ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Sabtu, 29 Desember 2012

Why Not ???




Tittle : Why Not?
Author : Shin Hara
lenght  : One shoot
Genre : romance, little sad, school, friendship
Main cast  : Jo Young min, Lee Eun Hae (OC/You), Lee Jeong Min
Other cast : Jo kwang min, Kang Hara,


                                                                       ***

Lee Eun Hae POV

Aku adalah seorang yeoja yang paling beruntung di seluruh dunia, bagaimana tidak disaat usiaku memasuki 16 tahun aku sudah menemukan seorang namjachingu yang luar biasa baiknya, luar biasa setianya dan luar biasa tampannya, nama namjachinguku adalah Lee Jeong Min, kami memiliki nama marga yang sama, dia adalah tetanggaku sekaligus sahabatku sejak kami masih kecil, tapi hubungan kami telah berubah menjadi seorang kekasih, aku sudah menjadi kekasihnya sejak aku berusia 14 tahun, hal itu berarti sudah 2 tahun aku menjalin hubungan dengannya, bahkan semakin lama aku semakin mencintainya, semakin lama aku semakin takut jika aku harus kehilangannya.

Eomma dan appaku juga eomma dan appa jeongmin sudah sangat menyetujui tentang hubungan kami, tapi jeongmin masih bertekat untuk bekerja ekstra keras untuk masa depan kita berdua. Dia seumuran denganku namun aku akui dia sangat dewasa dalam menyikapi segala hal, itulah yang membuatku semakin menganggumi sikapnya yang sangat bijaksana, sangat berbeda dengan sikapku yang masih sering manja dan mengeluh.

Hingga suatu saat ternyata Tuhan memberitahukan kehendaknya mengenai kelanjutan hubungan kami, saat ini aku tengah bersanda gurau dengan dongsaengku Lee Yoon Na, tiba-tiba hapeku bergetar, aku mlihat dan ternyata dari nomor yang tidak dikenal, entah kenapa perasaanku menjadi tidak enak dan dengan perasaan penuh ragu aku mulai mengangkat telefon dari nomor yang tidak dikenal tersebut.

“yeobseo, nuguseo?” tanyaku kepada sang penelepon di ujung sana.

“yeobseo dengan rumah sakit Busan, apakah saya sedang bicara dengan Lee Eun Hae?” tanyanya kepadaku semakin memperkeruh keadaan hatiku, apakah yang sedang terjadi sebenarnya,

“ne, nan Lee Eun Hae, ada yang bisa saya bantu?” tanyaku dengan suara parau.

“Kami hanya ingin mengabarkan kalau pasien bernama Lee Jeong Min sedang menderita kecelakaan yang lumayan parah, sampai sekarang dia masih belum sadarkan diri, tolong beritahu keluarganya ya?” kata penelepon di ujung sana, tanpa terasa air mata di pipiku mulai menetes, apakah aku salah dengar? Apa yang terjadi dengan jeongmin oppa? Dia kecelakaan bagaimana bisa.

“yeobseo, apakah anda masih disana?” ujar sang penelepon membuyarkan lamunanku,

“ne, gamsahamnida, saya akan segera kesana” ujarku sambil menutup telefonku , entah kenapa aku masih sangat syok, air mata ini tak bisa mengalir dari pipiku, aku harus ke rumah sakit Busan sekarang, aku tak mau kehilangan jeongmin oppa.

“eonnie, apa terjadi sesuatu?” tanya lee yoon na saat menyadari keanehanku.

“eonnie harus segera ke rumah sakit Busan, katakan kepada eomma dan appa, eonnie tidak akan pulang malam ini” kataku dengan setengah berlari kemudian mulai mengambil jaket tebalku dan dompetku kemudian aku mulai tergesa-gesa keluar dari rumah, tak lama kemudian aku sudah mendapatkan taksi, namun perasaanku masih saja belum tenang, aku sangat amat menghawatirkan jeongmin oppa, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya, jangan Tuhan aku tak ingin melihatnya pergi meninggalkanku, tanpa terasa aku semakin larut dan menjadi dalam tangisanku, saat aku sampai di rumah sakit Busan aku segera keluar dari taksi dan berjalan menuju ke ICU, dengan langkah tergesa-gesa kucoba untuk lari secepat mungkin, walaupin pipi ini telah penuh dengan air mata yang sedari tadi tak mau berhenti mengalir dari pipiku.

Saat aku di depan ruang ICU aku melihat Ajuma dan Ajushi Lee sedang menunggu disitu, akupun bergegas untuk segera menghampiri mereka.

“Ajuhma, bagaimana dengan keadaan Jeongmin oppa?” tanyaku masih dengan wajah yang basah dengan air mata.

Tanpa kusadari Lee Ajuhma memelukku erat, akupun semakin menanggis sejadi-jadinya dalam pelukannya, apa yang sebenarnya terjadi dengan jeongmin oppa, apa yang harus aku lakukan jika memang jeongmin oppa pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya, apakah aku masih bisa hidup. Nan mollayo.

“kau harus sabar chagia, jeongmin sedang mendapatkan perawatan yang terbaik di ICU” kata Lee Ajuma kepadaku.

“Bagaimana bisa jeongmin oppa masuk ke rumah sakit?” tanyaku masih bingung dengan keadaan semua ini.

“jeongmin kecelakaan saat dia sedang pergi keluar rumah tadi, ajuhma juga tidak mengetahui detailnya, ajuhma harap jeongmin baik-baik saja” ujar Lee ajuhma disusul oleh anggukan dari kepalaku.

Aku harap kau tak pergi meninggalkanku Jeongmin oppa, aku tak bisa bayangkan jika aku harus hidup tanpa dirimu oppa, jadi jangan pernah tinggalkan aku dan tetaplah disisiku, tak lama kemudian dokter dari ruangan ICUpun keluar dan kamipun segera bergegeas menghampirinya.

“bagaimana keadaan anak saya dok?” tanya lee ajuhma kepada uisa itu.

“mianhe, kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun nampaknya Tuhan telah berkehendak lain, Jeongmin telah berpulang ke rumah Bapa” ujarnya kepada kami, membuatku menangis semakin menjadi dan membuatku tak sadarkan diri, aku tak tau bagaimana jika aku harus hidup tanpa mu oppa.
Jebal tolong jangan pernah tinggalkanku.

#########

“kau sudah sadar chagia?” tanya eomma kepadaku.

“apa yang terjadi eomma? Aku bermimpi buruk kan?” tanya ku masih belum mempercayai tetang semua kenyataan bahwa Jeongmin oppa telah pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya, aku hanya berharap semoga sebagian kisah tadi hanyalah bagaian dari mimpi burukku yang akan secepatnya aku lupakan saat aku sudah bangun dari tidurku.

“anio, jeongmin memang benar-benar mengalami kecelakaan berat dengan truk, kepalanya terbentur dan mengeluarkan banyak darah, hingga akhirnya Jeongmin menderita gagar otak dan tak lama kemudian Jeongmin telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya?” ujar appa kepadaku membuatku tertegun tak kusangka air mata ini mulai mengalir dari pipiku, Tuhan secepat itukah aku harus berpisah dengan Jeongmin oppa, padahal aku sudah merencanakan akan membangun bahtera rumah tangga yang bahagia dengannya, namun sesakit inikah kau harus pisahkan kami untuk selama-lamanya.

“Ayo kita hadari prosesi pemakaman Jeongmin oppa?” tanya eomma kepadaku , akupun mengangguk pelan sambil terus menitikkan air mata, kamipun segera berlaju ke tempat pemakaman Jeongmin oppa, disana aku melihat foto Jeongmin oppa sedang tersenyum di atas peti membuatku benar-benar percaya bahwa semua ini memang bukanlah mimpi buruk melainkan kenyataan buruk yang harus kuhadapi.

Tanpa terasa kakiku sudah sangat kaku untuk berdiri, akupun terjatuh dan menangis sejadi-jadinya, kenapa harus kenyataan pahit seperti ini yang harus aku hadapi, kenapa harus kenyataan yang memilukan yang harus terjadi.
Kupandangi foto Jeongmin oppa yang sedang tersenyum disana, ingin rasanya aku memarahinya karena telah pergi meninggalkanku, namun apa daya aku tak mempunyai kekuatan apapun sekarang, ditinggal pergi selama-lamanya oleh kekasih yang sangat kucintai memang sangat berat.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berusaha tetap maju walaupun sebenarnya aku tak mempunyai kekuatan untuk melalui semua ini, namun aku tetap berharap untuk kebahagiaan jeongmin oppa disana, walaupun kami telah dipisahkan oleh dunia yang berbeda, aku harap kau selalu bahagia disana oppa, walaupun jarak kita telah berbeda sekarang.

Aku akan berusaha meski ku tau sangat berat untuk melepaskanmu.

###########

“apa yang kau katakan, eomma tidak setuju” kata eomma kepadaku.

“tolonglah eomma, aku masih belum bisa tinggal di Busan, jika aku tetap di Busan aku akan terus teringat tentang jeongmin oppa, ijinkan aku untuk pindah di Seoul untuk menenangkan hatiku dahulu” ujarku memohon kepada eomma.

“tapi bagaimana dengan hidupmu di Seoul, siapa yang akan mengurusmu sehari-hari, bagaimana kalau kau sakit? Eomma rasa eomma tidak bisa” ujar eomma kepadaku.

“aku tau eomma sangat menyayangiku, tapi eomma ijinkan aku untuk menenangkan diriku dahulu, aku ingin menghindar dari setiaap suasana yang mengingatkanku dengan Jeongmin oppa, kurasa pergi dari Busan adalah jalan satu-satunya eomma, aku akan memulai hidup baruku di Seoul, dan tenang saja eomma aku berjanji aku akan menjaga kesehatanku supaya eomma tidak khawatir” ujarku panjang lebar kepada eomma, kulihat eomma mulai mempertimbangkan saran yang telah kuberikan kepadanya, lalu dia mulai menganggukan kepalanya dan menyetujui ide gilaku, namun aku tak mempunyai pilihan lain aku harus memulai hidup baruku di Seoul dan sedikit demi sedikit melupakan Jeongmin oppa dalam hidupku walaupun aku tau itu adalah hal yang sangat berat bagiku.

Jeongmin oppa bahagialah disana, karena aku juga akan berusaha untuk bahagia disini, semoga kau tidak pernah melupakanku, karena aku juga tak kan pernah melupakanmu.

################

At Seoul.

Hari ini adalah hari pertama kalinya aku berada di kota Seoul, kota Seoul sangat berbeda dengan kota Busan, di Seoul penuh dengan orang berlalu lalang juga kendaraan yang sangat padat sedangkan di Busan tidak begitu banyak, walaupun di Busan sangat nyaman tapi kalau tetap berada di Busan aku akan tetap mengingat Jeongmin oppa, aku akan memulai hidup baruku disini.
Seoul high school adalah sekolah yang akan mendidikku dua tahun ke depan, sekolah inilah yang mungkin akan membawa takdirku menuju kebahagiaan.

“Annyeong yereboun hari ini kita kedatangan siswa baru pindahan dari Busan, untuk lebih mengenalnya saya berikan waktu baginya untuk memperkenalkan dirinya” ujar Taeyon songsaenim kepadaku, aku pun mulai membungkukukan tubuhku di hadapan seluruh calon teman-temanku di Seoul.

“Annyeonghaseyo nan Eun Hae imnida” ujarku ramah.

“Eun hae silahkan duduk di sana” ujar Taeyon songsaenim sambil menunjuk salah satu bangku yang berada di sebelah kiri dekat jendela, disana ada seorang namja yang sedang menenggelamkan wajahnya dalam bangku, dengan ragu akupun mulai duduk disamping namja itu namun namja itu nampaknya tak mengetahui sinyal kedetanganku, aku rasa dia semakin nyenyak dalam tidurnya.

“Nuguya?” tanyanya setelah menyadari keberadaanku,

“Aku..Aku Lee Eun Hae, murid baru disini, dan aku sebangku denganmu , senang berkenalan denganmu” ujarku diiringi sedikit menunduk, namun dia justru acuh tak acuh dan mulai meneruskan aktifitas tidurnya, kurasa dia adalah namja yang aneh namun kuakui dia adalah namja yang sangat tampan.

#############

Bel istirahat berbunyi namun aku rasa namja disampingku itu juga tidak menunjukan tanda ingin keluar, padahal aku ingin tanya mengenai kantinnya, aku benar-benar lapar saat ini.

“Kau tidak ke kantin?” tanyaku kepadanya.

“Aku mau ke kantin, wae? Kau mau ikut?” tanyanya kepadaku, aku menanggapinya dengan nyengir kuda.

“Iya aku lapar sedari pagi belum makan, tapi aku tidak tau dimana letak kantinnya” ujarku jujur.

“baiklah kau boleh iku denganku ke kantin” ujarnya kepadaku, lalu akupun mulai mengekor dibelakangnya, sebenranya siapa nama namja itu, tadi dia begitu acuh tapi sekarang dia begitu baik, namja tampan seperti dia pasti sangat popular di sekolah ini.
Saat itu kami sampai di kantin, keadaan kantin lumayan penuh tentu saja karena jam istirahat makanya kantin disini penuh, hingga kami mendapatkan tempat di dekat aula.

“kau duduk disini saja, aku akan pesankan makanan enak untukmu” ujar jo young min dengan ramahnya, aku mengangguk kemudian dia mulai menghilang di gerombolan anak-anak yang sedang mengantri untuk memesan makanan, aku mengamati sekeliling tepatnya mengamati seluruh sekolah ini, keadaan sekolah yang nyaman dan asri, andai jeongmin oppa ada disini dia pasti sangat senang melihat semua keadaan di sekolah ini.

“maaf membuatmu menunggu” ujarnya ramah kepadaku, akupun mulai tersenyum kepadanya.

“gwencana, oya siapa namamu, kau belum memperkenalkan dirimu kepadaku” ujarku kepadanya.

“nan jo young min imnida , kau cukup memanggilku dengan sebutan young min, senang berkenalan denganmu” ujarnya kepadaku lalu mulai tersenyum ramah,

“hyung,” ujar seorang namja yang mukanya sama persis dengan youngmin mungkin hanya warna rambutnya saja yang berbeda didampingi oleh yeoja cantik disampingnya, lalu mereka mulai menghampiri kami.

“oya kenalkan dia adalah adik keembarku namanya adalah jo kwangmin, dan disampingnya adalah yeojachingunya namanya Hara” ujar youngmin sambil memperkenalkan kami.

“Annyeong, nan Lee Eun Hae, aku pindahan dari Busan, senang berkenalan dengan kalian” sapa ku ramah,

“dia cantik hyung, apakah dia yang akan menjadi pengganti victoria nona” ujar kwangmin berbisik ke arah youngmin, namun aku bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka.

“Apa yang kau katakan, kami baru saja berkenalan hari ini, kau jangan ngomong macam-macam” ujar youngmin kepada kwangmin.

“kau pindahan dari sekolah mana Eun Hae-ah?” tanya hara mendampingiku.

“aku pindahan dari Busan High School hara-ah” ujar ku kepada hara.

“kau teman sebangku youngmin-ah?” tanyanya kepadaku, aku mengangguk pelan.

“kau harus ekstra sabar menghadapinya, kadang dia bersifat dingin dengan seorang yeoja” ujar hara menjelaskan kepadaku.

“ne, tapi sebenarnya dia adalah namja yang baik” ujarku kepada hara sambil melihat ke arah youngmin yang sedang asik bercanda dengan namja yang tak lain tak bukan adalah kembaran youngmin dari kelas sebelah.

“iya , aku juga heran tidak biasanya dia baik dengan seorang yeoja, bahkan ini pertama kalinya youngmin mengajak seorang yeoja di kantin, dia terkenal dingin bahkan yeoja-yeoja yang menyukainya ditolak mentah-mentah olehnya, dan sekarang dia mengajakmu pergi ke kantin bukankah itu adalah suatu keajaiban” ujarnya panjang lebar kepadaku.

“Mungkin karena dia kasihan kepadaku, akukan belum mengerti sekolah ini dengan benar, makanya dia mengajakku ke kantin” ujarku kepadanya.

“makanya kau harus menjaga kakak iparku, kalau dia nakal kau bisa mencubitnya kapan saja” ujar hara dengan suara sedikit dikeraskan hingga youngmin bisa mendengar dengan jelas apa yang hara katakan.

“hya hara-ah, kau jangan berkata macam-macam kepada Eun Hae, kalau kau berani macam-macam aku tidak akan pernah merestuimu dengan kwnagmin” ujar youngmin tentu saja bercanda.

“Ampun kakak ipar aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi” kata hara kepada youngmin.

Ternyata kehidupanku di Seoul tidaklah mengerikan seperti yang kubayangkan sebelumnya, kurasa aku akan menikmati kehidupan SMAku di Seoul, mungkin youngmin bisa menjadi sahabat yang baik untukku.

###############

Youngmin POV

“Hya, youngmin-ah kau tau tidak kalau kelas kita akan kedatangan seorang yeoja, nampaknya dia adalah pindahan dari Busan, dan kudengar-dengar dia adalah yeoja yang yeopo” ujar woohyun kepadaku, aku hanya mengangguk malas mendengarkan perkataannya, aku sudah tau  bagaimana tipe yeoja, mereka adalah makhluk yang selalu datang saat mereka butuh dan mereka akan pergi meninggalkan kita begitu saja jika mereka sudah bahagia/
Seperti Victoria nona contohnya, dia sudah berjanji kepadaku akan terus berada disisiku, namun kenyataannya Victoria eonnie justru meninggalkanku dan berlari kepada namja lain yang tentunya lebih baik dariku, itu membuatku sangat patah hati, tenyata cinta pertamaku tak semulus bayanganku, orang yang kucintai ternyata pergi meninggalkanku, itu cukup untuk membunuh semua rasa cintaku kepada seorang yeoja, aku menolak mentah-mentah berkencan dengan seorang yeoja, bahkan saat kwnagmin berpacaran dengan hara, itupun tak membuatku untuk berubah pendirian.

Namun tak lama Taeyon songsaenim datang bersama dengan seorang yaoja yang aku akui sangat yepo, yeoja itu mengenalkan dirinya didepan kelas dengan manis dan santunnya, sontak membuatku berubah pendirian, awalnya kupikir Eun Hae sama saja denngan yeoja yang lainnya, namun entah mengapa hatiku menilai Eun hae berbeda dengan mereka semua.

Akupun mulai menanyakan tentang dirinya dan membuatku cukup salah tingkah, akupun berpura-pura untuk cuek kepadanya, walaupun kenyataannya entah kenapa aku merasa sangat grogi sekarang, awalnya aku tak mempercayai tentang love at first straihgt, aku menentang filsafat yang mengerikan itu, hingga akhirnya hari ini dan detik ini aku benar-benar mengalami jattuh cinta pada pandangan pertama, aku jatuh cinta kepada Eun Hae padahal aku belum mengenal baik tentang dirinya, apakah ini gila, ya kurasa memang sedikit gila namun itulah kenyataan yang terjadi.

############

Eun Hae POV

Kehidupan ku di Seoul ternyata berjalan dengan sangat menyenangkan bersama dengan sahabat baruku yaitu youngmin, kwangmin dan hara, mereka sangat baik kepadaku, bahkan mereka dengan senang hati menerimaku sebagai sahabat mereka, youngmin juga sangat baik kepadaku, bahkan dia selalu memperlakukanku bak aku adalah seorang princess, sifatnya sedikit mirip dengan Jeongmin oppa.
Mwo apa yang aku katakan sekarang? Tidak seharusnya aku mengatakan hal ini, jeongmin oppa pasti tersinggung disana karena aku telah menyamakannya dengan namja lain, mianhe oppa, aku janji tak akan melakukan hal itu lagi, karena aku yakin aku hanya mencintaimu oppa.
Sebulan sudah aku di Seoul, sebulan sudah aku telah melalui hidup yang indah disini, perlahan hatiku sudah mulai merasa kebahagiaan dan kekosongan ini perlahan sudah diisi dengan kebahagiaan bersama dengan sahabat-sahabat baruku.

“Eun Hae-ah, kenapa kau terlambat?” tanya youngmin saat aku mulai duduk di bangkuku.

“Aku hanya sedikit kesiangan, lagi pula tadi bisnya penuh, jadi aku harus menunggu” ujarku jujur.

“Arraseo, mulai besok aku akan menjemputmu saja, kau tau kan rumah kita satu arah” ujar youngmin kepadaku.

“Annya, aku tak ingin merepotkanmu youngmin-ah” ujarku kepadanya.

“tentu saja kau tidak merepotkanku” kata youngmin, namun saat aku ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba Kyu Seongaenim yang terkenal galak dan evil dikalangan para guru berhasil membuatku mengurungkan niatku untuk membantah perkataan youngmin, hingga aku berusaha untuk menerima semua pelajaran yang dijelaskan olehnya.

Hingga akhirnya saat istirahat tiba.

“Eun hae-ah, kau tidak ingin ke kantin?” tanya youngmin kepadaku.

“tentu saja, apakah hara dan kwangmin disana?” tanyaku balik kepada youngmin.

“tentu saja, kajja mereka sudah menunggu kita” ujar youngmin lalu akku mulai mengekor di belakang youngmin hingga kami duduk di bangku seperti biasa, disana aku melihat kwangmin dan hara sudah menunggu kami, dan kamipun mulai berjalan menghampiri mereka.

“kalian sudah menunggu lama?” tanyaku kepada mereka.

“Anya, dudukklah disini” ujar hara kepadaku, kemudian youngmin mulai pergi memesankan makanan bagi kami, saat aku tengah memperhatikan punggung youngmin yang semakin lama semakin menjauh tiba-tiba hara mengangetkanku.

“sejauh apa hubungan kalian? Apa kalian sudah jadian?”bisik hara kepadaku.

“ania, kami hanya berteman sama dengan aku berteman dengan kalian” ujarku jujur dengan nada berbisik juga tentunya.

“sebenarnya aku dan kwang min oppa ingin kalau kalau kau berpacaran dengan youngmin oppa, sudah cukup lama dia menjomblo” ujar hara berbisik tak kalah pelan bagiku.

“Andweya, tentu saja tidak bisa secepat itu, aku juga baru ditinggal pergi namjachinguku, dan aku belum sepenuhnya bisa melupakan dia” ujarku jujur tentunya dengan berbisik (ini ibu-ibu hobinya bisik-bisik aja #plak)

“kau pasti bisa, perlahan-lahan kau pasti akan mencintai youngmin” ujar hara membuatku termenung, apakah aku bisa melupakan jeongmin oppa begitu saja, setelah sekian lama aku selalu saja mencintainya.

“memangnya kemana perginya namjachinguku” ujar hara yang masih penasaran dengan namjachinguku.

“pergi ke tempat yang sangat jauh dan tak bisa kujangkau lagi” ujarku kepadanya.

“memangnya kemana?” tanya hara masih tak mengerti maksudku.

“surga, dia telah bahagia disana” ujarku kepada hara membuatnya terngangga,

“mianhe, aku bukan bermaksud untuk mengingatkanmu dengannya” ujar hara prihatin.

“gwencana, kau sama sekali tidak salah” ujarku sambil tersenyum dipaksakan tentunya.

“tapi jangan lupa urungkan usulku tadi, aku yakin itu jalan yang terbaik bagi kalian berdua, dengan kalian berdua itu bisa menyembuhkan sakit hati kalian” ujar hara membuatku mengangga, apa yang hara katakan, youngmin juga sedang sakit hati hingga ia memutuskan untuk menjomblo dalam waktu yang lumayan lama.

Akupun secara tidak sadar memperhatikan youngmin, yang sedang bercanda dengan kwnagmin tiba-tiba entah mengapa aku sangat penasaran mengenai Victoria yang sempat kwangmin bisikan kepada youngmin sebulan yang lalu, hingga kuputuskan untuk menanyakan tentang viictoria eonnie sepulang sekolah nanti.

################

“Youngmin-ah, kau akan mengantarku tidak?” tanyaku kepada youngmin yang tengah asik memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas.

“tentu saja, bukankah itu sudah menjadi kewajibanku untuk mengatarkanmu ke rumah ajuhma’mu” ujar youngmin sambil tersenyum ke arahku.

“bagaimana kalau kita jalan-jalan dahulu, aku sedang ingin sekali jalan-jalan sudah lama juga aku tidak jala-jalan” ujarku sambil sedikit memohon kepadanya.

“baiklah, kau ingin pergi kemana?” tanya youngmin kepadaku, aku mengeryutkan alisku tanda berpikir.

“bagaimana kalau kita ke mall, lagi pula aku kan belum pernah ke mall selama di Seoul” ujarku kepadanya disusul anggukan olehnya, hingga kamipun mulai melaju dengan menggunakan mobil youngmin ke mall, ternyata mall di seoul sangat berbeda dengan mall yang berada di Busan, mall di Seoul lebih amat sangat besar dibanding dengan mall yang ada di Busan.

“kenapa, apakah mallnya sangat besar dan cetar membahana badai (ceilahh youngmin ketularan syahrini #ditabok royalties) “ ujar youngmin seolah bisa membaca pikiranku.

“iya , mall disini sangat besar dibanding di Busan” ujarku jujur, lalu youngmin mulai menggandeng tanganku memasuki area food court kamipun mulai memesan makanan yang kami inginkan lalu entah kenapa youngmin menatapku dengan sangat tajam, hingga aku teringat mengenai tujuan awalku kesini.

“Youngmin-ah, bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu?” tanyaku kepadanya.

“tentu saja boleh, apa yang ingin kau tanyakan?” kata youngmin sambil tersenyum kepadaku.

“sebenarnya aku ingin menanyakan sebenarnya siapa victoria eonnie itu, aku tak sengaja mendengarkan perkataanmu dengan kwagmin mengenai vitoria eonnie, dan sejujurnya itu membuatku penasraan, namun jika kau tidak ingin menjawab tidak apa –apa mungkin itu sudah menjadi privasimu” ujarku kepadanya.

“anya, aku rasa kau memang sudah seharusnya tau mengenai vic eonnie, baiklah aku rasa aku akan menceritakannya dengarkan baik-baik ceritaku , arraseo” tanya youngmin kepadaku, akupun mengangguk cepat, aku merasa sudah amat sangat penasaran dengan siapa victoria yang disebut oleh kwang dahulu.

#########

Youngmin POV

Aku senang karena sekarang aku sedang bersama dengan gadis yang kucintai, eun hae dia benar-benar mempu membuatku tergila-gila dan jatuh cinta padanya bahkan sejak pertama kali aku melihatnya, hari demi hari dia membuatku semakin kagum dan terkesima, sifatnya dan sikapnya yang sangat baik dan supel membuatku semakin tertarik dengannya, namun aku sedikit mendengar tentangnya dari Hara kemarin.

Hara mengatakan kalau baru saja eun hae kehilangan namja chingunya, aku memang amat sangat ingin secepatnya mengungkapkan perasaanku kepada eun hae, tapi sepertinya tidak bisa sekarang, aku tau eun hae pasti sangat terluka setelah kehilangan namjachingunya.

Hingga saat dia mengajakku ke mall, aku langsung saja menyetujui idenya, aku rasa aku memang sudah seharusnya berjalan-jaalan dengan eun hae sekarang, dan tanpa kusangka dia ternyata menanyakan tentang vic nona kepadaku, sebenarnya aku merasa sangat malas menjawab pertanyaannya, namun bagaimanapun aku harus tetap memberi tahunya tentang masa lalu percintaanku yang kelam itu.

###############

Flashback.

“Nona, kau ingin pergi kemana?” tanyaku kepada vic nona yang sedang mengepak barang-barangnya.

“sudahlah young, nona rasa kau tak perlu tau kemana nona harrus pergi” ujar vic nona kepadaku.

“tapi nona, aku namja chingumu, tentu saja aku harus tau kemanapun kau akan pergi nona” ujarku kepadanya, hingga akhirnya vic nona berhenti sejenak dari aktifitas mengepaknya dan memandang mataku tajam.

“mianhe nona rasa nona sudah terlalu kejam kepadamu, sehingga nona telah memanfaatkan namja yang sangat baik kepadamu, namun nona tidak bisa berlama-lama disini youngmin-ah, dan nona sebentar lagi juga akan menikah dengan seorang oppa yang tentunya lebih tua dibanding nona” ujar vic nona dan berhasil membuat nafasku tercekat.

“kalau dari awal nona tidak suka dengan pria yang lebih muda sepertiku , kenapa nona mau menjadi yeoojachinguku” ujarku dengan mukaku yang mulai menunduk ke bawah.

“mianhe youngmin-ah, nona hanya memanfaatkanmu, nona tau nona memang sangat jahat, dan nona tak sepantasnya melakukan hal itu, jeongmall mianhe youngmin-ah” kata vic eonnie kepadaku.

“ohh jadi nona memanfaatkanku, supaya mantan namajchigu nona kembali ke pelukan nona, tanpa nona mempedulikan perasaanku” ujarku miris.

“tapi kau tau usia kita terbentang 5 tahun youngmin-ah, akan sangat tidak cocok jika kau dengan yeoja yang tua sepertiku” ujar vic nona mencari alasan.
“sebenarnya aku sangat tidak peduli tetang usia kita, aku melakukan semua ini karena aku memang tulus mencintai nona, namun ternyata pemikiranku tentang nona salah, yasudahlah tidak ada gunanya aku menyesali semua ini, kuharap nona bahagia dengan pilihan hati nona” ujar ku kepada vic nona kemudian aku mulai meninggalkan rumah vic nona dan segera setelah itu aku melesatkan sepeda motorku di jalan dengan kecepatan penuh, betapa bodohnya aku bisa mempercayai vic nona begitu saja, bodohnya aku mempercayai janji palsu yang diucapkan olehnya, hingga tak kusadari air mata mulai mengalir dipipiku.

##############

Eun Hae POV

Sekarang rasa penasaranku sudah sedikit terpecahkan, seminggu yang lalu tepatnya saat kami sedang berada di mall, youngmin sudah menceritakan tentang victoria eonnie kepadaku, sebenarnya hal itu membuatku sedikit syok, bagaimana tidak ? namja yang tulus mencintai vicoria eonnie ternyata hanya dimanfaatkan saja cintanya karena alasan youngmin lebih muda dari padanya, benar-benar tidak bisa dipercaya.

Namun entah mengapa perlahan-lahan rasa sukaku kepada youngmin mulai tumbuh , bagaimana tidak dia selalu saja perhatian kepadaku setiap harinya, dia selalu baik kepadaku, sehingga berhasil membuatku semakin menyukainya, memang kami baru saja bertemu dan berkenalan selama satu setengah bulan, namun semua itu tidak pernah menjadi masalah, aku selalu merasa jika aku telah mengenal youngmin sejak lama, dengan mudahnya aku bisa merasa nyaman jika kau bersamanya.

Namun bagaimana dengan jeongpa? Haruskah aku melupakannya setelah sekian lama aku mencintainya, bagaimana bisa posisi jeongpa dirubah olehh seorang namja yang baru kukenal belum genap dua bulan ini.

“apa yang sedang kau fikirkan , kenapa kau melamun saja” kata youngmin mengagetkanku.

“anya, aku sedang tak memikirkan apapun” ujarku kepadanya.

“kau pasti berbohong, aku tau kau sedang memikirkan apa sekarang” ujar youngmin dengan tampang sok tau (?) nya.

“memangnya kau tau apa?” ujarku kepadanya.

“kau pasti sedang memikirkanku dan mantan kekasihmu” ujarnya kepadaku, membuat senyumku hilang seketika, seolah dia memang benar-benar bisa membaca pikiranku.

“bagaimana kau tau mengenai jeongmin oppa, apakah hara yang memberi tahumu?” tanyaku kepadanya, diapun mulai mengangguk pelan.

“ne, bagaimana bisa kau tidak jujur mengenai hal itu kepadaku, apakah aku tidak bisa dipercaya hingga kau tak menceritakan semua itu kepadaku” ujarnya sambiil tersenyum kepadaku.

“ani bukan begitu, aku hanya ingin mengubur dalam dalam mengenai masa lalu yang memilukan itu” ujarku jujur, hingga akhirnya tak kusangaka youngmin memegang tangan kiriku dan memandang mataku tajam.

“masa lalu tak harus dilupakan, bagaimana mungkin kau bisa melupakan seseorang yang telah lama tinggal di hatimu, tentu saja tak bisa semudah itu, kau hanya perlu membuka lembaran baru tanpa harus menghapus lembaran lama di hatimu” ujar youngmin mampu memberikanku kelegaan berlipat-lipat (?) kali gandanya.

“Gumawoo youngmin-ah, kau berhasil membuatku yakin” ujarku sambil tersenyum.

“membuatmu yakin tentang hal apa?” tanya youngmin kepadaku.

“anya, lupakan saja, ayo kita kekelaas ssebentar lagi bel akan berbunyi” ujarku mengajak youngmin kembali ke kelas kami, entah kenapa pipiku menjadi sangat panas, aku tau perkataan youngmin tadi memang sangat benar, aku mungkin memang harus mengiklaskan kepergiaan jeongmin oppa, tanpa pernah aku melupakannya, aku akan mencoba membuka lembaran baruku bersama dengan youngmin disini.

Tak lama setelah dikelas, hara memanggilku dan mengajakku ke taman belakang sekolah, aku penasaran sebenarnya ada apa yang terjadi dengan hara, apa dia sedang bertengkar dengan kwnagmin sekarang.

“wae, kenapa kau mengajakku kemari?” tanyaku kepadanya.

“aku dapat berita, katanya victoria eonnie tidak jadi menikah, dan kabarnya dia akan secepatnya kembali ke Seoul” ujar hara kepadaku.

“Kenapa kau memberitahuku, kenapa kau tak memberi tahu youngmin saja langsung, hal ini kan tidak ada sangkut pautnya denganku”ujarku lalu mulai membalikan badanku berniat untuk meninggalkan hara dengan semua penjelasannya mengenal victoria eonnie.

“Aku tau kau sedang cemburu sekarang, sekarang kau sudah menyukai youngmin kan? Namun kau berusaha untuk mengingkari hatimu sendiri, karena kau takut kepada mantan namjachingumu” ujar hara kepadaku sukses membuatku berbalik menghadapnya, semua yang dikatakan hara memang benar, apakah aku harus berterang kepadanya.

“bagaimana kau bisa mengetahui semuanya?” tanyaku kepadanya.

“semua itu gampang, sudah terlihat dengan jelas bahwa sekarang kau menyukai youngmin, saranku jagalah youngmin, jangan sampai victoria eonnie merebutnya darimu, karena firasarku mengatakan dia akan mengejar youngmin sesampainya di Seoul nanti, arraseo” ujar hara kemudian pergi meninggalkanku yang dibuattnya mengangga, bagaimana hara selalu bisa menebak hati dan pikiran orang, jangan-jangan dia memang seorang peramal, namun bagaimanapun saranmu akan selalu kupertimbangkan hara, gumawoyo.

######################

Sebulan telah berlalu, namun tak kulihat tanda kedatangan victoria eonnie ke Seoul, akupun sering menanyakan apakah vic eonnie sudah di seoul kepada youngmin, namun youngmin selalu mengatakan kalau vic eonnie sedang berada di Aussie, namun  aku baru percaya vic eonnie sudah berada di Seoul hari ini tepatnya saat aku tak sengaja mendengarkan perkataan youngmin dengan seorang yeoja di taman belakang.

“kenapa nona kembali lagi, bukankah seharusnya nona hidup nyaman di Aussie saat ini?” tanya youngmin kepada seorang yeoja yang sedang berada di depannya.

“anio, nona mempertimbangkanmu, sangat berat melapaskanmu youngmin-ah” ujar yeoja itu kepada youngmin yang membuatku ingin mutah saja.

“bukankah dulu dengan mudahnya nona melepaskanku, apakah nona sudah lupa peristiwa dua tahun lalu?” tanya youngmin dengan suara parau.

“nona tau mungkin nona jahat kepadamu, semua tindakan jahat yang telah nona lakukan kepadamu berhasil memberikan karma yang seimbang bagi nona, di Aussie nona selalu memikrkanmu, bahkan nona memutuskan untuk meninggalkan namjachingu nona demi kamu youngmin-ah, jebal maafkan nona, dan terimalah nona seperti dahulu lagi” ujar yeoja itu berhasil membuatku syok dan mengangga indah.

“Mianhe nona perasaanku bukan mainan yang bisa kau mainkan saat aku butuh dan kau buang saat kau merasa bosan” ujar youngmin mantap.

“tapi kau tau kan nona mencintaimu” ujar vic eonnie tak mau mengalah.

“Mianhe nona, awalnya kupikir aku tak bisa mencintai yeoja lain selain nona, namun aku salah nona, aku sadar sekarang aku telah mencintai yeoja lain dan yang pasti yeoja itu bukanlah nona” ujar youngmin sambil berusaha pergi namun saat youngmin hendak pergi, vic onnie memegang tangannya, hingga sukses membuat tubuh youngmin mengarah kepadanya, dan dalam hitungan detik victoria eonnie sukses mengecup bibir indah milik youngmin.

Tuhan kenapa kau biarkan aku mengetahui semua kenyataan pahit dan memilukan seperti ini? Kenapa aku harus melihat semua ini dengan mata kepalaku sendiri, tanpa terasa air mata mulai berjatuhan dipipiku, hingga akhirnya aku semakin terhanyut dalam kesedihanku, tak lama kemudian aku mulai mengambil tasku dan memutuskan untuk pulang lebih awal setelah mendapatkan ijin dari songsaenim.

Youngmin aku tau semua ini bukanlah salahku, tapi kenapa kau tak menolak dicium olehnya, apa mungkin kau masih mencintainya , kenapa kau begitu jahatnya kepadaku, apakah kau sama sekali tak memikirkan perasaanku, entah kenapa sakitnya masih sangat terasa , perkataan hara memang benar, vic eonnie datang ke Seoul lagi karena ingin mengejar youngmin lagi setelah dia membuang youngmin begitu saja.

Youngmin-ah kau jahat kepadaku.

######################

Victoria nona tak kusangka kau sekeji itu, kau pergi saat kau mendapatkan namja yang kau inginkan dan kau kembali kepadaku setelah namja yang kau inginkan pergi meninggalkanmu , cinta ini memang bodoh, karena cinta otakku tak bisa berjalan dengan sempurna, bahkan bagaimana dulu aku bisa memaafkanmu begitu saja setelah kau berulang kali mencampakanaku nona, bagaimana bisa kau berlaku tak adil kepadaku seperti ini,

Nona mianhe, aku bukanlah boneka lagi, sekarang aku mempunyai hati, hati yang digunakan bukan untuk mencintaimu melainkan untuk yeoja yang lain yang selalu menemani hari-hariku sekarang, yaitu eon hae, walaupun kami belum genap saling mengenal selama tiga bulan, namun hatiku cukup yakin kepadanya,
dia yeoja yang berbeda dari victoria nona, bahkan dia adalah yeoja yang sangat setia.

Aku memutuskan untuk kembali ke kelas dan menghampiri eun hae, aku akan menceritakan mengenai sikap victoria eonnie yang amat sangat jahat kepadaku, namun saat aku kembali ke kelas aku tak mendapati eun hae disana, bahkan aku tak melihat tasnya disana.

“ apakah kau melihat eun hae?” tanyaku kepada sunny, yeoja yang duduknya di depan eun hae.

“eun hae-ah, tadi dia ijin pulang dia mengatakan kalau dia sedang tak enak badan” ujar sunny kepadaku.

“gumawo” kataku kepadanya, kemudian aku mulai merogoh handphone disakuku dan menghubungi eun hae, namun sudah berkali-kali aku menelefonnya dia masih saja tak menjawab telefonku, hingga kuputuskan untuk mengirimkan pesan kepadanya.

To : Eun Hae
Kau pergi kemana? Kenapa tidak menghungiku, kau sakit apa?”

Sejujurnya aku merasa sangat kuatir saat ini, bagaimana tidak?yeoja yang kucintai sekarang pulang tanpa memberikan kabar kepadaku, bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk.

From : Eun Hae
Nan gwencana, kau tidak perlu menghawatirkanku.

Aku hanya tidak enak badan, aku ingin istirahat.
Balasan darinya cukup membuatku tenang, entah kenapa dia bersikap begitu aneh seperti itu, apakah dia melihat adegan mengerikan di belakang tadi, omo apa yang harus aku lakukan saat ini, bisa-bisa dia salah paham mengenai hubunganku dengan victoria nona.

Baiklah mungkin aku harus berpikir positif, mungkin benar eun hae sedang tidak enak badan saat ini.

##############

Sudah tiga hari ini eun hae tidak masuk ke sekolah, bahkan dia melarangku jika aku akan menjenguknya di rumah, namun aku tak mau dia melarangku sekarang, aku harus mengetahui bagaimana keadaannya sekarang, apakahh dia tak tau kalau aku sedang menghawatirkannya sekarang?

Sepulang sekolah, aku segera menacap gasku menuju ke rumah ajuma Eun hae disana, rumahnya nampak sepi, namun aku memutuskan untuk masuk dan memencet bel rumah eun hae, sekali dua kali tetap tak ada jawaban dari sang empunya rumah, namun saat ketiga kalinya pintu di rumah itu tiba-tiba terbuka dan aku melihat eun hae sedang menatap nanar ke arahkku.

“Eun hae-ah, gwencana? “ tanyaku kepadanya lalu mulai memeluknya erat, dia meronta erat memintaku untuk melepaskan pelukannya, namun aku sama sekali tak mempedulikannya, aku tetap memeluknya erat, hingga akhirnya aku melepaskan pelukan darinya.

“Masuklah” ujarnya kepadaku, lalu akupun mulai masuk dan duduk di kursi yang berhadapan dengan eun hae sekarang.

“untuk apa kau kesini?” tanya eun hae ketus.

“waeyo? Apa yang terjadi denganmu saat ini, kenapa kau sangat ketus kepadaku” tanyaku bingung kepadanya.

“aku sedang ingin istirahat sekarang, kalau tidak ada hal yang ingin kau katakan kepadaku, lebih baik kau keluar sekarang” katanya dengan mata yang tak mau melihatku.

“kenapa kau seperti itu? Ada masalah apa denganmu?” tanyaku kepadanya.

“uruslah urusanmu sendiri, aku ingin istirahat, jadi sebaiknya kau pulanglah” ujar eun hae lalu mulai meninggalkanku sendiri di ruang tamu, sebenarnya ada apa dengan eun hae, kenapa dia terlihat sangat aneh, apakah aku telah melakukan kesalahan yang keji terhadapmu.


Hingga akhirnya kuputuskan untuk pulang, aku berusaha untuk memikirkan hal yang positif tentangnya, mungkin dia seperti itu karena dia sedang tidak enak badan.

Hingga keesokan harinya aku datang ke rumahnya, namun sama sekali tak ada yang membukakan pintu bagiku, keesokan harinya pun sama, aku mengetok pintu rumahnya berkali-kali namun tetap saja tak ada jawaban darinya.

Hingga hari ini kuputuskan untuk mencari dan menagih penjelasan darinya, cukup sudah dia tak mau menemuiku, cukup sudah dia tak mengangkat telefonku dan membalas pesanku, aku harus mengetahui penyebab perubahannya sekarang,.

Kuketuk pintunya hingga tak lama kemudian seorang wanita paruh bawa membukakan pintu bagiku, aku sangat bersyukur ajuma sudah di rumah saat ini, sehingga memudahkanku untuk bertemu dengan eun hae sekarang.

“mianhe mengganggu ajuma, bisakah saya bertemu dengan eun hae?” tanyaku kepada kang ajuma, kang ajumapun mempersilahkan ku duduk dan akupun menunggu eun hae turun hingga tak lama kemudian eun hae turun dengan keadaan yang kurasa sudah sangat baik untuk kembali bersekolah lagi.

“untuk apa kau kemari lagi?” tanyanya kepadaku, hingga akhirnya aku memegang tangannya memutuskan untuk mengajaknya pergi, dia terus saja memakiku karena aku memintanya untuk pergi begitu saja, tanpa dia pamit kepada ajumanya, namun aku sama sekali tak peduli, aku sungguh tak peduli, cukup sudah aku dipermainkan oleh eun hae saat ini, hingga akhirnya kami tiba di sebuah pantai yang berada di pinggiran Seoul, kamipun mulai duduk dipantai sambil memandangi ombak yang sedang menari dengan indahnya di hadapan kami.

“kenapa kau mengajakku kemari?” tanya eun hae membuka suara.

“aku ingin menuntut penjelasan darimu” ujarku tegas.

“penjelasan apa lagi?” tanyanya pura-ppura tak mengerti.

“kenapa kau menghindariku? Kenapa kau tak membalas pesanku? Dan terutama kenapa sifatmu berubah kepadaku” ujarku dengan tatapan mata tajam mengarah ke padanya, namun aku tak peduli aku sudah hampir gila karenanya, dia membuatku benar-benar putus asa.

“apakah semua itu penting bagimu” eun hae bertanya balik kepadaku.

“bagaimana tidak penting jika itu menyangkut tentang yeoja yang sangat kusayangi di dunia ini” ujarkuu mantap.

“bukankah victoria eonnie yeoja yang kau cintai, bahkan kemarin aku melihat kalian berciuman” ujar eun hae membuatku sadar penyebab perubahannya selama ini, dia melihat perbuatan kotor yang vic eonnie lakuukan padaku, namun sungguh demi Tuhan aku tak ingin melakukan semua ini.

‘Rasa cintaku kepada victoria eonnie telah berakir dan rasa cintaku kepadamu telah tumbuh saat ini” ujarku jujur, dia terlihat sangat gugup dan mulai menunduk menghindari tatapan mataku.

Akupun memegang tangan kirinya dan menatapnya tajam.

“pandanglah aku eun hae-ah, ada yang ingin kukatakan kepadamu” perintahku kepadanya hingga akhirnya dia memandang wajahku.

“aku hanya ingin kau tau, sekarang aku sadar kalau kaulah wanita yang kucintai di dunia ini, victoria eonnie hanyalah bagian dari masa laluku, dan kau adalah masa depanku. Aku tau mungkin berat bagimu, kau mungkin belum bisa sepenuhnya melupakan jeongmin, namun kau tak perlu melupakannya, yang harus kau lakukan adalah menyisakan sedikit ruang dihatimu untukku, aku yakin seiring dengann waktu, kau pasti akan bisa mencintaiku seperti kau mencintai jeongmin” ujar ku kepadanya, hingga tak sadar air mata mulai menetes dipipinya.

“Sekarang maukah kau menjadi yeojachinguku? Aku berjanji aku akan selalu menjagamu dan aku tak kan pernah meninggalkanmu, kau boleh pegang janjiku” ujarku kepadanya.

“why not, aku juga mencintaimu youngmin-ah” ujar eun hae kepadaku, refleks membuatku memeluknya, aku sekarang merasa sebagai namja yang paling beruntung di dunia karena mendapatkan cinta dari yeoja yang paling kusayang di dunia.

Aku berjanji aku akan selalu menjaga dan menyayangimu Eun Hae-ah, jeongmall saranghaeyo.

#################

Eun Hae POV

Saat aku berfikir aku merasa sebagai seorang yeoja yang paling malang di duniia ini karena di tinggalkan oleh namja yang sangat kusayang di dunia ini, namun aku salah detik ini aku telah berubah menjadi yeoja yang paling beruntung di dunia, walaupun aku telah ditinggalkan oleh namja yang sangat kusayang namun Tuhan mengirimkan gantinya bagiku, Tuhan telah mengubah pandanganku, Tuhan mengizinkanku merasakan indahnya cinta dalam hidupku.

Terima kasih Tuhan aku berjanji akan selalu menjaga cinta ini untuk selamanya, dan untuk jeongmin oppa jangan pernah khawatir aku tidak akan pernah melupakan oppa, oppa akan selalu ada di dalam hatiku untuk selama-lamanya,
Saranghae youngmin-ah.

END


Jangan lupa tinggalkan jejak di ff ini ya..
gumawo.. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar