ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Jumat, 25 Mei 2012

Be Music Be Love (Part 5)

 

Tittle        : Be Music Be Love (Part 5)
Author      : Alexandra Ditha
Genre        : Music, Romantic
Rating       : G
Main cast  : Kim So Hyun, Suzy




Soo Hyun POV
Flashback
“Maybe you're the one. Maybe eojjeomyeon. Eojjeomyeon niga. Naega kidarin banjjogingeonji. Maybe it is true. Eonjena neomu. Gakkai isseoseo mollasseonnabwa. Baby I'm in love with you.” Aku mendengarnya bernyanyi di taman. Suaranya merdu, aku tidak tahu mengapa dia bisa mengetahui lagu itu.
“Itu kan laguku? Darimana dia tahu laguku? Perasaan dia tidak pernah datang sepulang Gereja.” Yeoja itu bernyanyi dengan merdu. Dan hebatnya, dia hafal semua lagunya. Jangan-jangan dia penggemar misteriusku? Hahaha,, mungkin saja. Lalu aku memberanikan diri untuk menghampirinya. Aku duduk di sebelahnya.
“Hei!” kataku sambil mengagetkannya.
“Adaww!!” katanya menjerit. Aku bingung, aku hanya menepuk pundaknya tapi dia sudah menjerit kesakitan seperti itu. Sensitif sekali yeoja ini.
Yeoja itu menoleh dengan wajah belepotan es krim.
“Hei! Siapa kau! Tau tidak, gara-gara kau es krimku jatuh! Padahal aku baru saja makan. Bisa tidak sih, kalau mau ngagetin liat situasi dulu.” Ups, ternyata es krim. Ahahaa… Lucu.
“Ups, mianhae. Na molla. Bagaimana kalau aku belikan lagi es krimnya?”
“Tidak usah! Kau siapa sih sebenarnya?”
“Na? E, aku… Aku Kim Ju Kyun. Iya, Kim Ju Kyun.” Kataku sambil membuka topi yang hampir menutupi seluruh mukaku. Maklum, topi ini memang kebesaran. Tapi aku suka, ini pemberian berharga dari Ummaku.
Aku terpaksa berbohong, aku tidak ingin dia tahu siapa aku sebenarnya. Tidak ada alas an penting sih, Cuma ingin saja. Hehhee.. Aku melihat dia sangat kaget.
“Kau!”
Aku bingung, memang aku mengenalnya? Memang ia mengenaliku?
“Iya, aku Kim Ju Kyun. Waeyo?”
“Kau yang menyanyi di gereja itu kan?!” tanyanya histeris. Tuh kan, dia pasti penggemar beratku.
“Iya, aku melihatmu menyanyi di Gereja. Dengan Grand Piano yang besar. Kau sangat hebat!” katanya antusias. Mungkin dia memang penggemarku, hebat juga. Umur segini aku sudah punya penggemar. Mungkin memang takdirku jadi artis terkenal.
“Oh, begitu. Tapi aku tidak melihatmu dibangku penonton.”
Dia tersipu malu. Lucu sekali mukanya. Dan polos. Baru kali ini ada yeoja selain Umma yang bisa membuatku sesenang ini. Mungkin dia First Loveku.
“Aku mengintipmu dari balik pintu. Aku malu untuk masuk, aku takut kalian tidak bisa menerimaku.”
“Astaga, jadi begitu. Ohya, namamu siapa?”
“Hei, Babooooo…  Ayo kita pulang. Ummamu sudah menunggu di rumah.” Suara itu. Pasti Taecyeon lagi. Dia selalu menggangguku saat aku lagi senang.
“Tidak bisa, Hyong. Aku harus..”
“Ayo pulang!”
“Baiklah.” Aku mengikutinya pulang tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal.
Setelah itu aku pindah ke Seoul. Aku tidak pernah bertemu dengan yeoja itu lagi. Aku juga tidak tahu seperti apa dia sekarang.
                                  ---------------------------------------------------------
Aku merasakan kepalaku sangat sakit. Kupegang kepalaku sambil menatap ke sekiling. Dimana ini?
“Kau sudah sadar?” Tanya sebuah suara yg tak asing lagi bagiku. Pasti yeoja baboo itu lagi.
“Aku dimana?”
“Di kamarku.”
“Mwo..?! Kamarmu! Kamar yeoja?!”
“Ne. Bisakah kau diam? Aku tidak mau tetangga tau kalau kita disini berdua.”
“Mwo..?! Berdua? !!” tanyaku tidak percaya (untuk kesekian kalinya)
“Ssstttt!! Iya, Eunjung-ssi tadi ditelpon oleh manajernya. Dia bilang harus pergi karena ada acara mendadak. Dia Dan Jiyeon-ah pergi ke rumah Hyorin –chingunya-. Aku tidak mengerti mengapa bisa begitu, kurasa Jiyeon-ah sengaja meninggalkanku berdua denganmu.”
“Mwo..?!”
“Sudahlah! Kau tidur saja, supaya tidak merepotkanku.”
“Kau mau kemana?”
“Aku? E.. Aku.. Aku mau jaga bakery ku lah!”
“Oh, ya sudah. Sana kau pergi saja. Aku mau tidur lagi.”
“Awas kalau kau mngotak-atik kamarku!”
“Iya-iya, yeoja pemarah!”
“Namja sombong!”
“Terserah kau sajalah..” aku menatap punggungnya sampai dia menghilang. Pertama memang aku ingin tidur, tapi tidak jadi. Aku ingin menjelajahi kamarnya ini. Mungkin aku bisa menemukan sesuatu yang mencolok di kamarnya. Hahaha..
Aku berkeliling di kamar Suzy-ssi. Kamarnya cukup luas, dinding yang berlapis bunga sakura (Kim Soo Hyun : Heh, emang dia pernah ke Jepang? Sombong.. Author : bilang aja ngiri Kim Soo Hyun : lho, bukannya author yg ngiri? Author : sstt, jangan bilang siapa-siapa!), satu spring bed besar, disebelah kanannya ada sofa berwarna putih besar dan ddi sebelah kiri ada meja kecil dengan lampu malam. Didepan spring bed nya terdapat meja besar dengan TV di tengah dan DVD di laci bening. Di dalam laci lain terdapat banyak sekali VCD yang entah apa itu. Sepertinya dia suka bunga sakura, kasihan sekali pacarnya.  Di dekat pintu terdapat pintu yang sepertinya menuju ke arah lemari yang terdapat di dalam ruangan. Tidak ada kamar mandi pribadi disini. Haha,, mungkin Suzy takut kalau dia punya kamar mandi pribadi, aka nada hantu yang menunggui kamar mandinya. Hahaa,, Suzy penakut.

Suzy p.o.v
“Chagaun gaseumi eoneusae jogeumsshik. Noga naeryeonnabwa niga deureo wasseo. Geurigo nado mollae. Nae gaseumeul chaeweosseo. Eonjenbuteo inga jibe doraomyeon. Neoreul tteoolligo inneun nae moseubeul. Bomyeonseo nae mam soge. Niga inneun geol arasseo. Maybe you're the one. Maybe eojjeomyeon. Eojjeomyeon niga. Naega kidarin banjjogingeonji. Maybe it is true. Eonjena neomu. Gakkai isseoseo mollasseonnabwa. Baby I'm in love with you.”
Astaga, pasti itu Jiyeon-ah. Sedang apa dia disini? Jangan sampai dia melihat Soo Hyun. Kalau dia sampai melihat Soo Hyun, bisa gawat! Aku melirik Soo Hyun yang terdiam. Sedang apa dia? Apa yang dia pikirkan.
“Oppa, kau melamun lagi ya! Oppa!” Eunjung-ssi terus menepuk pundaknya, tapi Soo Hyun tetap bergeming. Ini manusia atau patung sih?
“Op… OPPA!!!” teriaknya.
“Soo Hyun! Hei, bangun! Mengapa kau pingsan!” aku menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tapi dia tetap bergeming. Aku sangat khawatir padanya, aku tidak peduli pada perasaanku yang penting Soo Hyun dulu.
“Onni, bagaimana ini? Bagaimana kalau dia mati, Onni?”
“Kita bawa saja dia ke kamar.”

Di kamar
“Onni, aku ingin bertanya sesuatu padamu.”
“Mwo?”
 “Onni, aku bingung. Kau ini pacaran dengan Soo Hyun, tapi kenapa hubungan kalian seperti akting. Semua semu. Gwa wae? Onni tidak khawatir dengan Soo Hyun tadi saat dia pingsan?” aku benar-benar tidak tahan ingin menanyakan itu, dan akhirnya.. Keluar juga. Terlihat wajah Onni sanga tegang, kurasa dia menyembunyikan sesuatu.
 “Apa maksudmu? Jelas kami pacaran, kalau tidak untuk apa aku bermesraan dengannya? Kau pikir aku tidak khawatir, jelas aku khawatir! Tapi aku tidak sepertimu, terlalu over! Apa jangan-jangan, kau menyukainya?”
 “Andwae! Mana mungkin aku menyukai namja sepertinya. Baboo..”
 “Berarti kau mengejekku baboo juga..”
 “Bukan begitu..” aku berusaha mengelak, walaupun aku tidak yakin. Aku merasa, perlahan-lahan Soo Hyun mulai mengisi relung hatiku. Ani! Andwae! Aku tidak mungkin menyukainya! Tidak boleh juga! Dia punya Eunjung-ssi! Aku tidak boleh merebut namjachingu milik Onniku sendiri! Tapi kan, Eunjung-ssi tidak menyukainya. Belum tentu juga sih, Cuma sepertinya.
 “Huft, bingung..”
“Apanya yang bingung?” aku segera sadar kalau aku keceplosan. Astaga, Suzy! Kau ini bodoh sekali!
“Ani.”
 “Bohong.”
  “Aku tidak bohong!”
  “Titiutt..tituttt…”

Huft, aku lega sekali. Untung saja ada suara hanphone Eunjung-ssi. Kalau tidak mau sampai kapan suasana tegang seperti ini akan berhasil. Heh, ternyata aku salah, Eunjung-ssi berubah. Dia tidak seperti dulu lagi.
“Iya, Jangsyeok. Baiklah, aku kesana.” Samar ku dengar Eunjung-ssi berbicara di telepon. Sepertinya dia akan pergi, syukurlah. Tunggu, APA?! Pergi?! Lalu, aku? Oh, masih ada Jiyeon-ah. Eh, ngomong-ngomong dimana dia ya? Aku cari saja, ah..
“Tunggu, Suzy!” aduh! Semoga sebentar lagi nggak kiamat. Amin.
“Mwo, Onni?” tanyaku hati-hati
“Aku harus segera bergegas. Ada acara mendadak yang harus ku datangi. Kau tunggu disini. “
 “Mwo..?! Disini, bersama dia?! Andwae!” tolakku keras.
 “Kau mau aku membawa dia dan terlambat sampai di acara itu? Kau tahu, acara itu sangat penting bagiku, menentukkan apakah aku akan tetap terkenal atau nggak. Kau mengerti?” jawabnya marah
 “Tapi, apa kau tidak peduli padanya? Dia namjachingumu.”
 “Aku peduli, tapi karierku lebih penting.  Ya sudah, aku berangkat. Ingat, jangan sentuh Oppa Soo Hyun! Dia milikku!” katanya tajam sambil menatapku tajam. Membuatku ngeri
“Ne, Onni.”
Aku menatap wajahnya. Tampan sih, tapi dia kan sombong. Kalau dia baik, mungkin.. Suzy, kau ini ngomong apa sih? Kau tidak mungkin suka padanya! Dan lagi, kalau pun kau suka. Kau tidak pantas untuknya! Kau tau itu! Aku melihatnya menggeliat, sepertinya dia sudah sadar. Syukurlah.
Hampir saja aku mau memeluknya, tapi ku tahan. Aku tidak mau dipermalukan lagi olehnya.

“Kau sudah sadar?” Tanya sebuah suara yg tak asing lagi bagi Soo Hyun. Pasti yeoja baboo itu lagi, pikirnya
“Aku dimana?”
“Di kamarku.”
“Mwo..?! Kamarmu! Kamar yeoja?!”
“Ne. Bisakah kau diam? Aku tidak mau tetangga tau kalau kita disini berdua.”
“Mwo..?! Berdua? !!” tanyaku tidak percaya (untuk kesekian kalinya)
“Ssstttt!! Iya, Eunjung-ssi tadi ditelpon oleh manajernya. Dia bilang harus pergi karena ada acara mendadak. Dia Dan Jiyeon-ah pergi ke rumah Hyorin –chingunya-. Aku tidak mengerti mengapa bisa begitu, kurasa Jiyeon-ah sengaja meninggalkanku berdua denganmu.”
“Mwo..?!”
“Sudahlah! Kau tidur saja, supaya tidak merepotkanku.”
“Kau mau kemana?”
“Aku? E.. Aku.. Aku mau jaga bakery ku lah!”
“Oh, ya sudah. Sana kau pergi saja. Aku mau tidur lagi.”
“Awas kalau kau mngotak-atik kamarku!”
“Iya-iya, yeoja pemarah!”
“Namja sombong!”
“Terserah kau sajalah..”

Kim Soo Hyun p.o.v
“Daripada diam disini, lebih baik aku keliling rumah ini saja.”
Aku memutuskan untuk keluar kamar dan berkeliling di rumahnya. Aku tidak ingin berkeliling ke bakery, nanti ketauan. Bisa parah nanti kalau ketauan. Saat berjalan, aku menemukan sebuah pintu yang membuatku penasaran. Antara masuk atau tidak, akhirnya aku memilih untuk masuk. Klekk… Pelan-pelan kubuka pintu. Dan walaaa,, tak kusangka seorang yeoja tidur disana dan.. mendengkur! Dan coba tebak siapa dia, Suzy-ssi! Eoiku! Dasar yeoja baboo…
Pelan-pelan aku mendekatinya. Masih memakai bajunya yang tadi, Suzy-ssi tidur dengan pulasnya. Pelan-pelan ku amati wajahnya.
“Cantik.” Aku segera terlonjak mendengar kata-kata yang keluar dari mulutku sendiri. Waeyo Soo Hyun? Kenapa kau begitu memperhatikannya? Dia hanya yeoja baboo dan pemarah yang tidak sengaja kau temui waktu itu. Bukan siapa-siapa, ya mungkin adik yeojachingumu. Tapi kan Cuma adik.
Aku mengamati wajahnya, semakin dekat, semakin dekat. Hingga jarak wajah kami hanya 5 cm saking dekatnya. Kuamati dengan jelas wajahnya, memang cantik sih. Kuakui, tidak kalah dengan kakaknya. Dia bahkan lebih polos dan manis. Kalau Eunjung wajahnya galak.
“ehmm…” sepertinya Suzy mulai bangun. Akan aku kerjai dia, biar dia teriak dan aku akan tertawa terpingkal-pingkal sampai jatuh. Hahahahaa,, pasti menyenangkan. Kapan ya terakhir kali aku seperti ini? Mungkin saat penggemarku memarahiku karena membantunya menjatuhkan es krim.
“ehmm… Umma, aku mau es krim. Es krimku jatuh, gara-gara Ju Kyun yang jahat, Umma.” Dia mulai mengigau. Tapi tunggu, apa katanya tadi? Es krimku jatuh, gara-gara.. Ju Kyun? Bukankah?
Aku tidak sadar bahwa Suzy mulai menggeliat dan mengucek-ngucek matanya. Dan tau apa yang terjadi???
See in the next PART. Hahahaaa…
Annyeong, chingu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar