entah mengapa ada desiran aneh di hatiku, namun semua ini tak mungkin terjadi aku sudah lama mencintai kwang min oppa, keberadaannya tidak bisa tergantikan oleh siapapun termasuk myungsoo.

***

Hari demi hari aku menjadi semakin dekat dengan Myungsoo, entah mengapa sejak insiden bola basket itu aku menjadi sangat nyaman bila berada disampingnya, dia adalah namja yang pintar dengan luasnya wawasan yang dia punyai, membuatku semakin nyaman bila berada disampingnya. Aku memulai pagi dengan semangat dan mulai berangkat ke sekolah bersama dengan jeongmin oppa.

“Sepertinya sekarang kau dekat sekali dengan myungsoo?” selidik jeongmin oppa kepadaku.

“nae oppa, dia sangat baik kepadaku” kataku dengan senyum lebar.

“apakah kau mencintainya?” tanya jeongmin oppa kepadaku.

“molla oppa, aku merasa aku mulai menyukainya, namun saat aku teringat kwang min hatiku menjadi sangat sakit dan mulai tak yakin kalau aku mulai menyukai myungsoo” kataku pelan.

“kau boleh dekat dengan myungsoo, tapi kau tak boleh mencintai kwang min” kata jeongmin oppa ketus kepadaku.

“wae oppa? Kenapa oppa selalu sebal saat aku bercerita tentang jo kwang min?” tanyaku penasaran.

“anio, oppa hanya tak suka dengannya” katanya pelan.

“wae? Dari dulu oppa selalu tak suka dengannya? Apa alasan oppa tak suka dengannya” kataku kepadanya.

Kamipun sampai di sekolahan dan jeongmin oppa segera turun dari motornya dan mulai meninggalkanku sendiri.

“oppa sangat tidak suka kau memikirkan kwangmin, karena sampai kapanpun oppa tak akan menyetujui kau dengan kwang min” kata jeong min oppa lalu mulai pergi meninggalkanku yang sedang tak percaya dengan kata-kata yang diucapkan dengan jeongmin oppa, kenapa jeongmin oppa begitu benci dengan kwang min, apakah ada alasan dibalik ini semua?

“kenapa kau melamun?” tanya myungsoo mengagetkanku.

“ngg..ania...myungsoo-ah” kataku kepadanya.

“ahh..kau pasti melamunkanku ya?” tanya myungsoo menggodaku.

“ania, kenapa kau menjadi sangat percaya diri myung soo-ah?” kataku lalu tersenyum kecut ke arahnya, dia hanya tersenyum ke arahku, lalu kami mulai masuk ke dalam kelas kami dan aku mulai duduk disamping soo kyo.

“kau sekarang menjadi sangat dekat dengan myungsoo-ah?” tanya soo kyo kepadaku.

“ng..nae,, sekarang aku memang dekat sekali dengan myung soo “ kataku kepadanya.

“oh ya bora-ah, aku mendengar ada dua namja yang akan dipindahkan ke sekolah ini” kata soo kyo bersemangat.

“nuguya soo kyo-ah?” tanyaku penasaran.

“dia kakak kelas di sekolah ini, mereka pindahan dari Busan” kata soo kyo kepadaku.

“busan? Jangan-jangan mereka adalah jo kwang min dan jo young min?” tanyaku kepada soo kyo sedikit senang namun entah mengapa hatiku menjadi berdebar tidak karuan.

“ng..sudahlah soo kyo-ah, kau tak perlu memikirkan kwang min lagi” kata soo kyo kepadaku.

Ahh entah mengapa aku merasa sangat yakin bahwa namja itu adalah kwang min, namja yang telah lama aku impikan untuk berada di sampingku, aku berharap kau akan segera kembali disisiku pangeranku.

Bel istirahat berbunyi, aku, myungsoo dan soo kyo mulai berjalan menuju kantin, dan kami sangat kaget ketika melihat dua murid baru itu, aku mengusap mataku tak percaya, apakah aku bermimpi hari ini? Itu benar-benar mereka, aku sangat bahagia sekarang.

“soo kyo-ah, lihatlah yang kubilang namja itu benar-benar jo kwang min dan jo young min” kataku semangat.

“nae, ternyata kau benar , aku tak percaya mereka kembali kesini setelah lama mereka tinggal di Busan” kata soo kyo kepadaku.

Lalu kemudian myungsoo pergi meninggalkanku, entah mengapa dia sangat aneh dan pergi begitu saja meninggalkan kami.

Bora POV End

***

Myungsoo POV

Mwo? Ternyata dia adalah kwang min, kakak kelas yang sudah lama bora cintai , Tuhan kenapa dia harus kembali lagi ke Seoul , kenapa dia harus hadir lagi dalam kehidupan bora lagi? Aku sangat tidak ingin dia kembali lagi ke Seoul.

“Wae? Kenapa kau terlihat sangat murung?” tanya hoya kepadaku.

“Anio, nan gwencana” jawabku singkat.

“Oya ada seorang namja mencarimu” kata hoya kepadaku lalu mengajak seorang namja datang menemui ku namja itu adalah oppa dari bora, Jeong min hyung datang menghampiriku.

“kau myungsoo-ah?” tanyanya kepadaku.

“Ahh nae, nan myungso imnida” jawabku ramah , dia lalu duduk disampingku dan memandang datar ke arah lapangan.

“ada yang ingin hyung bicarakan denganmu” katanya kepadaku.

“nae, wae hyung?” jawabku sedikit bingung.

“jagalah bora-ya, aku sangat menyayanginya, aku yakin kau mampu mnjaga bora-ya” katanya tanpa merubah pandangannya.

“aku juga sangat menyayanginya hyung, tapi dia mencintai namja lain, dia mencintai kwang min hyung” kataku kepadanya dengan mendesah panjang.

“tapi aku tak setuju dia dengan kwang min, aku lebih setuju jika dia dekat denganmu” katanya tegas.

“wae hyung? Kenapa hyung tidak mengijinikan dia bersama dengan kwang min hyung?” selidiknya kepadaku.

“ada alasan khusus, yang jelas aku tak akan mengijinkannya dengan kwang min” katanya lalu mulai pergi meninggalkanku, kenapa jeongmin hyung sangat membenci kwang min hyung? Apakah ada alasan khusus di balik semua ini sehingga membuat jeong min hyung sangat membenci kwang min hyung? Ahh molla aku sudah sangat pusing dengan semua ini.

Myungsoo POV End

***

Bora POV

Aku sangat terburu-buru ke kamar mandi hingga aku tak sadar aku telah menabrak seorang namja dan dia adalah kwang min, situasi kami sama seperti waktu pertama kali kami bertemu.

“kau hobi sekali menabrakku bora-ya?hehe” katanya sambil tersenyum kepadaku.

“ng..kau tau namaku?? Mian aku tak sengaja” kataku dengan nada sedikit tidak percaya.

“nae, tentu saja aku sangat mengenalmu” katanya kepadaku.

“ng...aku pergi dulu ya, songsaenim sudah menunggu, annyeong bora-ya” katanya lalu pergi meninggalkanku, yang
masih tak percaya dengan pendengaranku, dia ternyata selama ini mengenalku, aigoo betapa bahagianya aku, mungkin
ini adalah hari paling menggembirakan dalam hidupku.

Bora POV End

***

Kwang Min POV

Aku menabrak bora, situasinya sama seperti dengan setahun yang lalu saat dia pertama kali kami bertemu, aku sudah mengetahui siapa dia karena dia adalah dongsaeng dari jeongmin hyung namja yang pernah meninggalkan goresan luka di hatiku, ahh aku jadi sangat sebal dengannya, namun aku bisa berbuat apa untuk membalaskan dendamku kepadanya, apakah aku harus membalaskan dendamku kepada bora-ya, namun kasihan bora-ya dia sangat cantik dan manis, sangat sayang jika dia harus menjadi dongsaeng dari namja busuk seperti jeongmin  hyung.

“apa  yang kau fikirkan kwang min-ah?” tanya young min hyung kepadaku.

“anio hyung, aku tak memikirkan apapun” kataku kepadanya.

“oya, kau bertemu dengan jeongmin hyung dan bora-ya disini? Mereka benar berada di sekolah ini” tanyanya kepadaku.

“sudahlah hyung jangan sebut nama mereka, aku jadi sebal karena itu, tapi tadi aku bertemu dengan bora-ya” kataku pelan.

“jeongmall? Ahh sayangnya aku belum menemuinya” kataku kepadanya.

“wae hyung? Apakah kau ingin bertemu dongsaeng dari namja busuk itu” kataku lirih.

“nae, kwang min-ah, kau tau kan apa yang kufikirkan saat ini?” tanya young min hyung kepadaku.

“anio, wae??” tanyaku, youngmin hyung kemudian datang kepadaku dan membisikan sesuatu di telingaku, membuatku menjadi bersemagat untuk membalaskan dendamku kepada jeongmin, awas saja kau namja brengsek tunggu pembalasanku.

Kwang min POV End

***

Bora POV

Hari ini adalah tepat sebulan sesudah namja yang kucintai kembali lagi ke Seoul, hal yang sangat menggembirakan bagiku bisa bertemu lagi dengannya setelah 3 tahun aku menunggunya, tapi disisi lain aku juga merasa sangat sedih ketika myungsoo mulai menghindariku, sebulan ini dia tidak seperti biasanya, dia menjadi sangat pendiam dan ketika aku menghampirinya dia justu pergi meninggalkanku, wae? Kenapa dia seperti itu? Hal itu membuatku sangat sedih dan entah mengapa aku merasa sangat kehilangannya. Aku sangat kehilangan kehangatannya, ahh Tuhan semoga dia tak begini terus kepadaku.

“Kau sedang memikikan apa chagia?” tanya seorang namja kepadaku, aku mendongakkan kepalaku dan aku mendapati kwang min oppa di depanku dan tersenyum kepadaku.

“anio oppa, ng,..bagaimana bisa kau disini” kataku sedikit gugup, jujur aku sangat bahagia sekarang ini, aku tak tau harus mengatakan apa sekarang.

“aku memanggilmu dari tadi, tapi kau tak mendengarku, sekarang temani aku makan” kata kwang min oppa lalu memegang tanganku dan menggandengku untuk berjalan mengikutinya, kenapa dia tiba-tiba sangat baik kepadaku, dan kemana dengan young min oppa? Biasanya mereka berdua kan selalu bersama.

Lalu kamipun sampai di kantin, suasana kantin pagi itu sangat ramai, aku duduk disisi kanan kantin dan mulai salting karena aku harus bertatapan muka dengan namja yang sangat aku sayangi selama ini, mataku berkelling kampus dan aku mendapati myungsoo sedang makan disitu, dia menatapku tajam dan tatapan itu mengisyaratkan kalau dia sangat membenciku, tak lama kemudian dia berjalan meninggalkan kantin, aigoo kenapa hatiku terasa sangat sakit? Aku sangat sakit melihat tatapan myungsoo, aku tak mau myungsoo memandangku seperti ini, aku tak mau myungsoo membenciku, aku tak bisa, air mata rasanya sudah hampir keluar dari pelupuk mataku, aku sangat sedih melihat myungsoo seperti itu.

“wae? Apa kau tak suka bersamaku?” tanya kwang min mengagetkanku.

“anio oppa...aku hanya....” kataku bingung.

“hanya apa?” tanyanya kepadaku.

“anio oppa, sekarang kau makanlah” kataku kepadanya sambil tersenyum, kwang min oppa lalu makan dan untungnya
dia tak bertanya lebih lanjut tentang hal itu ,Tuhan aku sangat terluka melihat tatapan myungsoo.

Bora POV End

***

Myungsoo POV

Aku melihat bora-ya sedang bergandengan tangan dengan kwang min hyung, entah mengapa hatiku terasa sangat sakit, Tuhan apakah semua ini adil bagiku? Aku telah lama mencintai namja itu dan kenapa sekarang dia berjalan dengan namja lain? Hatiku terasa sangat sedih, ingin sekali aku menangis saat ini, aku tak tahan melihat kedekatan mereka.

“kenapa kau disini? Kenapa kau tak bersama dengan bora-ya?” tanya jeong min hyung mengangetkanku.

“anio hyung, bora-ya sedang bersmaa dengan kwang min hyung” kataku pelan sambil menundukan wajahku semakin dalam.

“kenapa dia bisa bersama dengan kwang min? Kau tak boleh membiarkannya dekat dengan kwang min” katanya dengan nada suara sedikit meninggi.

“wae hyung? Kenapa kau sangat membenci kwang min hyung? Kenapa hyung tak ijinkan saja dia bersama dengan kwang min hyung? Bukankah bora-ya lebih mencintai kwang min hyung dibanding aku?” kataku putus asa.

“anio, aku tak akan mungkin biarkan dia bersama dengan kwang min , sampai kapanpun aku tak akan ijinkan, aku sangat membenci kwang min” kata jeong min marah.

“wae hyung? Apakah hyung punya alasan yang sangat kuat hingga tak ijinkan bora-ya bersatu dengan kwang min hyung?” kataku melemah.

“nae, aku mempunyai alasan yang sangat kuat hingga sampai kapanpun aku tak akan pernah ijinkan mereka bersatu” kata jeong min hyung lalu mulai pergi meninggalkanku.

Tuhan sebenarnya apa yang terjadi? Semua ini membuatku semakin bingung saja, aku tak tau harus bagaimana? Ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya bahwa aku sangat mencintai bora-ya, Tuhan rasa cinta ini benar-benar menyiksaku.

Myungsoo POV End

***

Bora POV

Aku kembali ke kelasku, aku masih kaget dengan semua ini, kwang min oppa tiba-tiba menjadi sangat baik kepadaku, apakah semua yang aku alami adalah mimpi, tapi disisi lain aku merasa sangat sedih melihat perubahan drastis dari myungsoo dia terlihat sangat memenciku, apa salahku hingga dia menjauhiku seperti saat ini.

Saat aku sedang duduk aku melihat myungsoo masuk ke dalam kelas, aku mencoba tersenyum sekilas dan myungsoo mengacuhkanku dengan pandangan bencinya dan mulai duduk di kursinya, entah mengapa aku merasa sangat sedih,
Tuhan kenapa myungsoo begitu jahatnya padaku, aku tak peduli aku harus berbicara denganya megenai perubahan sikapnya, apapun yang terjadi aku harus berusaha mengembalikan senyuman myungsoo seperti dulu.
Bel sekolah berbunyi, aku masih terdiam di bangkuku, aku menunggu anak-anak lain keluar dan mencoba untuk berbicara 4 mata dengan myungsoo, selang berapa lama kemudian hanya  tersisa aku dan myungsoo, aku menghampirinya, dia mencoba untuk pergi namun aku berhasil memegangang lengan myungsoo, dia melihatku dengan tatapan bencinya, ahh hatiku merasa sangat terluka melihat dia seperti ini.

“jakkamanyo myungsoo-ah, wae?? Kenapa kau sangat berubah kepadaku?” tanya ku sambil menunduk, jujur aku menunduk karena aku ingin menahan agar air mataku yang sudah ada dipelupuk mataku ini tidak keluar.

“wae?? Bukakah kau tak peduli kepadaku” katanya perih, entah mengapa aku tak bisa menahan air mataku lagi, tanpa aku sadari air mata ku sudah membanjiri pipiku, aku merasa sangat sedih myungsoo bersikap begitu dinginnya kepadaku, wae?? Apakah aku sudah mulai menyukai myungsoo? Apakah aku sudah mulai mencintainya? Apakah perlahan dia sudah bisa menggantikan posisi kwang min oppa di hatiku?

“anio, aku sangat peduli kepadaku, tapi kau terlihat sangat membenciku” kataku sambil menangis tersedu-sedu.

“anio, aku tak membencimu, uljima” kata myungsoo lalu mulai menghapus air mata yang membasahi pipiku, sentuhan tangannya membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya dan aku tak tau harus bagaimana sekarang.

“jeongmall??” tanyaku tidak percaya.

“nae, sekarang pulanglah, kwang min hyung sudah menunggumu di luar” katanya sambil menunjuk ke arah kwang min oppa yang sedang menungguku di depan ruang kelasku , lalu sesaat kemudian myungsoo pergi meninggalkanku begitu saja, aku pun menghapus air mataku dan mulai mendekat ke arah kwang min oppa.

“kau sudah selesai?” tanya kwang min oppa sambil tersenyum manis kepadauku.

“ng..nae oppa” kataku pelan.

“sekarang kita pergi makan dulu changia, sebelum aku antarkan kau pulang ke rumah” kata kwang min oppa kepadaku lalu mulai menggandeng tanganku untuk mengikutinya.

Kamipun sampai di restoran yang berada tak jauh dari sekolahku, restoran ini terkenal sangat mahal, dan aku tau kwang min oppa memang berasal dari keluarga yang sangat kaya raya.

“kau ingin makan apa?” tanya kwang min oppa sambil tersenyum memandangku.

“terserah oppa saja” kataku pelan, lalu kwang min mulai memesankan pesanan kami, tak berapa lama kemudian pesanan kami datang. Entah mengapa aku merasa sangat tidak nafsu dengan makanan ini, aku terus menerus memikirkan myungsoo, aku masih memikirkan kehangatan yang mampu menenangkanku dan aku juga berfikir kenapa jantungku berdetak tak lebih keras dari biasanya jika aku berada di dekat kwang min oppa, wae?? Apakah karena aku sudah mulai melupakan kwang min oppa dan aku sudah mampu mencintai myungsoo dalam hatiku, aku benar-benar merasa bingung saat ini.

“wae apa yang kau fikirkan ?” tanya kwang min oppa kepadaku.

“anio oppa, aku tak memikirkan apapun” kataku pelan

“apakah kau tak suka makanannya?” tanyanya lagi.

“anio oppa, ini sangat enak” kataku sambil tersenyum dipaksakan

“kalau begitu makanlah bora-ya, aku tak ingin kau sakit karena kau terlambat makan” kata kwang min oppa dengan perhatiannya, dan aku hanya memakan sedikit saja karena aku masih memikirkan myungsoo, aigoo aku bisa gila dengan semua ini.

Kwang min oppa mengantarkanku tiba di rumah , dan aku melihat jeongmin oppa sedang berada di depan rumah, dia memandang tajam ke arah kwang min oppa, begitu pula dengan kwang min oppa tak selang berapa lama kemudian kwang min oppa mulai meninggalkan rumahku, tetapi jeongmin oppa masih menatap tajam punggung kwang min oppa sampai dia benar-benar pergi, jeongmin oppa tak mengatakan apapun padaku, wae? Apakah dia marah kepadaku. Kenapa semuanya mengandung misteri ?? kenapa misteri ini sangat sulit untuk kupecahkan, sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka semua , aku ingin jawaban yang pasti di balik ini semua.

Bora POV End

***

Kwang min POV

Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur, aku mulai memutar otakku membayangkan kejadian yang telah lalu, aku membayangkan tatapan jeongmin hyung yang begitu tajamnya menghujatku, ingin sekali aku memukulnya saat itu, namun semua itu tidak mungkin untuk kesuksesan misi (emangnya organisasi? LOL) ku dengan young min hyung.

“apa yang kau fikirkan kwang min-ah?” tanya young min hyung kepadaku lalu kemudian ikut merebahkan dirinya disampingku.

“aku tadi mengantarkan bora-ya ke rumahnya, dan aku melihat namja brengsek itu, dia menatapku tajam, sepertinya dia sangat tak suka aku bergaul dengan dongsaengnya” kataku pelan dan menarik nafaku panjang.

“tenanglah kwang min-ah yang terpenting sekarang adalah kau tidak mencintai bora-ya, jangan sampai peristiwa yang sama terjadi untuk kedua kalinya, aku tak ingin dongsaengku terluka” kata young min hyung bijak, nae yang dikatakan youngmin hyung memang benar, aku tak boleh sampai mencintai bora-ya, kalau sampai itu terjadi aku bagaikan keledai yang terjerumus dalam lubang yang sama.

Dan kepalaku berputar, tak berapa lama kemudian aku mengingat peristiwa tiga tahun yang lalu, dimana terjadi peristiwa yang sangat pahit yang menyiksa hatiku, sejak itulah mulai terukir goresan luka hatiku kepada jeongmin hyung.

***

Flashback POV

“apa yang kau katakan, apakah kau benar-benar ingin berpisah denganku” kataku sedikit terisak , aku tak percaya dengan pendengaranku, lalu apa arti dua tahun hubungan yang telah kita jalani selama ini.

“nae, jeongmall mianheyo kwang min-ah, aku menyukai namja lain, aku tak mau menyakiti hatimu lebih dalam, aku harap suatu saat nanti kau akan temukan yeoja yang jauh lebih baik dan lebih menyayangimu dari pada aku” kata so eon kepada ku membuatku hanya terdiam terpaku.

“tapi tak ada yeoja yang lebih baik darimu so eon-ah” kataku sambil memegang erat tangannya.

“anio kwang min-ah, aku sudah mencintai jeong min oppa, mianheyo aku sungguh tak bisa mempertahankan hubungan ini” katanya lalu melepas tanganku dan pergi meninggalkanku.

Tak terasa air mata membasahi mataku dan aku menagis tersedu-sedu, di usiaku yang masih 14 tahun ini aku hanya mencintai dia seorang, hanya dia yeooja idamanku selama ini. Tapi kenapa ? dia justru pergi meninggalkaku untuk jeong min hyung, kenapa jeong min hyung begitu jahatnya kepadaku? Bukankah dia mengatakan padaku bahwa aku sudah seperti  dongsaengnya sendiri, tapi dengan teganya dia merebut yeojachinguku.

Seiring berjalannya waktu, jeongmin hyung dan so eon-ah sudah semakin mesra, aku menjadi semakin cemburu melihat kedekatan mereka, dan tentunya aku menjadi semakin benci denga jeong min hyung, wae? Kenapa kau begitu jahatnya kepadaku.

Hingga suatu saat aku mendengar so eon-ah meninggal dunia, yeoja yang paling aku cintai telah pergi meninggalkanku untuk selamanya, dan aku tak akan pernah memaafkan jeong min hyung, karena dia sangat jahat kepadaku, sejak itu mulai muncul benih-benih kebencianku yang sangat mendalam kepada jeong min hyung, hingga sekarang aku melampiaskan kebencianku kepadanya melalui bora-ya, aku harap kau akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Flashback POV End

***

Bora POV

Aku melangkahkan kakiku menuju ke kelas kwang min oppa, namun aku tak mendapati kwang min oppa di kelasnya, sebenarnya kemana perginya kwang min oppa, kenapa dia menghilang begitu saja, di saat aku sedang berjalan keluar meninggalkan kelas kwang min oppa aku melihat myungsoo sedang melamun di sisi kiri lapangan, myungsoo-ah sampai kapan kau akan bersikap begini kepadaku? Kau membuat hatiku semakin tersiksa melihatmu seperti ini, aku menghela nafas panjang, sejujurnya aku tak mengingkari kalau aku memang sangat menyukai myungsoo-ah, tapi aku masih bingung dengan perasaanku terhadap kwang min-ah, apakah aku masih menyukainya seperti dulu? Kenapa aku merasa sangat bingung dengan hatiku.

“kau mencariku?” tanya seorang namja yang ternyata itu adalah kwang min oppa.

“nae oppa” kataku pelan.

“wae?” tanyanya kepadaku.

“ahh, anio aku hanya ingin mengajak oppa ke kantin, tapi sepertinya bel masuk akan berbunyi, jadi aku akan kembali ke kelas sekarang” kataku pelan dan mulai meninggalkan kwang min oppa.

“bora-ya, sepulang sekolah nanti aku akan mengajakmu ke suatu tempat” katanya kepadaku.

Aku mengangguk pelan dan mulai meninggalkan kwang min oppa, sekarang akuu sangat dekat dengan kwang min oppa, tetapi kenapa aku tak sebahagia dulu, bukankah impianku untuk dekat dengan kwang min oppa, ahh molla aku tak mau memikirkan semua itu, aku harap satu per satu misteri ini akan terungkap.

Bora POV End

***

Myungsoo POV

Bora-ya semakin dekat dengan kwang min hyung, tapi entah mengapa aku tak terima dengan semuanya, aku tak bisa melihat kedekatan mereka, apalagi aku tak bisa melihat apabila mereka saling bersatu, aku tak mau hal itu sampai terjadi, karena sampai kapanpun aku tak kan bisa melihat mereka bersatu.

“bagaimana hubunganmu dengan bora-ya?” tanya jeongmin hyung mengagetkanku.

“ahh molla, sekarang aku tak sedekat dulu dengan bora-ya” kataku putus asa.

“wae?” tanyanya kepadaku.

“aku hanya tak ingin perasaanku akan lebih terpukul saat melihat mereka bersatu , aku ingin sekali melupakan bora-ya, namun semakin aku berusaha untuk melupakannya semakin aku terus mencintainya” kataku pelan.

“kau jangan pernah putus asa, aku yakin suatu saat kau akan mendapatkan cinta bora-ya, aku yakin sekarang bora-ya sudah mulai mencintaimu” katanya menyemangatiku.

“aku harap begitu” jawabku lemah.

“aku hanya tak ingin dia terluka oleh kwang min karena sikapku” katanya pelan.

“sebenarnya apa yang terjadi hyung” kataku penasaran , entah mengapa aku sangat penasaran dengan alasan jeong min hyung begitu membenci kwang min hyung.

Myungsoo POV End

***

Jeongmin POV

Aku mengela nafasku panjang, mencoba untuk merenungkan semua ini, aku memandang myungsoo-ah, aku berniat menceritakan tentang masa lalu ku kepada myungsoo, aku yakin dia adalah namja yang bisa dipercaya.

“aku akan memberi tahumu, tapi kau harus berjanji satu hal padaku” kataku pelan

“apa itu hyung?” tanyanya penasaran

“jangan beri tahukan hal ini kepada bora-ya, apapun yang terjadi” kataku yakin

Dia mengangguk yakin dan mulai memandangku, menagih (emangnya hutang? LOL) ceritaku.

Jeongmin POV End

***

Flashback

Aku menangis, entah mengapa air mata ini tak henti-hentinya mengalir dari pipiku, ternyata namja yang dia cintai bukan aku melainkan kwang min, ahh Tuhan kenapa semua ini harus terjadi padaku, kenapa bukan aku yang menjadi pilihan hatinya.

“jeongmall mianheyo jeongmin oppa, aku tau aku begitu jahat kepadamu, tapi aku tak bisa membohongi hatiku, hanya kwangmin-ah lah yang selalu berada di hatiku” kata se eon saat berbaring lemah di rumah sakit, mukanya terlihat sangat pucat, walaupun aku sangat terpukul aku harus menjaganya, aku tak mau dia semakin sakit dengan semua ini.

“lalu kenapa kau datang kepadaku saat ini?” tanyaku kepadanya.

“mianheyo, aku hanya tak ingin kwang min semakin terluka karena aku pergi meninggalkannya untuk selamanya, jadi aku beralasan kepadanya bahwa aku lebih memilihmu, mianheyo jeongmin oppa, sebenarnya aku tak ingin persahabatan kalian hancur, tapi aku tak bisa melakukan apapun” Katanya lemah

“wae? Apakah dia tak tau mengenai penyakitmu?” tanyaku kepadanya.

“anio, aku tak ingin semakin membuatnya terluka, aku hanya akan merasakan sakit ini sendirian” katanya lalu mulai menangis, aku menghapus air matanya dan memeluknya, tak berapa lama kemudian dia pergi meninggalkanku , meninggalkan dunia ini untuk selamanya, Tuhan kenapa secepat itu Kau ambil dia dari sisiku.

Hari demi haripun berlalu, aku tau kwang min sangat terluka kepadaku, namun saat aku berusaha menjelaskan tentang semua ini, dia justru memukulku dan memarahiku, aku jadi membencinya semakin membencinya, dia memang namja yang tak punya otak

Flashback End

***

Bora POV

Aku sangat terkaget saat kwang min oppa mengajakku ke restoran di pinggir danau, apalagi ini adalah malam hari, suasana romantis mulai meliputi kami saat itu, kamipun duduk dengan memandangi hamparan danau yang sangat luas.

“kau suka tempat ini?” tanya kwang min oppa kepadaku, aku mengangguk pelan sambil tak henti-hentinya terkagum melihat pemandangan malam ini.

“ada yang ingin aku bicarakan dengan mu bora-ya” kata kwang min oppa sambil memegang erat tanganku dan menghela nafas panjangnya.

“ahh nae oppa, apa itu?” tanyaku penasaran, lama tak terdengar satu ucapan keluar dari bibirnya, aku terus menunggu sampai dia mengatakan sesuatu kepadaku.

“saranghaeo bora-ya” katanya yakin.

“ehh...apa yang oppa bicarakan?” tanyaku tak mengerti.

“saranghaeo bora-ya, would you be my girlfriend?” tanya kwang min oppa mantap.

Wae? Entah mengapa aku merasa sangat terkejut namun aku tak bahagia, aku mungkin bahagia kalau myungsoo yang mengatakan hal itu kepadaku, tapi entah mengapa aku tak bahagia kwang min oppa mengatakan perasaan cintanya kepadaku, bukankah sudah lama aku menunggu saat-saat ini.

“molla oppa, aku tak bisa menjawab sekarang” kataku pelan.

“nae oppa akan setia menunggu jawabanmu, sekarang makanlah itu bora-ya” kata kwang min oppa kepadaku, kenapa hatiku menjadi sangat aneh? Harusnya ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidupku karena aku akan menjadi yeojachingu namja yang lama aku cintai namun yang terjadi adalah sebaliknya entah mengapa aku merasa aneh dengan semua ini, pikiranku hanya tertuju kepada myungsoo, setiap saat hanya dia yang aku fikirkan, hanya dia yang selalu ada dalam pikiranku hingga hadir dalam mimpiku.

Bora POV End

***

Kwang min POV

Aku telah selangkah lebih maju, aku harap bora-ya akan segera menjadi milikku sehingga jalan ku akan terbuka lebar untuk membalaskan dendamku kepada jeongmin, ahh entah mengapa aku jadi merasa sangat tak sabar untuk membuatnya semakin menderita, berkat dia aku telah menjalani berbagai masa sulit dalam hidupku, dan aku harap setelah aku membalaskan dendamku kepada jeongmin hidupku akan semakin mudah.

Kwang min POV End

Skip

Bora POV

Hari ini tepat seminggu saat kwang min oppa menyatakan perasaanya kepadaku, aku merasa aku harus memberikan jawaban yang pasti kepadanya, aku berjalan menuju kantin untuk menghampiri kwang min oppa dan aku melihat kwang min oppa sedang menungguku, dia tersenyum melihat kedataganku , aku menghampirirnya dan duduk di depannya.

“bagaimana kabarmu hari ini changia?” tanya kwang min oppa kepadaku.

“nan gwencana oppa, kalau oppa sendiri?” tanyaku kepadanya.

“bagaimana oppa bisa baik-baik saja kalau sampai sekarang kau belum memperikan balasan cinta oppa” kata kwang min oppa kepadaku.

“aku kesini untuk memberikan jawaban kepada kwang min oppa” kataku pelan.

“bagaimana? Apa kah kau mau menjadi yeoja chinguku changia?” tanya kwang min oppa kepadaku, aku merasa sangat bersalah melihat senyuman yang melekat dipipinya, namun aku tak mungkin bersatu dengan kwang min oppa sementara
hatiku menjadi milik myungsoo.

“mianheyo oppa, jeongmall mianheyo” kataku pelan.

“wae, kau menolakku?” tanyanya putus asa,

“mian oppa aku telah mencintai namja lain” kataku pelan.

“mwo? Jeongmall? Kenapa kau tak membalas rasa cintaku yang amat dalam kepadamu bora-ya?” tanyanya kepadaku.

“mianheyo oppa, jeongmall mianheyo” kataku lalu mulai pergi meninggalkan kwang min oppa.

Namun saat aku ingin pergi aku meliat seseorang telah melemparkan bola ke arah myungsoo, tak lama kemudian dia pingsan di pinggir lapangan, aku menghampirinya dan menjadi sangat ketakutan hingga aku dan teman-teman membawanya ke uks untuk mendapatkan pertolongan dari uisa. Uisa mengatakan dia baik-baik saja, dia hanya syok dengan benturan bola tiba-tiba yang datang menghantamnya, aku sangat bersyukur, semua ini jadi mengingatkanku saat aku pertama kali dekat dengan myungsoo, hanya saja aku yang berbaring lemah di ranjang itu.

Aku memandangi myungsoo dengan lekat, dia adalah namja yang sempurna di mataku, kenapa aku membuang waktu tiga tahun ini secara percuma, kenapa aku tak pernah memandang myungsoo bahwa ternyata dialah namja yang sangat berarti bagiku.

“ng..kepalaku pusing” katanya pelan.

“gwencana?” tanyaku kepadanya, dia memandangku tidak percaya.

“bagaimana kau bisa ada disini?” tanya nya kepadaku.

“pabo, kenapa kau bertanya hal itu, bukankah sekarang kita bertukar tempat?” tanyaku sambil tersenyum ke arahnya, dia balik tersenyum memandangku.

“ng..nae, dulu kau yang ada di ranjang ini” katanya pelan

“nae,” kataku pelan

“kenapa kau tak keluar dengan namja chingumu?” tanyanya sengit kepadaku.

“maksudmu kwang min oppa?” tanyaku pura-pura tak mengerti.

“nae, dia kan namjachingumu” katanya pelan.

“ani, dia bukan namjachinguku, siapa yang mengatakan kalau dia adalah namjachinguku” tanyaku menggodanya

“kalian kan sangat dekat” katanya nyinyir.

“memangnya kalau kami dekat hal itu berarti bahwa aku adalah yeojachingunya, pabo kami ini hanya berteman” kataku pelan.

“jeongmall?” tanyanya tak percaya, aku hanya mengangguk pelan,

“bukankah kau mencintai namja itu?” tanyanya kepadaku.

“nae, aku memang mencintainya tapi itu dulu, sekarang hatiku telah direnggut oleh seorang namja pabo” kataku pelan lalu menundukan kepalaku semakin dalam.

“siapa namja itu?” tanyanya polos.

“ahh..jeongmall.. sudahlah kita tak usah membahas semua ini” kataku pelan, tak kusangka myungsoo memegang tanganku dan memandang mataku tajam.

“mianheyo bora-ya, aku sudah tak sanggup memendam ini semua “ katanya pelan

“mwo? Apa yang kau maksud?” tanyaku tak mengerti

Dia tak mengatakan apapun, dia menghela nafasnya semakin dalam dan memandang mataku semakin tajam, aigoo jantungku berdetak dua kali lebih cepat dibanding biasanya.

“ng...saranghaeo bora-ya” kata myungsoo yakin

“ng...” kataku pelan

“maukah kau menjadi yeojaku?” tanyanya kepadaku.

“ng..mianheyo myungsoo-ah” kataku lirih

“wae?” tanyanya penasaran

“ng..mianheyo myungsoo-ah, aku tak bisa menolakmu menjadi namjaku” kataku sambil tersenyum lebar.

“jeongmall? Kau mau menjadi yeojaku?” tanyanya tak percaya, aku mengangguk yakin dan dia memelukku senang, sekarang hatiku benar-benar bahagia, kenapa aku selama ini tak menyadari bahwa kebahagiaanku hanyalah untuk myungsoo bukan untuk kwang min oppa.

Aku harap hubunganku dengan myungsoo akan bertahan sampai ke pelaminan, karena aku tau one day kami akan selalu bersama, merajut impian bersama dan membangun bahtera cinta kami, dia akan menjadi bagian dalam hidupku, bagian yang tak terpisahkan dalam jiwaku.

END

 Tolong jangan lupa tinggalkan jejak
Koment kalian sangat berarti untuk author, gumawo.. :)


10 komentar:

  1. Balasan
    1. Iye ane kan suka yang panjang -panjang,..hehe
      soalnya ane jagonya one shoot kalo series belum begitu jago,..hehe

      Hapus
  2. Balasan
    1. Iya galau deh, bgung milih diantara kedua cowo cakep *plak

      Hapus
    2. Kekekkekekek,, kacian tuh Kwangmin oppa TT_TT
      sini oppa,, sama aku aja :P *PLAK

      Hapus
    3. yyahh bagusnya sama admin aja deh keduanya *maruk mode on

      Hapus
  3. Authorrr ini ff daebak!! coba ada kelanjutan tentang misinya kwangmin sama youngmin. kan pengen gitu ngeliat mereka akur sama jeongmin oppa hehe^^

    BalasHapus
  4. kerennn ff nya!! buat ff lg dong minn yg castnya bora;)

    BalasHapus