ATTENTION !!!

Anyeonghaseyo our lovely reader ^^
Selamat datang di blog ini, Selamat membaca =)
Dan jangan lupa pula untuk meninggalkan jejak berupa komentar setelah membaca ^^

PS : dibutuhkan author baru untuk blog ini buat siapa saja, yang tertarik silahkan liat caranya di laman "yang mau jadi author kesini! ". kami membutuhkan author-author baru karena banyak author yang hiatus ._. kami selalu menerima author baru.

BAGI SEMUA AUTHOR : WAJIB selalu mengecek laman "Cuap-cuap reader and author" .

SAY NO TO PLAGIARISME & SILENT READER!!

Gomawo !

Sabtu, 30 Juni 2012

Surprised !!!




Author                      : Taesung
Tittle                         : Surprised (Oneshoot)
Main Cast                 : Park Haena (OC) & Lee Donghae (Suju)
Rating                       : G


***




`Langit malam dipenuhi awan awan gelap,udara terasa berat dan lembab, Menandakan hujan akan turun. Jam menunjukkan pukul 24.00. Di sebuah rumah seorang gadis berambut ikal dengan lincahnya menuruni 2 anak tangga terakhir menuju ruang tengah. Ia bisa mendengar bunyi letupan popcorn di dalam microwave. Aromanya membuat ia ingin sekali melahap butir butir popcorn yang asin dan lezat oleh mentega.

“Park Haena..” Panggil seorang wanita paruh baya yang sibuk menjahit kain yang ia pegang di sofa ruang tengah.

“Ne,mwo oemma??” Sahut haena.

“Aku ingin meminta bantuanmu..” Lanjut sang ibu.

“Jakkamanyeo oemma, aku harus membereskan sesuatu..” Jawab haena.

Park haena pergi ke dapur dan menuang popcorn itu ke sebuah mangkuk besar. Lalu beranjak ke ruang tengah untuk menemui ibunya. Di tarungya mangkuk besar itu di atas meja,dan kemudian duduk di sebelah oemmanya.

“Mwoyo oemma??”

“Bisa kau lanjutkan jahitan alas meja ini untuk oemma??Oemma sudah tak kuat melek hoammhh…” Ibu haena menguap lebar kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar.

“Aisssh… aku tidak akan bias berkonsentrasi menonton film kalau begini…” Keluhnya sambil mendesah berat. Haena meraih remote control di hadapannya dan memutar film horror kesukaannya,yaitu film “The Mummy” Bisa ditebak yeoja yang satu ini sangat menggemari segala hal yang berbau horror. Ia mengarnyitkan matanya dan mencoba focus untuk memasukkan benang ke dalam lubang jarum yang sangat kecil.

“Ini bagian yang paling kubenci.ckk…”

“JDDUARRR!!!” Suara petir menggelegar dari luar ruangan.Dan tiba tiba listrik padam total setelah beberapa detik pasca petir berbunyi.

“ WHOAAAA!!!!” Teriaknya histeris karena ia benar benar takut dengan kegelapan. Ia meraba raba meja di sampingnya berharap ada sebuah senter untuk memberinya penerangan namun nihil. Tak ada senter sama sekali. Diletakkannya kain yang ia pegang kemudian memberanikan diri untuk berjalan ke dapur.

‘Drrrttt…Drrrttt…’ Getaran ponsel haena berhasil menghentikan langkanya sejenak.

“Siapa yang memberiku sms selarut ini?”

‘Di bawah sinar rembulan, disertai derasnya hujan aku akan menghabisimu tiada ampun. Sebelum itu terjadi mataku akan terus mengikuti langkahmu,Park Haena….Berhati hatilah!!’

‘Glekk!!’  haena menelan air liurnya setelah ia membaca pesan misterius tersebut. Cepat cepat ia menekan tombol delete kemudian mengatur detak jantungnya yang semrawut.Karena tegang. “Lelucon macam apa ini….” Tak lama setelah itu listrik kembali hidup.Haena sedikit tenang kemudian berjalan kembali ke sofa ruang tengah. Di cernanya kembali semua kata kata dalam pesan tersebut.
“Ini semua gila…”

***

~Gyeongbok-ghu Senior high school~



Haena terlihat serius membaca sebuah novel horror yang ia pegang.Ia sangat gemar semua tentang horror, namun jika kejadian horror itu benar benar terjadi pada dirinya, nyalinya akan menciut sangat berbanding terbalik saat ia menonton filmnya, nyalinya akan sebesar gunung. Bahkan dalam satu hari ia dapat menonton 2 film horror sekaligus. Seorang namja berpawakan tinggi,berambut pirang serta wajahnya yang rupawan melintas di hadapan haena. Ditolehnya sedikit namja itu.

“Dia sudah datang…” Lee Dong hae begitulah ejaan namanya.

“Annyeong…” Sapa haena ramah. Donghae tak menjawabnya namun malah memandangnya dingin. “Ada apa dengannya?Tak seperti biasanya dia bersikap seperti itu…” Tak banyak yang tahu tentang hubungan donghae dan haena.Mereka sudah berpacaran kurang lebih 2 bulan lamanya.Dengan santai donghae meniup permen karet di hadapan haena. Ia tak menghiraukan haena yang mencoba berkali kali mengambil perhatiannya. Akhirnya haena menyerah.Ia memutuskan kembali menatap novel horrornya.

***



Kim Seosangnim berjalan masuk ke ruang kelas dan memulai pelajaran kimia yang menegangkan karena guru kim dikenal sebagai guru kimia paling ganas versi murid-murid setempat. Sesekali haena menoleh pada donghae dengan tatapan bingung.

“Keluarkan Pekerjaan rumah kalian sekarang!!” Teriak guru kim.

“Nde??”Wajah haena berubah pucat. Ia melihat seluruh murid di kelas mengeluarkan buku tugas dari tas mereka masing masing.Kecuali dirinya.

“Kyuhyun’ah,seingatku tidak ada PR kimia..”Bisik haena pada teman di depannya. Cho Kyuhyun. “Seingatmu memang tidak ada PR tapi kenyataannya ada. PRnya halaman 34. Jangan bilang kau tidak mengerjakannya.” Balas Kyuhyun.

“Tapi…tapi…”

Kyuhyun menatap haena cuek kemudian kembali memandang lurus ke depan. Haena berpikir keras untuk mencari alas an. Namun terlambat,Kim seosangnim sudah berdiri tegak di samping haena. “Mana buku Tugasmu?” desak guru kim sambil melototi haena.

“ Eh? Itu…ehm… itu… buku saya ketinggalan di meja belajar. “ Jawab haena gelagapan.

“Banyak alasan kau itu!!Cepat berdiri di luar!!Jangan pergi sebelum aku menyuruhmu pergi.Arra!!” Gertak guru kim.

Ekspresi haena terlihat kusut wajahnya memerah karena menahan malu. Kejadian itu sukses mengundang gelak tawa murid seluruh ruangan.

“Aisssh…Kenapa hari ini sangat sial!!Biasanya aku tidak pernah lupa mengerjakan tugas rumah tapi sekarang.. Aisssh!!” Haena mengacak acak rambutnya sambil mengintip dari luar jendela.

***



“TENG…TENG…TENG…” Begitu bel usai berdering anak anak dari kelas 3-1 berhamburan keluar untuk istirahat. Bebrapa yeoja saling berbisik lalu tertawa terkekeh. Sedangkan para namja mengejek dan mengolok olok haena. Haena hanya bisa menutupi telinganya dan berusaha bertahan. Tak lama kemudian donghae keluar dari kelas. Haena sedikit bernafas lega.

“Donghae-ah!!”Seru haena. Donghae menutup lubang telinganya dengan headset dan berjalan melalui haena tanpa menoleh sedikitpun padanya.

“Dicuekin yah?Kasian!!” ejek seorang namja. Haena menutup telinganya lalu berjalan meninggalkan mereka yang semakin menjadi jadi. Haena berjalan menerobos kerumunan murid murid, Di lorong loker loker berdentang gossip dimana mana, yeoja2 menjerit jerit dan para namja tertawa tawa.

Hanya haena yang terlihat terombang ambing antara hidup dan mati.

‘BRRUAKKK’ Haena menabrak keras tubuh seorang yeoja hingga tersungkur ke belakang.

“ Aigoo..Siapa orang hina yang telah menubruk tubuhku…” Yeoja tersebut menegaskan kata orang hina ke wajah haena.

“Hye soo-ah jeongmal mianhae..” desah haena .

“Ooohh..Ternyata dia adalah siswa teladan di sekolah kita. PARK HAENA!! Tak kusangka kau punya hobi menubruk orang sembarang dasar PREMAN KAMPUNG!!!” kata hye soo sinis.

“Kau gila?Apa kau lupa meminum obatmu hari ini…Kenapa sikapmu berubah seperti ini!!? Bukannya kita sahabat…” Haena mengulurkan tangannya kearah hye soo yang jatuh terduduk. Dengan kasar ia menepis tangan haena.

“Berani beraninya kau bicara seperti itu…!!Aku bisa bangkit sendiri” Kejadian ini telah menjadi pusat perhatian seluruh murid di sekitarnya. Haena mengangkat sebelah bibirnya.

“ Kau yeoja 25 watt!! APA KAU SADAR APA YANG KAU LAKUKAN?? Sepertinya kau kerasukan setan sekolah ini!!” Tiba tiba donghae hadir di tengah tengah mereka.

“Chagiya.. Kenapa kau ribut disini.. ayo kita pergi ke kantin..”Ajak donghae pada song hye soo bukan pada haena.

“Cha..Chagi?? Se..sejak kapan??” Kata haena terbata bata. Tanpa sadar air matanya jatuh di pipi chubby haena..

Hye soo melingkarkan tangannya di lengan donghae.

“Kajja chagiya…” Donghae mengecup pipi hye soo kamudian pergi bersama meninggalkan haena yang berdiri terpaku dengan air mata yang sudah tidak dapat terbendung lagi.


***
Park haena pov.

Degg… jantungku terasa berhenti berdetak saat menyaksikan donghae mencium pipi hye soo. Apa yang sebenarnya terjadi ini?? Donghae’ah……. Air mataku sudah tak dapat kubendung lagi, Donghae sudah mencampakkanku mentah mentah. Aku terkulai lemas dengan air mata yang terus mengucur deras. Jelas jelas ia sudah berpaling ke hye soo, Mungkin aku harus merelakannya.


***

Author pov.
             


Dari kejauhan hye soo dan donghae mengintip secara diam diam dari balik pilar sekolah.

“Akting yang bagus donghae’ah…kau lihat dia benar benar menangis, cepat hubungi kim seosangnim sekarang!!Saatnya untuk ke rencana berikutnya”

“ Kasihan juga haena-ku terihat sangat terpukul dengan perilakuku tadi..Kesalahanku ini tak dapat diampuni..Mianheyo haena’ah..”hye soo menyikut keras perut donghae

“Aigoo…!!!”Rintih donghae.

”Pabo…Bukankah itu tujuan kita sejak awal,membuat hye soo menangis, kini aku tau letak kelemahannya,Ppalli kau hubungi guru kim!!” bentak hye soo.

“Ckk..ne..ne..”

***


             


Haena masih menangis terisak seakan tak percaya apa yang barusan terjadi. ‘TING..TONG…TING..TONG’ ‘Panggilan untuk Park Haena murid kelas 3-1 harap temui guru Kim Byul Gun di ruang guru..!’

“Ada apa guru kim memanggilku..?” Haena menyeka air matanya kemudian berlari menuju ruang guru untuk memenuhi panggilan.

***
~Ruang guru~
            

‘Tokk…tokk…tokk…’ Haena mengetuk pelan pintu ruang guru.Kemudian berjalan memasukinya. Tak jauh dari pintu masuk Guru kim terlihat duduk manis dengan ekspresi yang sama sekali tidak menyenangkan. Haena membungkukkan pelan badannya kemudian mendekati guru kim.

“Ada apa guru kim memanggil saya??” Tanya haena memulai pembicaraan.

“Kau tahu apa kesalahanmu?” suasana tegang menyelimuti hati haena.

“ne…” Haena menunduk tak berani menatap wajah guru kim yang memandangnya tajam.

“Aku sangat kecewa terhadapmu, kau adalah siswa terpandai dan teladan di sekolah ini tapi kau telah mencorang predikat itu gara gara kau lupa mengerjakan tugas sekolah dan di hukum berdiri di luar kelas selama pelajaranku tadi..”

“Ne, nan arayo..hukum saja aku yang bersalah ini seosangnim…”Ujarnya pasrah.

“Geuret…Sebagai hukumannya kau harus merangkum materi ke 3 buku ini kedalam buku catatanmu, Jangan kau bawa pulang bukunya..Kau harus mengerjakannya di perpustakaan sekolah!Besok siang kau harus serahkan padaku…!!” Haena hanya mengangguk, ia sama sekali tak membantah perkataan guru kim. Mungkin ia telah menyesali perbuatannya itu.

***

~Perpustakaan~
             

Haena memilih duduk di sebelah jendela perpustakaan yang langsung menembus kearah taman. “Hufffh…” Haena menghela nafas. Langit berubah mendung, Rintik rintik hujan perlahan turun. Suasana perpustakaan yang semula ramai lambat laun berubah sepi.

‘Drrrrt…Drrrrt…’ ponsel haena bergetar. Dengan malas ia menekan tombol read.
‘Perpustakaan yang sepi merupakan tempat yang sangat cocok untuk menjadi saksi saat saat terakhirmu…Disini teriakanmu..tak akan di dengar oleh siapapun. Devil Beside you..’ 




Haena melampar pensil yang ia pegang. Deg..deg..deg.. Haena dapat mendengar jelas detakan jantungnya yang sangat keras.Tenggorokannya tercekat, Mendadak hawa tak enak muncul..

“JZZRRREETT..” Skelebat bayangan hitam melintas di belakang haena. Sontak haena menoleh kea rah belakang. Tak ada siapapun di sana.

“JZZRREEETT…” Bayangan itu kembali muncul di depan haena. Namun haena dalam keadaan sedang menoleh ke belakang.

“SIAPA DI SANA!!” Pekik haena. Tak ada seorangpun yang menjawabnya, Yang terdengar hanya suara gema dari teriakannya Karena hari semakin larut perpustakaan sekolah itu sudah benar benar kosong hanya ada dia seorang.

‘Drrrrt…..Drrrrtt…’ Haena mengatur nafasnya yang memburu. Dengan tangan yang gemetaran ia membuka pesan multimedia yang baru ia terima.Haena membelalak kaget melihat sebuah foto dimana ada dua orang yeoja yang terikat badannya mulutnya di sumpal dan dalam keadaan tak sadarkan diri.

“Oemma…!!!Eonni…!!!” Air matanya kembali turun.

‘Drrrtt…Drrrtt’ pesan baru kembali ia terima.

‘Datanglah ke alamat ini dalam 30 menit jika kau ingin mereka selamat! (Jalan Juwangsan B12-44.) Devil.’



“Ini alamat rumah Eonni..” Haena langsung menutup bukunya dan berlari menuju mulut pintu perpustakaan. Ia menggenggam ganggang pintu namun pintu perpustakaan telah terkunci.

“yya!! Buka pintunya aku harus segera keluar!!” Haena menggedor gedor pintu,namun tak ada reaksi dari luar.

“Yya…!!!!Aisssh Sialan…!!” Heana menendang keras daun pintu. Lalu memandang ke sekeliling untuk mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk membuka pintu dan segera keluar.Dengan nafas yang tersengal sengal dan air mata yang sudah menetes dia menyusuri perpustakaan. Tak ada apapupun benda di sana hanya ada deretan buku yang tersusun rapi.

“OEMMA!!EONNI..!!” Teriaknya yang sudah putus asa.

Haena memandang kearah jendela.

“Ini demi Oemma…” Haena berlari kearah jendela dan menggesernya kemudian nekat melompat ke bawah.

‘BRUAKKK’ Haena mendarat dengan lututnya yang mendarat terlebih dahulu.

“Not bad…” Gumamnya. Hujan semakin deras mengguyur kota seoul.Ia merogoh saku celananya tak ditemukan sepeserpun uang untuk ongkos ke sana.

Tanpa banyak berfikir ia langsung berlari kencang menuju rumah Eonninya. Ia sama sekali tak memperdulikan tubuhnya yang basah kuyub,atau jauhnya jarak ia berlari menuju rumah eonninya.Menurutnya capek sedikit tak apa yang paling penting sekarang adalahat haena keselamatan nyawa Oemma dan Eonninya. Seorang namja berkostum ninja diam diam mengikuti langkahnya jauh di belakang.

“Tak kusangka kau begitu hebat haena’ah..”Gumam namja itu.

***


Jam hampir menunjukkan 12 malam. Hujan perlahan berhenti namun tidak dengan Haena ia masih terus berlari menuju rumah eonninya. Dan Akhirnya ia sampai ke depan sebuah rumah besar. “Hossh…hossh..Ini sangat terlambat…Kuharap mereka masih baik baik saja.” Nafasnya sangat tak beraturan keringat haena bercampur dengan air hujan yang mengguyurnya. Cepat cepat ia memasuki rumah tersebut. Lampu dalam rumah tersebut padam.

“OEMMA…!!EONNI..!!” Panggilnya. Tak ada suara sedikitpun. Ia berjalan menuju ruang dapur dan menghidupkan lampu di sana. Yang ia temukan hanya dua buah kursi kosong yang penuh bercak darah merah segar.

“ANDWAE..!!!OEMMA…!!EONNI…!! PABO!!AKU SUDAH SANGAT TERLAMBAT..!ANDWAE……!!!!” Haena menangis kencang jatuh terduduk sambil memeluk kursi d hadapannya. Dadanya terasa sangat sesak. Entah berapa liter air mata yang telah ia keluarkan untuk meluapkan kesedihannya yang sangat mendalam. Ia kehilangan kedua anggota keluarganya yang sangat berharga.

Darah segar tersebut membentuk jejak ke halaman belakang rumah.

“Geuret..Jika mereka mati aku harus temukan jazad mereka..” Haena berjalan mengikuti darah tersebut ke halaman belakang rumah. Dia mendengar suara petikan dawai gitar di sana. Haena menoleh ke kanan dan kiri mencari asal suara itu. Tiba tiba seorang namja meloncat turun dari bawah pohon dengan memakai kostum ninja dan memegang sebuah gitar

“Saeng-il chukkahamnida..saeng-il chukkahamnida….saeng-il chukkahamnida…”Namja itu mulai bernyanyi. Ia menghentikan permainan gitarnya dan melepas kain yang menutupi wajahnya. “Donghae-ssi??” Haena mengernyitkan matanya yang sembab karena terlalu banyak menangis. Donghae menepukkan tangannya. Setelah itu keluar beberapa orang dari tempat persembunyiannya sambil menyanyi dengan serempak.

“Happy Birthday to you…. Happy birthday to you…. Happy Birthday to you…” Haena sangat terkejut langsung terkulai lemas. Seorang yeoja keluar dari balik pohon sambil membawa kue tart.

“Song hye sso-ssi…” Haena kembali menangis karena terharu.

“Saeng-il chukkaeyo nae chinguya…Maafkan aku karna telah berbuat keterlaluan padamu.” “Neo…!!Paboya..!!” Teriak haena pada donghae.

“nan??wae??” jawab donghae.

“Kau sudah sangat bersalah karena mencium pipi hye soo, kau tau aku sangat marah tauu!!” Park haena mengomel pada donghae.

“Eh, mianhaeyo.. aku Cuma akting sebagus mungkin agar kau percaya.”

“Ya kau sangat berhasil membuatku menangis karena aktingmu!!” Seluruh orang yang menyaksikannya tertawa

“ Park haena…” suara itu sangat tidak asing bagi haena.

“Eonni..neon gwaenchana??”

“Tentu aku baik baik saja,maafkan aku dongsaeng sudah membuatmu khawatir…” Ujar yeoja tersebut yang tidak lain adalah eonninya. Haena langsung memeluk erat eonninya yang satu ini.

“Aku sangat sangat khawatir eonni kupikir aku akan benar benar kehilanganmu dan oemma…”

“Sekarang waktunya tiup lilin..!!” Ujar hye soo memecah suasana,

”Tanganku sudah kram terlalu lama memegang kue ini..” Eonni haena membantu ia berdiri.

“ Make a wish dulu donk..” Kata guru kim yang ternyata ikut ikut dalam rencana membuat kejutan untuk haena.

“Seosangnim…” Haena menutup matanya sejenak kemudian meniup lilin yang tertancap di kue tart coklat kesukaan haena.

“JDUARRR” Kyuhyun yang baru tiba langsung melepaskan petasan kembang api ke langit. Sontak membuat semua orang terkejut hebat dan membuat kue tart yang di bawa hye soo jatuh ke tanah. “CHO KYUHYUN!!!” Teriak mereka bebarengan.

“ upps..Sorry,,” Ujarnya dengan nada tanpa bersalah. Haena beinisiatif melempar kue tart coklat kearah kyuhyun sehingga membuat wajah kyuhyun belepotan cream coklat yang manis. Kyuhyun membalas melempar kue di wajahnya ke haena.Namun sebelum mengenainya Donghae menghalangi haena dan akhirnya kue tersebut mengenai wajah donghae.

“Chagiya… mianhaeyo,” ujar donghae. Donghae membalikkan badannya dan langsung memegangi kedua pipi haena.

“yya!! Apa yang akan kau lakukan!!” Donghae mendekatkan wajahnya dan kemudian mengusapkan wajahnya yang penuh kue tart coklat ke pipi haena. Otomatis membuat wajah yeoja tersebut ikut belepotan krim.

“Hahaha..yyak!!neo…jinja!!” Haena tertawa geli dengan apa yang dilakukan donghae.Semua orang yang mengelilingi mereka pergi mengendap endap meninggalkan kedua insan ini berdua.

“Apa kau akan memaafkanku?” ucap donghae.

“Ani..” jawab haena ketus. Donghae menatap tajam haena. Kemudian ia perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir haena.

~CHUU~

Satu detik kemudian donghae melepasnya.

“Apa kau akan memaafkanku kali ini?” ujar donghae.

“Kau sangat tau kelemahanku,hah? namja pabo…!!” donghae memeluk erat yeoja di hadapannya. “Saeng-il chukkaeyo Park haena-ah, Aku akan memberikan cintaku yang tulus ini sebagai kado untukmu..”



..THE END..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar