Urband Legend:Creepy Hide & Seek.
A Fanfiction presented by Hyebaby.
Poster by ImJustAGILRS @ Poster Channel
Starring Joohyeon/Irene || Seulgi || Seunghwan/Wendy || Sooyoung/Joy
Oneshoot || Teen || Friendship, Crime, Thriller, Horror, Supranatural
Inspirited by urband legend from Japan called Hitori Kakunrenbo and Some fanfiction on Fanfiction.net
This story is Pure mine, the cast isn't mine but the plot is mine. Sorry for Typo(s), Don't be Silent Reader, Don't Bash, Don't Plagiat, Happy Reading :D
Hitori Kakunrenbo
Kata itu selalu terngiang ditelinga Joohyeon dan itu membuatnya takut, berkat hobinya yang suka browsing di Internet dan mencari segala hal yang menyeramkan itulah ia menemukan kata-kata itu dan entah kenapa, setelah mengetahui apa itu ia menjadi sangat takut tapi ia juga penasaran.
Hitori Kakunrenbo
Disisi lain, Seulgi sama sekali tidak peduli dengan hal itu. Ia bahkan merasa kesal dengan hobi Joohyeon untuk browsing segala hal tentang yang menyeramkan. Seulgi memang selalu dingin, ia sendiri tidak peduli akan hal itu.
Hitori Kakunrenbo
Disisi
berikutnya, Seunghwan merasa takut akan hal itu. Ia harus mengakui
bahwa ia juga kesal dengan hobi Joohyeon dan ia cukup takut karena
Joohyeon menceritakan tentang creepy hide & seek ia takut bahwa ia mungkin akan...
Hitori Kakunrenbo
Disisi
terakhir, Sooyoung berbeda dengan Joohyeon, Seulgi, maupun Seunghwan.
Ia malah senang sekali dan tentu saja hal itu karena rasa penasarannya.
Ingin sekali ia mencoba permainan itu, tapi apa mungkin?
CREEPY HIDE & SEEK
Don't ever try it!
Joohyeon mondar-mandir mengelilingi ruang tamu di Rumah Seunghwan, tentu saja ia memikirkan permainan bernama Hitori kakunrenbo itu.
Seunghwan terlihat gelisah dan ketakutan, ia sangat gemetar sambil terus memegang lengan Seulgi. Seulgi berbeda, ia hanya diam sambil fokus kepada layar ponselnya tanpa peduli apa yang ketiga temannya lakukan, Sooyoung pun berbeda, ia terlihat begitu semangat menunggu jawaban Joohyeon berharap Joohyeon akan memperbolehkan mereka berempat untuk bermain permainan menyeramkan itu.
"Unnie...Ayolah, pasti menyenangkan!"Seru Sooyoung sambil menarik baju Joohyeon, Joohyeon segera duduk disamping Sooyoung.
"Ish!Tidak mungkin itu menyenangkan!Bagaimana kalau kita mati ditengah permainan?Kau tahu konsekuensinya, bukan?"Tolak Seunghwan sambil mendorong pelan tubuh Sooyoung, Sooyoung hanya meringis.
"Molla..."Gumam Joohyeon pelan, "Seulgi-ya, kenapa kau diam saja?Bagaimana pendapatmu?"Tanya Joohyeon, Seulgi memalingkan wajahnya dari layar ponsel.
Seunghwan menggeleng keras berkali-kali kepada Seulgi, Sooyoung menatap Seulgi berharap, sementara Joohyeon hanya memandang Seulgi dengan tatapan pasrah.
Seulgi menghela napas lalu mengadahkan pandangannya kedepan, "Tak masalah bagiku."Gumamnya, Sooyoung bersorak sementara Seunghwan mengeluh kesal dan takut, "Tak masalah asalkan kita bisa selamat. Selama kita kita memainkannya dengan benar, itu tak masalah bukan?"Lanjut Seulgi.
Joohyeon mengangguk dan Sooyoung bersorak senang. "Aish!Kau ini!Bagaimana kalau kita tidak memainkannya dengan benar?Ingatlah bahwa hidup kita masih panjang, nyawalah taruhannya!"Seru Seunghwan tak setuju, Seulgi hanya menatap Seunghwan pasrah lalu kembali fokus kepada ponselnya.
Joohyeon merenung, "Aku juga tidak tahu. Disatu sisi perkataan Seulgi benar, bila kita melakukannya dengan benar kita pasti selamat dan tidak ada konsuekensinya sama sekali. Keundae, disisi lain apa yang dikatakan Seunghwan juga benar, bila kita tidak melakukannya dengan benar dan melakukan kesalahan, maka nyawa kita terancam!"Gumam Joohyeon, ia lalu menghela napas panjang.
"Sudahlah, akan kupikirkan lain waktu. Sekarang, kita kerjakan tugas kita saja!Kita disini untuk belajar, bukan untuk berbicara tentang permainan itu, bukan?"Ujar Joohyeon, Seunghwan mengangguk semangat. Ia sudah berharap akan segera keluar dari pembicaraan menakutkan ini, Sooyoung hanya cemberut, sementara Seulgi seperti biasa hanyalah diam dan tidak peduli.
Joohyeon POV.
Sore
ini, sepulang sekolah aku mengajak Seulgi, Seunghwan dan Sooyoung untuk
pulang bersama. Aku sendiri juga sudah memutuskan apakah akan memainkan
permainan itu ataupun tidak, aku tidak sabar memberitahu mereka tetapi
disisi lain aku juga takut bila memikirkan apa yang dikatakan Seunghwan
kemarin. Bagaimana kalau nyawa kita memang terancam?Ah, sudahlah...
"Unnie,
kau sudah putuskan pendapatmu?Apa kau menolaknya?"Tanya Seunghwan
berharap. Sejujurnya aku tidak ingin memberitahu mereka secepat ini, aku
tidak ingin membuat mereka khawatir. Tapi, mau bagaimana?Mereka sudah
mendesakku jadi dengan sangat terpaksa aku harus memberitahu mereka.
"A...aku...aku
rasa kita boleh memainkannya."Jawabku pelan, Sooyoung segera bersorak
sementara Seunghwan merengut. "Kalau begitu, kita harus melakukannya
dengan benar. Jangan sampai ada yang salah atau..."Gumam Seulgi lalu
tersenyum sinis, "Kau tahu, bukan?!"Ujar Seulgi pelan.
Aku
mengehela napas lalu menurunkan bahuku yang sedari tadi terangkat
karena tegang, Seulgi agak aneh akhir-akhir ini. Ia sering terlihat
gelisah dan khawatir dengan keringat dingin dan mata membulat besar, ia
juga menjadi lebih dingin. Ia memang dingin, tetapi bila ia dingin tidak
pernah sekalipun ia menjadi sangat ketus seperti ini.
"Kapan
kita akan melakukannya?"Tanya Sooyoung semangat, "Besok, datanglah ke
Rumahku pukul 12 siang."Jawabku pelan, Sooyoung mengangguk cepat.
Seunghwan menghela napas kasar sementara Seulgi hanya memalingkan wajah.
Apakah hanya aku dan Sooyoung saja yang setuju?
Author POV.
Esok
harinya tepat pukul 12 siang, keempatnya berkumpul di Rumah Joohyeon
dan mempersiapkan segala alat untuk bermain permainan menyeramkan itu.
"Unnie...kau
yakin?"Tanya Seunghwan gemetar, Joohyeon mengangguk pelan biarpun ia
sedikit takut, Seunghwan merengkuh lengan Sooyoung sambil bergidik ngeri
saat Seulgi meneteskan darah dari jarinya kedalam boneka yang mereka
gunakan. Mereka bereempat bergantian melakukan hal itu, lalu Joohyeon
menjahit kembali boneka itu dengan benang merah.
Permainan
segera dimulai, pada awal permainan semuanya berjalan lancar. Tetapi,
saat giliran sang boneka jaga keadaan mulai menjadi mencekam.
Joohyeon
bersembunyi didalam sebuah lemari besar di Ruang tamu, ia menjadi
sangat takut apalgi ketika mengetahui bahwa Seulgi tidak ada. Ia tidak
bisa menemukan Seulgi!Seulgi menghilang!
"Oh tuhan, ini semua salahku dan teman-temankulah yang harus menanggungnya, eotteokhae?"Batinnya,
tubuhnya gemetar, keringat dingin menetes melewati keningnya hingga
kebawah dagunya dan kelehernya, ia memerhatikan sebuah pisau yang ia
bawa.
Ia memang membekali dirinya bersama ketiga temannya dengan sebilah pisau dan semangkuk besar air garam, itu untuk mematikan kutukan boneka Hitori Kakunrenbo tentu saja dan peraturan permainannya itu juga seperti itu.
Biarpun
ia sudah membawa kedua barang itu, hatinya tetap gelisah takut bahwa ia
akan lengah dan tak berhasil bertahan hidup atau mungkin teman-temannya
juga.
"AAAAAAAAA!!!"
DEG!
Jantung Joohyeon berdetak keras, ia dapat mendengar suara jeritan itu. Itu...itu suara Seunghwan...
"Seunghwan..."Bisik Joohyeon takut.
"JOOHYEON
UNNIE!SEULGI UNNIE!SOOYOUNG-AH!TOLONG AKU, JEBAL!AAAAAAHHH!!!"Jerit
Seunghwan keras, suaranya terdengar serak dan parau. Joohyeon membeku
seketika, tidak mungkin!Seunghwan tidak selamat!
Ia membuka sedikit pintu lemari, hanya ada Sooyoung yang bersembunyi tak jauh darinya, Seunghwan yang ada didekatnya tidak ada!
"Unnie...Seunghwan
Unnie...Seunghwan Unnie, hiks...sudah tidak ada..tidak selamat,
hiks..."Isak Sooyoung, air mata Joohyeon mengalir seketika. Ia menutup
kembali pintu lemari.
Ia sungguh tak menyangka, sahabatnya sendiri akan pergi begitu cepat dan itu salahnya!
Entah
kenapa hati Joohyeon berubah egois, ia tak lagi peduli pada Sooyoung
atau Seulgi yang kini menghilang. Ia hanya berharap ia bisa selamat dari
permainan ini.
"Oh tuhan, tolong beri aku kesempatan..."Ujar Joohyeon dalam hati sambil berdoa.
"JOOHYEON UNNIE!!!AAAAAAAHHH!!!"Jerit seseorang, Joohyeon menegang.
Ia tahu betul bahwa itu adalah suara Sooyoung, Sooyoung terus menjerit dan berteriak, Joohyeon membeku seketika.
Ia kini sendiri...sendiri tanpa daya...tidak ada lagi Seulgi, Seunghwan maupun Sooyoung. Tak ada lagi teman disampingnya...
"Aku
memang bodoh, aku sungguh egois!"Umpat Joohyeon, ia mengingat kejadian
kemarin. Dimana mereka berempat berjalan bersama, bercanda bersama,
kenapa semua berakhir seperti ini?
Tap...Tap...Tap...
Suara
langkah kaki kecil terdengar ditelinga Joohyeon, tubuh Joohyeon
bergetar. Ia merapat kedinding lemari berharap sesuatu yang buruk tidak
akan terjadi pada dirinya.
KREK...
Pintu lemari terbuka dan Joohyeon menutup matanya pasrah, "Joohyeon Unnie?"
Joohyeon
membuka matanya, "Seulgi-ya!Aku sungguh senang bahwa itu kau."Ujar
Joohyeon lalu memeluk Seulgi sambil keluar dari lemari.
"Unnie...dimana
yang lain?"Tanya Seulgi, "Mereka...hiks...mereka sudah tidak ada,
hiks...mereka kalah, hiks...hiks...mereka mati..."Isak Joohyeon pelan,
Seulgi mengusap punggung Joohyeon halus.
"Gwaechanayo,
aku disini."Bisik Seulgi, "Tidak!Ini semua salahku, salahku menerima
ajakan Sooyoung bermain permainan ini. Aku memang bodoh, hiks..."Bantah
Joohyeon.
Semburat senyum sinis melebar dibibir Seulgi, "Oh, kau memang salah Unnie..."Bisiknya pelan, Joohyeon terkejut.
"M...maksudmu?"
"Kau salah dan harus mendapatkan hukuman..."Bisik Seulgi.
DEG!
Jantung Joohyeon berdegup kencang, ia sangat terkejut akan apa yang dikatan Seulgi.
Seulgi hanya tersenyum tipis, ia menusukkan sesuatu yang dibawanya...Sebilah pisau...
Tak berapa lama, tubuh Joohyeon sudah terbaring dilantai tak bernyawa.
Seulgi tersenyum tipis, "Aku menang...aku menang...aku menang..."
-END-
HUAHAHAHAHAH#KetawaJahat#Plak!
Akhirnya ni FF selesai juga, FF Oneshoot keduaku/Diitung ya Allah/Slapped/
Oke, Hyebaby nulis FF ini sambil berkali-kali liat kebelakang takutnya nanti...#Plak!
Jadi, kalian udah tau 'kan nasih Irene, Wendy, sama Joy gimana?Ya Allah, aku jahat banget nyampe gituin mereka#DigebukCupcakes.
Oke deh RCL Please, thank's for reading :D
Endingnya bikin kaget -,-
BalasHapusEnding-nya mengejutkan, tapi alurnya radak kecepetan. Overal, bagus kok FF nya ;)
BalasHapus