ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Rabu, 30 Mei 2012

Mr. Hot Chocolate ( Part 1)




Tittle  : Mr. Hot chocolate ( Part 1)
Author  : Micheel Ppyong
Genre : Romance
Cast    : Yoon Bora ~ Sistar
             Shim Hyunseung ~ Boyfriend
             Jaejoong  ~ JYJ
             Lee Jieun ( IU )
             Park Jiyeon ~ T-ara
             Other member of Boyfriend ( Donghyun, Jeongmin,
             Kwangmin , Yeongmin, dan Minwo )










~***~



Sweet Romance adalah sebuah kafe tempatku biasa menghabiskan waktu. Entah bersantai, mengobrol dengan teman atau bahkan hanya duduk melamun. Tempat ini menyenangkan dan nyaman bagiku. Hingga suatu hari, aku menemukan kesan manis di dalamnya...

Sebulan sebelumnya ...

"Maaf, Bora. Bagaimana pun aku harus tetap mengikuti apa yang orangtuaku inginkan. Tapi kumohon, percayalah padaku, Bora. Sampai kapan pun aku akan tetap mencintaimu. Sampai kapan pun itu. Hanya saja aku..."

Aku menatap namja di hadapanku itu. Aku tahu akan jadi begini akhirnya. Ya, seharusnya dari awal aku menyadari bahwa ini semua sia-sia.

"Gwencanayo, Oppa. Aku bisa mengerti. Berbahagialah. Berbahagialah dengan yeoja itu dan lupakan aku. Aku juga akan melupakanmu, Oppa. Semoga kita bahagia, dengan jalan kita masing-masing," kataku padanya dengan senyum yang kupaksakan.

Aku berjalan menjauhinya tapi tangannya menahanku. Aku berbalik padanya. "Jebal, Oppa. Jangan mempersulit keadaan ini."

Ia melepas genggamanya pada tanganku. Aku berjalan meninggalkan Hyejoon-oppa, yang tak lain adalah namjachinguku. Namja yang aku cintai selama 2 tahun terakhir ini. Dan kini, aku dan dia harus berpisah karena keputusan orangtuanya. Hyejoon-oppa akan segera dinikahkan dengan yeoja pilihan orangtuanya. Yah, seharusnya aku sadar dari awal bahwa hubungan kami tidak akan berjalan dengan baik apalagi menemukan akhir cerita yang manis. Ibu Hyejoon-oppa tidak akan pernah merestui kami.

Aku berjalan gontai menyusuri trotoar, tidak langsung pulang ke rumah. Di rumah tidak ada orang dan itu akan membuatku terus mengingat hal menyakitkan ini. Aku memasuki kafe itu dan memilih meja paling ujung. Kupandangi jalanan di luar sana lewat kaca kafe yang bening. Jalanan begitu ramai. Salju mulai turun dengan perlahan. Aku yakin udara malam ini sangat dingin tapi entah mengapa, aku tak dapat merasakan apapun selain rasa sakit di dada kiriku. Rasanya sakit sekali. Apakah ini yang namanya patah hati? Pantas ada begitu banyak lagu sedih tentang patah hati karena ternyata patah hati itu memang menyedihkan. Rasanya seperti mau mati.

Kuedarkan pandanganku ke sekeliling kafe Sweet Romance itu. Para waitress berlalu lalang dengan cepat. Terlihat begitu sibuk.Kuamati pengunjung yang terlihat gembira. Huft... Malam ini adalah malam natal. Semua orang bergembira. Pengunjung-pengunjung itu datang dengan keluarga mereka atau hanya berdua saja dengan pasangan mereka. Hanya aku yang sendirian. Sendirian, tanpa siapa pun di sampingku pada malam natal ini. Hanya aku...
 
"Hiks..." aku mendengar isakanku sendiri. Sial! Air mata yang sedari tadi kutahan tumpah dengan deras. Aku tidak suka menangis. Aku benci diriku yang cengeng.
Kugigit bibir bawahku, menahan isakan yang keluar dari mulutku. Tidak bisa. Air mataku semakin deras dan bahuku mulai berguncang.

"Minumlah," seru suara seorang namja diikuti dengan tangan yang meletakkan sebuah cangkir di atas meja. "Minum dan berhentilah menangis," ucapnya lagi lalu pergi meninggalkanku.

Kupandangi cangkir berisi hot chocolate itu. Dengan perlahan, kuraih cangkir itu lalu meneguknya sedikit. Hot Chocolate yang panas namun sangat nikmat. Aku suka aroma mint dan lemon di dalamnya. Belum pernah kurasakan hot chocolate senikmat ini. Hot chocolate ini membuatku merasa sedikit lebih tenang.

Sudahlah. Semua sudah berakhir. Bagaimana pun, aku tetap harus melanjutkan hidupku. Harus melupakan kejadian menyakitkan ini.

Aku berdiri, aku ingin pulang. Tapi karena terlalu banyak menangis, badanku menjadi lemas. Hampir saja aku terjatuh jika tidak ada sebuah tangan yang menahan tubuhku.

"Hei, berhati-hatilah! Ayo aku carikan taksi," seru suara yang sudah aku dengar sebelumnya. Ternyata ia adalah namja yang memberikan hot chocolate padaku sebelumnya.

Aku berusaha memandang wajahnya tapi tidak bisa. Mataku masih basah dengan air mata dan aku mulai berkunang-kunang. Yang dapat kulihat hanyalah pakaiannya yang serba hitam putih.Ia menuntunku berjalan ke luar kafe. Kami berdiri di sana sebentar sebelum akhirnya ia menyetop sebuah taksi yang kebetulan lewat di depan kami. Ia membukakan pintu penumpang untukku dan menyuruh masuk. Setelah aku masuk, ia menutup pintu taksi dan berjalan menjauh.
 
Aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan. Begitu supir taksi itu menancap gas, aku berseru, "Ajusshi! Tunggu sebentar!"

Paman supir taksi itu menghentikan laju mobil dengan bingung.Aku tahu aku masih tidak kuat untuk berjalan jadi kubuka kaca jendela taksi itu.Namja itu terlihat 5 meter dari taksi. Ia sedang berjalan menuju kafe tadi.

"Hei!!" jalanan begitu bising dengan suara kendaraan jadi aku berteriak padanya.

Namja itu berhenti melangkah namun tidak membalikkan badannya padaku.

"Gomawo!! Terima kasih karena sudah menolongku!!" seruku padanya lagi.

Namja itu diam beberapa saat sebelum akhirnya melambaikan tangannya dengan membelakangiku. "Ne, cheonma!!"

~Flashback End~


Entah kenapa, sejak pertemuanku dengannya saat itu, aku ingin sekali mengetahui siapa dia. Aku sungguh penasaran dan ... jatuh hati padanya??

Benarkah?? Kurasa itu tidak mungkin sebab aku baru satu bulan putus dengan Hyejoon-oppa. Apa sebegitu mudahkah aku melupakan cinta yang sudah kurasakan lebih dari 2 tahun itu?? Apalagi Hyejoon-oppa adalah cinta pertamaku.

Atau memang benar aku jatuh hati pada namja misterius itu?? Hampir setiap malam selama sebulan ini aku selalu memimpikannya.

Haaaah....
Aku ingin sekali bertemu dengannya.
Ah tidak! Bukan ingin, tapi aku harus bertemu dengannya...


:: Part 1 END ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar