ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Jumat, 25 Mei 2012

Be Music Be Love (Part 6)


Tittle        : Be Music Be Love (Part 6)
Author      : Alexandra Ditha
Genre        : Music, Romantic
Rating       : G
Main cast  : Kim So Hyun, Suzy

 
So Hyun  POV

“AAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Pergi kau!!!!!!!!! Pergi jauh-jauh!!!!!” aku terlonjak kaget. Tepat sekali, aku tidak sadar dia sudah bangun dan menimpukku dengan bantal.
“Adaww!!” giliran kedua, sandal tidurnya. Gomawo, Suzy-ssi. Kau sangat sopan.
“Hei! Sudah! Ini aku, Soo Hyun!” kataku sambil berusaha menghindari pukulan bantalnya.
“Mwo…!!!! Kauuu… Apa yang kau lakukan disini dan padaku?”
“Aku hanya iseng dan mengelilingi rumahmu, lalu aku melihat kamar ini. Karena penasaran, aku masuk. Tak kusangka kau tidur disini, dan mendengkur.” Kataku sambil berusaha menahan tawa. Sementara Suzy, tentu saja pipinya sudah merah seperti kepiting rebus. Kim Soo Hyun daebak! Hahaa..
“Keluar sana!”
“Ini juga mau keluar. Lagian siapa juga yang kepengen dengan yeoja sepertimu itu.” Sebenarnya aku merasa tersinggung diusir, tapi aku tiak mau menunjukkan terang-terangan. Bisa turun lima pangkat harga diriku.

Sore harinya,
“Suzy-ssi, aku lapar. Apa ada makanan dikulkas?” teriakku. Dari tadi pagi sampai sore aku masih di rumah Suzy-ssi. Sebenarnya aku tidak menunggu dijemput Eunjung-ssi. Kalau pun aku ingin pulang, aku bisa tinggal telepon taksi, pasti semua sopir mengantri untuk menjemputku. Atau aku juga bisa menelepon Lee Joon dan menyuruhnya menjemputku. Tapi aku tidak melakukannya. Aku tidak tahu alasanku apa, aku hanya ingin… disini.. mungkin bersama Suzy-ssi.
Aku berjalan menuju dapur. Ku buka kulkas dan walaaa…. KOSONG! Sebenarnya dia makan apa sih di rumah? Makan roti-rotinya saja? Apa tidak penyakitan? Aneh deh…
“Soo Hyun, sedang apa kau di kulkas?”
“Haa?? Aku hanya ingin mencari makanan, dan ternyata kosong. Bagus sekali, sepertinya kau hanya makan roti-roti dan batu mungkin setiap hari.” Ejekku
“Berhentilah mengejekku.”
“Itu kenyataan.” Jawabku datar
“Menurutmu.”
“Kau tahu, kalau aku ingin makan, aku selalu masak dirumah. Tapi hari ini, gara-gara kau aku tidak bisa masak.” Katanya sambil melototiku. Bagus sekali, menyalahkan aktor setampan aku apa tidak salah? *Oppa narsiz!*
“Hei, menyalahkan aktor tampan sepertiku apa tidak salah?” godaku
“Tampan kau bilang? Dalam mimpi iya…” jawabnya cuek.
“Berarti kau sering memimpikan aku?” kataku tidak mau kalah. Hahaha,, gotcha!
“Andwae! Memimpikanmu? Bukan aku yang memimpikanmu, tapi Eunjung-ssi. Pasti dia memimpikanmu setiap hari.” Hei, nadanya terlihat seperti yeoja cemburu. Hahaaa,,,
“Kau cemburu?”
“Cemburu padamu? Andwae!”
“Hahahaa,, ya sudah. Ehm, Suzy..”
“Ne?”
“Bagaimana kalau kita makan diluar?”
“Di luar? Wae? Didalam lebih nyaman daripada di luar. Di luar dingin..” Eoiku, sepertinya dia tidak mengerti apa yang ku katakana.


“Maksudku jalan-jalan.”
“Mwo? Aku tidak salah dengar?” Sepertinya giliran dia yang menggodaku?
“Ne. Ya sudah, kau mau tidak?”
“Ehm, bagaimana ya?” tanyanya sambil menimbang-nimbang. Dasar yeoja, mau menerima saja pakai sok mikir. Bikin dag dig dug ajaa…
“Ne. Tapi sembunyikan wajahmu! Aku tidak mau ketahuan wartawan!” ujarnya sambil melotot
“Ne, Suzy-ssi.”


Suzy p.o.v

Jantungku berdegup kencang, aku benar-benar tidak menyangka akan kencan dengan Kim Soo Hyun. Aktor papan atas yang terkenal –dan sombong- sejagad raya. Aku sudah berusaha untuk biasa saja, tidak jantungan, atau pun senang. Tapi aneh, perasaan ini tidak bisa ku tepis, perasaan ini terus menghantuiku. Hatiku benar-benar nakal, tidak mau menuruti mulutku.

Entah mengapa, saat ini. Aku sedang berada di kamar, mempersiapkan diriku untuk kencan –sebenarnya bukan kencan, tetapi kalau bukan kencan aku harus menyebutnya apa coba?-. Mungkin Soo Hyun sendiri sedang menunggu di ruang tamu. Aku menatap wajahku sendiri di cermin. Suzy, kendalikan perasaanmu. Jangan tertipu oleh namja sombong itu! Ini hanya kebetulan dia pingsan dan tetap disini sementara, kemudian tidak ada makanan jadi dia mengajakku makan di luar. Tenang, ini hanya acara makan. Tidak lebih! Biasa saja, tidak usah senang.
Setelah menarik napas panjang, dan memasang wajah tanpa dosa alias polos, aku melenggang keluar. Sweater soft ku yang berwarna pink ditambah dengan mantel putih -pemberian Jiyeon-ah saat Ulang Tahunku yang ke 18 tahun- membalut tubuhku. Dengan bawahan celana ketat berwarna putih juga (aku sangat suka warna putih –dalam cerita-) aku merasa aku sangat tidak sempurna. Entah apa, tapi perasaan ini. Tidak seperti biasanya, aku merasa khawatir, aku takut Soo Hyun akan mengomentari bajuku dengan kritikan pedasnya. Oh Suzy, mengapa kau jadi begini? Sebenarnya perasaan apa yang kau tanam untuk namja sombong itu, haa?
Aku merasa pipiku memerah, bahkan saat Soo Hyun menatapku dari atas sampai bawah. Jangan-jangan, penampilanku terlalu memalukan sampai dia menatapku seperti itu. Oh Tuhan, bagaimana ini?
“Suzy-ssi?” Apa dia memanggilku?
“Ne, Soo Hyun. Waeyo? Apa aku terlihat sangat memalukan?” tanyaku meminta kepastian. Aku harap dia tidak mengejekku lagi.
“Kau.. Em.. em… Kauu.. Kau..” Ada apa ini? Apa aku terlalu buruk sampai dia tergagap begitu (Author : kadang cinta memang membuat kita tidak sadar, bahwa sebenarnya dia menyukai kita bukan membenci kita. Pelajaran untuk chingu, cinta sih cinta. Tapi jangan rendah diri. Tapi juga jangan kepedean. Hehehee..)
“Mwo?” Aneh, suasana terasa sangat cangguh saat ini. Kami hanya saling menatap, aku menunggu kepastiannya, dan dia. sepertinya menunggu kepastiannya sendiri. Biar kuhitung,
1 detik
2 detik
3 detik
“Kau terlihat… Ehm, cantik.” Katanya lirih. Tunggu, apa? Apa dia bilang? Cantik? Tidak salah? Benarkah aku cantik? Sungguh? Ah, sepertinya pipiku merah sekali sekarang.
“Kenapa ekspresimu seperti itu? Kau tidak pernah dipuji namja?” tanyanya. Eh, tunggu. Dia? Benarkah? Pipinya memerah, hahaa… Apa dia merasa salting?
“Pipimu merah..” ujarku. Maksudku menggodanya, semoga dia tidak salah tanggap.
“Pipimu juga.” Ujarnya tidak mau kalah. Benarkah? Sekelihatan itu?
“Ya sudah, kita mau berangkat atau hanya duduk dan berdiri disini selama bermenit-menit?” Tanyanya. Dasar, mengalihkan pembicaraan.
“Arasseo! Ayo kita berangkat!” kataku semangat.
 Aku menoleh padanya, Soo Hyun tersenyum lembut. Bahkan hanya satu kali itu senyumnya bisa selembut dan setampan itu. Oh Tuhan, aku meleleh.
 “Mwo?” tanyaku. Berusaha mengalihkan suasana. Aku takut saltingku terlihat olehnya.
 “Ani. Kau hanya, ehm.. Aku tidak menyangka saja. Kau ternyataa..” kata-katanya menggantung. Membuatku semakin penasaran.
 “Mwo?”
 “Kau ternyataa…” lalu dia berlari sambil berteriak
 “KAU TERNYATA LEBIH CANTIK DARIPADA KAKAKMU!!!!!!!!!!!” teriaknya dengan suara lantang. Untung jalanan sepi, jadi tidak ada yang melihat.
  Aku benar-benar tersipu.. Aku menyusulnya. Mengejarnya sambil menyamai langkahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar