ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Kamis, 20 Desember 2012

You and I




Tittle : You and I
Cast : Park Bom (2NE1) & Choi Seunghyun ( TOP Bigbang)
Lenght : Ficlet / Oneshoot
Genre : Romance
Rating : G
Author : Stephcecil
A/N : Heummm... jujur author bingung mo ngomong apa ._. , berhubung masih belom nemu inspirasi buat FF-FF yang series.. jadinya aku buat FF ini deh,... mian kalo ada (?) reader yang nungguin FF=FF seriesku >.< . Met baca deh nih FF.. mian kalo cerita gaje, alur kecepetan, gaya bahasa amburadul, atau typo yang tersebar dimana-mana. Happy reading and don't forger to COMMEn and REACTION!!!



***

Park Bom POV


Grusak Grusuk

Sebuah suara terdengar oleh indera pendengaranku, sontak aku terbelalak kaget dan segera terbangun dari tidurku. Dengan posisi masih terduduk di kasur, kukucek mataku dan menggeliat perlahan. Setelah berhasil ‘mengumpulkan nyawa’, otakku mulai bisa mencerna apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Kulayangkan pandangan ke sekeliling kamar. Lagi-lagi dia melakukannya. Kusibakkan selimut tebal yang menyelimuti tubuhku dan keluar dari kamar.

“ Seunghyun-ah! “ aku berteriak memanggil namanya. Suaraku yang cukup keras menggema ke sekeliling rumah. Namun tak juga ada jawaban.

“ Yeobo, kau dimana? “ panggilku lagi. Saat ini perasaan kesal, khawatir, dan letih bercampur menjadi satu. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padanya?

“ Yeobo ?! “ Tepat pada saat itulah kudengar bunyi benda yang pecah dari arah dapur. Hatiku seolah mencelos mendengar bunyi tersebut.

PRAAANGG!!

Dengan kecepatan penuh aku berlari ke sana, dan kudapati Choi Seunghyun, namja yang sejak seminggu lalu resmi menjadi suamiku sedang berjongkok dan meraba-raba lantai berusaha memunguti pecahan gelas yang berserakan. Rupanya gelas itulah yang menimbulkan bunyi tadi.

“ Apa yang kau lakukan ? “ tanyaku lirih

***
Author POV


“ Apa yang kau lakukan ? “ tanya Bom

“ Bom-ah ? Kau disini ? “ Seunghyun balas bertanya sembari menoleh ke kanan kiri, mencari keberadaan istrinya.

Park Bom mengalihkan pandangannya ke langit-langit, mencoba untuk tidak menangis pada saat itu.. Walaupun hatinya berasa diiris-iris. Ia pun berjalan ke sudut ruangan dan menyalakan sakelar sehingga ruangan yang tadinya gelap kini menjadi terang benderang oleh sinar lampu.

Park Bom pun ikut berjongkok di sebelah Seunghyun dan menggenggam tangan Seunghyun dengan erat dan hangat.

“ Aku disini.. “ kata Bom.

“ Mianhe.. Tadinya aku haus dan ingin minum tapi karena tidak berhati-hati, aku jadi memecahkan gelas dan membangunkanmu.. “ ucap Seunghyun. Suara namja itu terdengar bergetar. Park Bom menggeleng perlahan, walau tahu benar jika suaminya itu takkan mampu melihatnya.

“ Gwenchana.. Kau kembalilah ke kamar dan tidur saja, biar aku yang membereskan ini “ kata Park Bom.

Bukannya pergi seperti yang diperintahkan oleh istrinya, namja itu malah diam saja, tidak bergerak satu cm pun dari tempatnya.

“ Waeyo ? Apa kau lupa letak kamarnya ? Kau hanya tinggal.. “

“ Bukan itu “ Seunghyun buru-buru memotong perkataan Bom.

“ Lalu apa ? “ Park Bom menaruh pecahan-pecahan gelas kaca itu ke dalam kantong plastik dan segera membuangnya.

“ Jujurlah, kau menyesal bukan ? “

“ Menyesal? Apa yang harus kusesali ? “ tanya Bom heran.

“ Menikah denganku “

Pertanyaan itu membuat Bom tertegun. Ia sama sekali tidak menyangka jika Seunghyun akan menanyakannya pertanyaan semacam ini.

“ Kenapa aku harus menyesal menikah denganmu ? “

“ Karena aku buta “

Seketika itu juga, bagaikan menonton film layar tancap (kayak orang jaman dulu itu loohh.. -_-) , peristiwa naas itu terputar kembali dalam otaknya, peristiwa kelam yang selama ini berusaha ia lupakan namun selalu gagal. Yahh, peristiwa yang membuat Seunghyun mau tidak mau harus menghabiskan sisa hidupnya dalam kegelapan.

***
Flashback


Seorang yeoja dengan rambut panjang sepunggung sedang sibuk dengan telepon genggamnya. Dia berdiri di pinggir jalan, tampaknya yeoja itu akan segera menyeberang.

Yeoja itu berjalan selangkah…

Dua langkah..

Sebuah mobil sedan bergerak cepat menuju ke arahnya, namun yeoja itu terlalu sibuk dengan handphonnye untuk menyadarinya.

Tiga langkah..

Tiiiiiitttttttttttt…….!!!!

Bunyi klakson mobil memekakkan indera pendengaran yeoja itu. Ia mendongak dan menyadari bahwa sebentar lagi nyawanya bisa melayang. Namun, bukannya berusaha menghindar, yeoja itu malah diam terpaku di tempatnya. Seolah pasrah pada kejadian yang akan menimpanya.

***
Park Bom POV


Tiiiiiiittt….!!!

Aku mendongak, mengalihkan pandangan dari handphoneku dan segera menoleh. Saat itulah kulihat sebuah mobil sedan sedang melaju dengan kecepatan penuh menuju ke tempatku berdiri.

Aigoo…!! Apa yang sedang kulakukan? Aku harus pergi dari sini!! Namun, apa ini? Kenapa kakiku tidak bisa digerakkan? Apa yang sedang terjadi?

Akhirnya kuputuskan untuk memejamkan mataku dan pasrah akan kejadian selanjutnya.

***


Tinggal satu meter lagi..

Dan… BRAAAAKKKKK!!!!

Tepat pada saat itu, sebuah tangan mendorongnya dengan kasar ke pinggir jalan.

“ Arghhh…. “ Bom meringis kesakitan, lutut dan sikunya lecet-lecet dan mengeluarkan darah. Tapi kemudian ia sadar jika ada sesuatu yang lebih penting saat ini. Bom segera menoleh dan menyadari jalanan penuh dengan kerumunan orang-orang. Bom segera bangkit berdiri dan menerobos kerumunan tersebut, tak dipedulikannya rasa nyeri dan perih yang menjalari tubuhnya.

Dan Pada saat itulah, dengan mata kepalanya sendiri dia melihat namja yang paling ia cintai terkapar di sana, dengan darah yang terus mengalir deras dari mulut dan hidungnya. Semua itu demi menyelamatkan dirinya.

Tes..

Tes..

Air mata Park Bom berjatuhan satu demi satu, seiring dengan turunnya hujan yang mengguyur kota Seoul.


***

Park Bom POV


“ Bagaimana dokter? Ia baik-baik saja kan ? Tidak ada hal buruk yang menimpanya kan ? “ tanyaku bertubi-tubi pada dokter yang baru saja keluar dari kamar tempat Seunghyun dirawat.

Kulihat dokter itu menghela nafas dan kemudian mengangguk perlahan.

“ Jadi, ia tidak apa-apa ? “ tanyaku lagi.

Jantungku berdegup amat cepat dan tanganku lembab karena keringat. Entah mengapa pada saat itu, aku dapat merasakan suatu firasat buruk.

“ Do-dokter.. ? “

“ Kondisinya sudah stabil saat ini… tapi, ia kehilangan penglihatannya “ jawab Dokter itu. Suaranya pelan dan nyaris tak terdengar. Mungkin takut menyinggung perasaanku.

“ Bohong.. dokter pasti bohong! “ aku mundur beberapa langkah menutup telingaku. Tapi tetap saja, kata-kata dari dokter itu masih dapat terdengar dengan jelas.

“ Mianhe.. tapi yang kukatakan adalah hal yang sebenarnya “

Jadi, semua ini benar? Seunghyun kehilangan penglihatannya karena aku? Aku memang bodoh!!!! Waeyo?! Waeyooo…???!!!! Seunghyun-ah… mianhe… jeongmal mianhe….

Hiks… Hiks..

Flashback End

***



“ Bom-ah ?

Park Bom terkesiap kaget, pertanyaan Seunghyun membuat yeoja itu tersadar dari lamunannya.

“ Ne ? “

“ Kau menyesal kan ? “

“ Tidak “ jawab Bom mantap.

Raut wajah Seunghyun terlihat sedikit kebingungan mendengar jawaban istrinya.

“ Tapi aku ini buta! Aku tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain dan aku selalu saja merepotkanmu. Aku… “

CUP!

Belum sempat Seunghyun melanjutkan perkataannya, Bom mencium pipi suaminya itu dengan lembut. Otomatis Seunghyun pun terkejut dengan hal yang baru saja dilakukan istrinya.

“ Tidak. Karena aku telah memilihmu dan aku sangat mencintaimu. “

Seulas senyum tipis tersungging di bibir Seunghyun. Ia pun memeluk tubuh istrinya itu dengan penuh rasa sayang dan kehangatan.

“ Kau juga mencintaiku kan ? “ tanya Bom.

“ Aku selalu mencintaimu “


=The End=

1 komentar:

  1. keren thor, tapi sayangnya alurnya kecepatan kalau lebih lambat pasti ceritanya lebih dramatis. tapi ini udah bagus kok :)

    BalasHapus