Tittle : Be Music Be Love (Part 5)
Author
: Alexandra Ditha
Genre
: Music, Romantic
Rating
: G
Soo
Hyun POV
Flashback
“Maybe you're the one. Maybe
eojjeomyeon. Eojjeomyeon niga. Naega kidarin banjjogingeonji. Maybe it is true.
Eonjena neomu. Gakkai isseoseo mollasseonnabwa. Baby I'm in love with you.” Aku
mendengarnya bernyanyi di taman. Suaranya merdu, aku tidak tahu mengapa dia
bisa mengetahui lagu itu.
“Itu kan laguku? Darimana dia tahu
laguku? Perasaan dia tidak pernah datang sepulang Gereja.” Yeoja itu bernyanyi
dengan merdu. Dan hebatnya, dia hafal semua lagunya. Jangan-jangan dia
penggemar misteriusku? Hahaha,, mungkin saja. Lalu aku memberanikan diri untuk
menghampirinya. Aku duduk di sebelahnya.
“Hei!” kataku sambil mengagetkannya.
“Adaww!!” katanya menjerit. Aku
bingung, aku hanya menepuk pundaknya tapi dia sudah menjerit kesakitan seperti
itu. Sensitif sekali yeoja ini.
Yeoja itu menoleh dengan wajah
belepotan es krim.
“Hei! Siapa kau! Tau tidak, gara-gara
kau es krimku jatuh! Padahal aku baru saja makan. Bisa tidak sih, kalau mau
ngagetin liat situasi dulu.” Ups, ternyata es krim. Ahahaa… Lucu.
“Ups, mianhae. Na molla. Bagaimana
kalau aku belikan lagi es krimnya?”
“Tidak usah! Kau siapa sih sebenarnya?”
“Na? E, aku… Aku Kim Ju Kyun. Iya, Kim
Ju Kyun.” Kataku sambil membuka topi yang hampir menutupi seluruh mukaku.
Maklum, topi ini memang kebesaran. Tapi aku suka, ini pemberian berharga dari
Ummaku.
Aku terpaksa berbohong, aku tidak
ingin dia tahu siapa aku sebenarnya. Tidak ada alas an penting sih, Cuma ingin
saja. Hehhee.. Aku melihat dia sangat kaget.
“Kau!”
Aku bingung, memang aku mengenalnya?
Memang ia mengenaliku?
“Iya, aku Kim Ju Kyun. Waeyo?”
“Kau yang menyanyi di gereja itu
kan?!” tanyanya histeris. Tuh kan, dia pasti penggemar beratku.
“Iya, aku melihatmu menyanyi di
Gereja. Dengan Grand Piano yang besar. Kau sangat hebat!” katanya antusias.
Mungkin dia memang penggemarku, hebat juga. Umur segini aku sudah punya
penggemar. Mungkin memang takdirku jadi artis terkenal.
“Oh, begitu. Tapi aku tidak melihatmu
dibangku penonton.”
Dia tersipu malu. Lucu sekali mukanya.
Dan polos. Baru kali ini ada yeoja selain Umma yang bisa membuatku sesenang
ini. Mungkin dia First Loveku.
“Aku mengintipmu dari balik pintu. Aku
malu untuk masuk, aku takut kalian tidak bisa menerimaku.”
“Astaga, jadi begitu. Ohya, namamu
siapa?”
“Hei, Babooooo… Ayo kita pulang.
Ummamu sudah menunggu di rumah.” Suara itu. Pasti Taecyeon lagi. Dia selalu
menggangguku saat aku lagi senang.
“Tidak bisa, Hyong. Aku harus..”
“Ayo pulang!”
“Baiklah.” Aku mengikutinya pulang
tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal.
Setelah itu aku pindah ke Seoul. Aku
tidak pernah bertemu dengan yeoja itu lagi. Aku juga tidak tahu seperti apa dia
sekarang.
---------------------------------------------------------
Aku
merasakan kepalaku sangat sakit. Kupegang kepalaku sambil menatap ke sekiling.
Dimana ini?
“Kau
sudah sadar?” Tanya sebuah suara yg tak asing lagi bagiku. Pasti yeoja baboo
itu lagi.
“Aku
dimana?”
“Di
kamarku.”
“Mwo..?!
Kamarmu! Kamar yeoja?!”
“Ne.
Bisakah kau diam? Aku tidak mau tetangga tau kalau kita disini berdua.”
“Mwo..?!
Berdua? !!” tanyaku tidak percaya (untuk kesekian kalinya)
“Ssstttt!!
Iya, Eunjung-ssi tadi ditelpon oleh manajernya. Dia bilang harus pergi karena
ada acara mendadak. Dia Dan Jiyeon-ah pergi ke rumah Hyorin –chingunya-. Aku
tidak mengerti mengapa bisa begitu, kurasa Jiyeon-ah sengaja meninggalkanku
berdua denganmu.”
“Mwo..?!”
“Sudahlah!
Kau tidur saja, supaya tidak merepotkanku.”
“Kau
mau kemana?”
“Aku?
E.. Aku.. Aku mau jaga bakery ku lah!”
“Oh,
ya sudah. Sana kau pergi saja. Aku mau tidur lagi.”
“Awas
kalau kau mngotak-atik kamarku!”
“Iya-iya,
yeoja pemarah!”
“Namja
sombong!”
“Terserah
kau sajalah..” aku menatap punggungnya sampai dia menghilang. Pertama memang
aku ingin tidur, tapi tidak jadi. Aku ingin menjelajahi kamarnya ini. Mungkin
aku bisa menemukan sesuatu yang mencolok di kamarnya. Hahaha..
Aku
berkeliling di kamar Suzy-ssi. Kamarnya cukup luas, dinding yang berlapis bunga
sakura (Kim Soo Hyun : Heh, emang dia pernah ke Jepang? Sombong.. Author :
bilang aja ngiri Kim Soo Hyun : lho, bukannya author yg ngiri? Author : sstt,
jangan bilang siapa-siapa!), satu spring bed besar, disebelah kanannya ada sofa
berwarna putih besar dan ddi sebelah kiri ada meja kecil dengan lampu malam.
Didepan spring bed nya terdapat meja besar dengan TV di tengah dan DVD di laci
bening. Di dalam laci lain terdapat banyak sekali VCD yang entah apa itu. Sepertinya
dia suka bunga sakura, kasihan sekali pacarnya. Di dekat pintu terdapat
pintu yang sepertinya menuju ke arah lemari yang terdapat di dalam ruangan.
Tidak ada kamar mandi pribadi disini. Haha,, mungkin Suzy takut kalau dia punya
kamar mandi pribadi, aka nada hantu yang menunggui kamar mandinya. Hahaa,, Suzy
penakut.
Suzy
p.o.v
“Chagaun
gaseumi eoneusae jogeumsshik. Noga naeryeonnabwa niga deureo wasseo. Geurigo
nado mollae. Nae gaseumeul chaeweosseo. Eonjenbuteo inga jibe doraomyeon.
Neoreul tteoolligo inneun nae moseubeul. Bomyeonseo nae mam soge. Niga inneun
geol arasseo. Maybe you're the one. Maybe eojjeomyeon. Eojjeomyeon niga. Naega
kidarin banjjogingeonji. Maybe it is true. Eonjena neomu. Gakkai isseoseo
mollasseonnabwa. Baby I'm in love with you.”
Astaga,
pasti itu Jiyeon-ah. Sedang apa dia disini? Jangan sampai dia melihat Soo Hyun.
Kalau dia sampai melihat Soo Hyun, bisa gawat! Aku melirik Soo Hyun yang
terdiam. Sedang apa dia? Apa yang dia pikirkan.
“Oppa,
kau melamun lagi ya! Oppa!” Eunjung-ssi terus menepuk pundaknya, tapi Soo Hyun
tetap bergeming. Ini manusia atau patung sih?
“Op…
OPPA!!!” teriaknya.
“Soo
Hyun! Hei, bangun! Mengapa kau pingsan!” aku menggoyang-goyangkan tubuhnya.
Tapi dia tetap bergeming. Aku sangat khawatir padanya, aku tidak peduli pada
perasaanku yang penting Soo Hyun dulu.
“Onni,
bagaimana ini? Bagaimana kalau dia mati, Onni?”
“Kita
bawa saja dia ke kamar.”
Di
kamar
“Onni,
aku ingin bertanya sesuatu padamu.”
“Mwo?”
“Onni,
aku bingung. Kau ini pacaran dengan Soo Hyun, tapi kenapa hubungan kalian
seperti akting. Semua semu. Gwa wae? Onni tidak khawatir dengan Soo Hyun tadi
saat dia pingsan?” aku benar-benar tidak tahan ingin menanyakan itu, dan
akhirnya.. Keluar juga. Terlihat wajah Onni sanga tegang, kurasa dia menyembunyikan
sesuatu.
“Apa
maksudmu? Jelas kami pacaran, kalau tidak untuk apa aku bermesraan dengannya?
Kau pikir aku tidak khawatir, jelas aku khawatir! Tapi aku tidak sepertimu,
terlalu over! Apa jangan-jangan, kau menyukainya?”
“Andwae!
Mana mungkin aku menyukai namja sepertinya. Baboo..”
“Berarti
kau mengejekku baboo juga..”
“Bukan
begitu..” aku berusaha mengelak, walaupun aku tidak yakin. Aku merasa,
perlahan-lahan Soo Hyun mulai mengisi relung hatiku. Ani! Andwae! Aku tidak
mungkin menyukainya! Tidak boleh juga! Dia punya Eunjung-ssi! Aku tidak boleh
merebut namjachingu milik Onniku sendiri! Tapi kan, Eunjung-ssi tidak
menyukainya. Belum tentu juga sih, Cuma sepertinya.
“Huft,
bingung..”
“Apanya
yang bingung?” aku segera sadar kalau aku keceplosan. Astaga, Suzy! Kau ini
bodoh sekali!
“Ani.”
“Bohong.”
“Aku tidak
bohong!”“Titiutt..tituttt…”
Huft,
aku lega sekali. Untung saja ada suara hanphone Eunjung-ssi. Kalau tidak mau
sampai kapan suasana tegang seperti ini akan berhasil. Heh, ternyata aku salah,
Eunjung-ssi berubah. Dia tidak seperti dulu lagi.
“Iya,
Jangsyeok. Baiklah, aku kesana.” Samar ku dengar Eunjung-ssi berbicara di
telepon. Sepertinya dia akan pergi, syukurlah. Tunggu, APA?! Pergi?! Lalu, aku?
Oh, masih ada Jiyeon-ah. Eh, ngomong-ngomong dimana dia ya? Aku cari saja, ah..
“Tunggu,
Suzy!” aduh! Semoga sebentar lagi nggak kiamat. Amin.
“Mwo,
Onni?” tanyaku hati-hati
“Aku
harus segera bergegas. Ada acara mendadak yang harus ku datangi. Kau tunggu
disini. “
“Mwo..?!
Disini, bersama dia?! Andwae!” tolakku keras.
“Kau
mau aku membawa dia dan terlambat sampai di acara itu? Kau tahu, acara itu
sangat penting bagiku, menentukkan apakah aku akan tetap terkenal atau nggak.
Kau mengerti?” jawabnya marah
“Tapi,
apa kau tidak peduli padanya? Dia namjachingumu.”
“Aku
peduli, tapi karierku lebih penting. Ya sudah, aku berangkat. Ingat,
jangan sentuh Oppa Soo Hyun! Dia milikku!” katanya tajam sambil menatapku
tajam. Membuatku ngeri
“Ne,
Onni.”
Aku
menatap wajahnya. Tampan sih, tapi dia kan sombong. Kalau dia baik, mungkin..
Suzy, kau ini ngomong apa sih? Kau tidak mungkin suka padanya! Dan lagi, kalau
pun kau suka. Kau tidak pantas untuknya! Kau tau itu! Aku melihatnya
menggeliat, sepertinya dia sudah sadar. Syukurlah.
Hampir
saja aku mau memeluknya, tapi ku tahan. Aku tidak mau dipermalukan lagi
olehnya.
“Kau
sudah sadar?” Tanya sebuah suara yg tak asing lagi bagi Soo Hyun. Pasti yeoja
baboo itu lagi, pikirnya
“Aku
dimana?”
“Di
kamarku.”
“Mwo..?!
Kamarmu! Kamar yeoja?!”
“Ne.
Bisakah kau diam? Aku tidak mau tetangga tau kalau kita disini berdua.”
“Mwo..?!
Berdua? !!” tanyaku tidak percaya (untuk kesekian kalinya)
“Ssstttt!!
Iya, Eunjung-ssi tadi ditelpon oleh manajernya. Dia bilang harus pergi karena
ada acara mendadak. Dia Dan Jiyeon-ah pergi ke rumah Hyorin –chingunya-. Aku
tidak mengerti mengapa bisa begitu, kurasa Jiyeon-ah sengaja meninggalkanku
berdua denganmu.”
“Mwo..?!”
“Sudahlah!
Kau tidur saja, supaya tidak merepotkanku.”
“Kau
mau kemana?”
“Aku?
E.. Aku.. Aku mau jaga bakery ku lah!”
“Oh,
ya sudah. Sana kau pergi saja. Aku mau tidur lagi.”
“Awas
kalau kau mngotak-atik kamarku!”
“Iya-iya,
yeoja pemarah!”
“Namja
sombong!”
“Terserah
kau sajalah..”
Kim
Soo Hyun p.o.v
“Daripada
diam disini, lebih baik aku keliling rumah ini saja.”
Aku
memutuskan untuk keluar kamar dan berkeliling di rumahnya. Aku tidak ingin
berkeliling ke bakery, nanti ketauan. Bisa parah nanti kalau ketauan. Saat
berjalan, aku menemukan sebuah pintu yang membuatku penasaran. Antara masuk
atau tidak, akhirnya aku memilih untuk masuk. Klekk… Pelan-pelan kubuka pintu.
Dan walaaa,, tak kusangka seorang yeoja tidur disana dan.. mendengkur! Dan coba
tebak siapa dia, Suzy-ssi! Eoiku! Dasar yeoja baboo…
Pelan-pelan
aku mendekatinya. Masih memakai bajunya yang tadi, Suzy-ssi tidur dengan
pulasnya. Pelan-pelan ku amati wajahnya.
“Cantik.”
Aku segera terlonjak mendengar kata-kata yang keluar dari mulutku sendiri.
Waeyo Soo Hyun? Kenapa kau begitu memperhatikannya? Dia hanya yeoja baboo dan
pemarah yang tidak sengaja kau temui waktu itu. Bukan siapa-siapa, ya mungkin
adik yeojachingumu. Tapi kan Cuma adik.
Aku
mengamati wajahnya, semakin dekat, semakin dekat. Hingga jarak wajah kami hanya
5 cm saking dekatnya. Kuamati dengan jelas wajahnya, memang cantik sih. Kuakui,
tidak kalah dengan kakaknya. Dia bahkan lebih polos dan manis. Kalau Eunjung
wajahnya galak.
“ehmm…”
sepertinya Suzy mulai bangun. Akan aku kerjai dia, biar dia teriak dan aku akan
tertawa terpingkal-pingkal sampai jatuh. Hahahahaa,, pasti menyenangkan. Kapan
ya terakhir kali aku seperti ini? Mungkin saat penggemarku memarahiku karena
membantunya menjatuhkan es krim.
“ehmm…
Umma, aku mau es krim. Es krimku jatuh, gara-gara Ju Kyun yang jahat, Umma.”
Dia mulai mengigau. Tapi tunggu, apa katanya tadi? Es krimku jatuh, gara-gara..
Ju Kyun? Bukankah?
Aku
tidak sadar bahwa Suzy mulai menggeliat dan mengucek-ngucek matanya. Dan tau
apa yang terjadi???
See
in the next PART. Hahahaaa…
Annyeong,
chingu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar